16. Aku Hanya Ingin Berteman Dengan Kamu, Tidak Lebih.

298 6 0
                                    

Kamu tampan.
Kamu baik.
Tapi kamu jauh lebih muda dari aku.
Aku hanya ingin berteman dengan kamu, tidak lebih.

💐

"Mbak Wulan, hari ini acaranya mau ngapain?" tanya Rosita kepada Wulan.

Minggu pagi ini mereka berdua duduk di depan meja makan, menikmati minuman cokelat panas sambil berbincang-bincang ringan. Weni dan Naya sedang membuat sarapan di dapur.

"Nanti aku mau main ke rumah Tante Rena. Udah lama enggak ke sana," jawab Wulan. Rosita kenal Tante Rena karena Wulan pernah mengajak dia ke rumah tantenya.

"Jam berapa perginya, Mbak? Titip salam, ya," kata Rosita.

"Iya nanti kusampein. Mungkin aku berangkat jam delapan," jawab Wulan sambil meraih ponselnya. Ada pesan masuk dari Rhino.

"Pagi, Wulan. Udah bangun?" tulis Rhino.

Wulan tersenyum sebelum menjawab,
"Udah dong, No. Kan, udah hampir jam tujuh," tulis Wulan.

"Hayoo ... senyum-senyum sendiri. Ngobrol sama siapa?" Rosita menggoda Wulan.

"Ha-ha ... teman, Ta," jawab Wulan.

"Teman, tapi mesra," sahut Naya yang berjalan keluar dari dapur sambil membawa piring berisi nasi goreng. Ternyata dia menyimak pembicaraan Rosita dan Wulan dari dapur. Weni berjalan di belakangnya sambil membawa semangkuk mi rebus.

Wulan tertawa.
"Si berondong yang tempo hari itu, Nay," katanya.

Tepat setelah Wulan selesai berbicara, si berondong yang dibicarakan menelepon. Wulan mengangkat panggilan telepon dari Rhino.

"Pagi, No," sapa Wulan.

"Pagi, Lan. Kamu udah sarapan belum? Mau bubur ayam, enggak?" tanya Rhino.

"Belum sarapan, sih. Tapi enggak usah repot-repot, No. Entar lagi aku mau bikin nasi goreng, kok. Gampang." Wulan menolak tawaran Rhino.

Rosita yang duduk di sebelah Wulan mencubit lengannya.
"Mau, Mbak ... mau ... bilang aja mau!" seru Rosita sambil tertawa-tawa. Dia sengaja berbicara sambil mendekatkan wajahnya ke ponsel yang dipegang Wulan.

Wulan tertawa, lalu bergeser menjauh dari gangguan Rosita.

"Ha-ha-ha ... siapa, tuh, yang bilang mau?" tanya Rhino.
"Aku bungkusin, ya. Mau berapa porsi?" tanya Rhino lagi.

"Mmm ... dua aja, No. Makasih banyak, ya." Akhirnya Wulan menerima tawaran Rhino.

"Asyik! Dapat sarapan gratis. Eh ... emang mau dibawain apa, Mbak? Ah, terserah, deh, mau dibawain apa ... yang penting gratisan," kata Rosita sambil tertawa. Wulan, Weni dan Naya juga tertawa.

💐💐

Rhino memerhatikan Wulan yang duduk di sebelahnya, di kursi teras paviliun, sedang menikmati sarapan bubur ayamnya. Tadi Rosita membawa buburnya ke belakang dan makan di kamarnya. Wulan tersipu saat menyadari Rhino memerhatikannya.

"Rhino ini ... orang makan dilihatin terus," kata Wulan.

Rhino tertawa.
"Kamu makannya pelan banget, Lan. Kapan abisnya?" sahut Rhino.

Pagi ini Rhino terlihat segar, sepertinya baru saja mandi. Potongan rambutnya yang baru membuat wajahnya kelihatan lebih tampan. Tadi malam saat Rhino menjemputnya bersama Ferdi dan Wawan, Wulan sudah memerhatikannya.

"Sekarang kamu yang lihatin aku terus," kata Rhino lagi.

Wulan tersenyum malu, lalu mengarahkan pandangannya kembali ke mangkuknya. Kali ini dia percepat tempo suapannya.

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang