70. Hari Sabtu yang Kelabu

134 12 8
                                    

Jangan tanya apa nama perasaanku kepadamu.
Cinta? Suka? Kagum?
Entahlah. Aku pun tak tahu.

🥀
Wulan melompat turun dari becak, lalu menyodorkan lembaran uang kepada Bapak tukang becak langganannya yang biasa mangkal di depan kantor.

"Suwun, Pak," ucapnya.

"Nggih, Mbak. Sami-sami," sahut Pak becak yang segera memutar becaknya kembali ke arah semula.

Parkiran kampus sudah mulai sepi, hanya ada beberapa mahasiswa yang bergegas meninggalkan kendaraan dan berjalan menuju kelas mereka masing-masing. Wulan mengedarkan pandangannya ke sekeliling, mencari keberadaan mobil Surya, tetapi tidak ditemukannya. Sambil bergegas menuju kelas, tatapan mata Wulan menelusuri deretan motor yang berjajar. Seandainya siang ini Surya ke kampus mengendarai motor, Wulan juga tidak akan bisa menemukannya di antara puluhan motor yang memenuhi parkiran.

Dijinjingnya kantung plastiknya yang berisi jambu air dan berjalan setengah berlari menuju pintu kelas. Nanti saat istirahat sholat dan makan siang, jambu itu akan dia bagikan kepada teman-temannya. Sekarang arloji di tangan kanannya sudah menunjukkan pukul 11.11. Mudah-mudahan ban motor Pak Imam--dosen yang mengajar siang ini--tiba-tiba bocor sehingga  terlambat hadir. Harapan Wulan tak terkabul karena dari lorong kelas terdengar suara Pak Imam yang sedang menjelaskan auditing dan atestasi.

"Permisi, Pak," sapa Wulan dari ambang pintu kelas.

Pak Imam menoleh lalu memberi tanda dengan lengan kanannya, mempersilakan Wulan masuk kelas dengan wajah datar tanpa senyuman. Dia tak menyukai mahasiswa yang tidak hadir tepat waktu dan pernah dia utarakan di depan kelas saat pertama kali mengajar. Namun, apa boleh buat. Tak semua mahasiswa libur bekerja pada hari Sabtu dan bisa datang kuliah tepat waktu. Ada juga yang bernasib seperti Wulan, hanya bisa meninggalkan kantor setelah urusan pekerjaan beres. Kadang sulit bagi Wulan membagi waktunya untuk bekerja, kuliah, dan patah hati.

Wulan menghenyakkan tubuhnya di kursi kosong sebelah Dea dan meletakkan bungkusan jambunya di kolong kursi. Dengan terburu-buru dia mengeluarkan buku dan pena dari dalam tasnya, lalu menatap ke depan.

"Yang di kresek itu apa?" bisik Dea penasaran.

"Jambu air," jawab Wulan lirih hampir tanpa suara karena khawatir terdengar oleh Pak Imam.

Spontan Dea mengulurkan tangannya ke kolong kursi Wulan dan menyibak kantung plastik untuk mengintip isinya. Perbuatannya menimbulkan bunyi gemerisik yang menyebabkan beberapa mahasiswa di sekitar mereka berdua menoleh. Wulan mencubit lengan Dea yang menanggapi dengan cengiran seolah tanpa dosa. Wulan segera kembali mengarahkan pandangannya ke depan. Seolah fokus memerhatikan penjelasan Pak Imam padahal pikirannya melayang jauh.

Sosok Surya tak terlihat di dalam kelas. Jika ditanya deskripsi perasaan Wulan kepada Surya, dia tak akan bisa menjawabnya. Cinta? Suka? Kagum? Entahlah, Wulan tak tahu. Yang dia tahu, perasaannya senang dan tenang setiap kali melihat Surya. Bahkan saat dia masih bersama Rhino dan mulai mencintai Rhino, kemudian Surya bertunangan dengan perempuan lain, perasaannya kepada Surya tak berubah sedikit pun. Perasaan yang sangat dia mengerti dan sadari, tak akan pernah berbalas dan bersambut sampai kapan pun.

🥀🥀

"Iya, Ma. Ini baru aja keluar tol." Surya menjawab pertanyaan ibunya melalui saluran telepon. Hari ini Surya pulang ke Surabaya tanpa memberi kabar kepada Lucia. Tentu saja sebelumnya dia sudah memastikan bahwa akhir minggu ini Lucia tidak bertugas di luar kota agar kejutannya berhasil.

Surya memandang keluar jendela dan mengagumi gedung-gedung tinggi yang dilewatinya. Taksi yang ditumpanginya sedang menyusuri jalan Mayjend Sungkono dengan kecepatan sedang. Tanaman hias yang terhampar di sepanjang jalan terlihat indah menyejukkan mata.

Akhir-akhir ini hubungan Surya dan Lucia terasa dingin. Lucia yang di awal pertunangan mereka sangat antusias dan penuh perhatian, beberapa minggu terakhir ini terlihat berbeda, kembali seperti sebelum mereka putus untuk yang terakhir kali. Lucia selalu sibuk dan sulit dihubungI, tetapi marah ketika Surya sedikit saja terlambat mengangkat teleponnya.

Sebenarnya Surya sudah terbiasa dengan perilaku Lucia yang seperti itu. Namun, dahulu Lucia sudah berjanji untuk memperbaiki hubungan mereka yang membuat Surya memutuskan untuk kembali bersama. Bahkan akhirnya meresmikan hubungan mereka dalam ikatan pertunangan.

Surya menyadari bahwa hubungan jarak jauh yang mereka jalani bukanlah hubungan yang ideal. Lucia menolak mentah-mentah usul Surya untuk mengurangi kesibukan pekerjaannya di akhir minggu agar mereka bisa sering bertemu. Hanya untuk sementara sampai kuliah Surya selesai, lalu Surya akan mengikuti Lucia. Surya akan meminta dipindahtugaskan ke Surabaya agar mereka tak perlu berjauhan lagi. Dan mungkin setelah itu Lucia akan menerima ajakannya untuk menikah.

Hari ini Surya sengaja membolos kuliah dan pulang ke Surabaya untuk menemui Lucia. Hubungan mereka yang mendingin perlu dihangatkan kembali dengan kejutan-kejutan kecil seperti ini. Mereka sudah melewati 6 tahun kebersamaan yang sayang untuk disia-siakan hanya karena rasa jenuh dan bosan. Surya yakin Lucia adalah jodohnya.

Taksi berhenti ketika lampu merah di ujung jalan HR. Muhammad menyala. Surya menoleh ke sebuah mobil yang berhenti di sebelah kanan taksinya. Terlihat lelaki yang duduk di depan kemudi mengulurkan lengan kirinya ke kepala perempuan yang duduk di sebelahnya, lalu membelainya. Tak lama kemudian lampu hijau menyala. Taksi yang ditumpangi Surya segera melaju melewati mobil yang ditumpangi sepasang lelaki dan perempuan itu.

Surya tetap mengarahkan pandangannya ke arah jendela mobil di sebelahnya yang semakin tertinggal di belakang dengan rasa tak percaya. Wajah perempuan itu mirip Lucia. Bahkan Surya yakin, perempuan itu memang Lucia.

💋💋💋

Wah, semakin seru saja ya kisah Surya dan Lucia.
Jadi penasaran ...
Apakah benar perempuan yang dilihat oleh Surya memang Lucia.

Ikuti terus kelanjutan ceritanya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu suka tulisanku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘

8/4/2021 (16.15)

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang