52. Aku Berjanji Akan Selalu Setia Denganmu.

238 9 6
                                    

Aku cinta kepadamu.
Selalu mencintaimu.
Aku berjanji akan selalu setia denganmu meskipun ada cinta yang lain di hatiku.


MINGGU KE-16

Sabtu pagi menjelang siang.

💙

"Lan, pizzanya udah datang." Terdengar suara Lili dari sambungan telepon paralel.

"Oh, oke. Aku ke depan, ya," sahut Wulan seraya meraih dompetnya dari dalam tas dan membawanya keluar ruang kerjanya, lalu melangkah menuju ruang depan kantor.

Wulan menghampiri kurir pengantar pizza yang duduk menunggu di depan front desk. Diambilnya kertas nota yang tertempel di atas kotak pizza, lalu mengeluarkan uang dari dompetnya sejumlah harga yang tertera dengan sedikit dilebihkan untuk tip kurir.

"Selamat ulang tahun, Wulan," seru Ani seraya membuka salah satu kotak pizza setelah kurir pengantar keluar dari pintu depan.

"Ha-ha ... Bolak-balik selamat ulang tahun aja dari pagi," sahut Wulan, menertawakan ucapan selamat dari Ani. Teman-teman sekantornya sudah mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya sejak pagi dan menagih traktiran makan siang. Tetapi pukul 11 hingga pukul 2 siang, Wulan harus kuliah. Maka traktiran makan siang dia ganti brunch dengan menu pizza.

Wulan tertawa senang melihat teman-temannya bercanda, berpura-pura berebut pizza yang sebenarnya jumlahnya banyak. Tidak akan ada yang tidak kebagian. Wulan memesan 3 kotak ukuran besar dengan toping yang berbeda-beda.

Dia ulurkan tangannya ke salah satu kotak dan mengambil satu potong pizza, lalu menggigitnya pelan-pelan. Seharusnya hari ini hatinya penuh rasa bahagia karena hari ini adalah hari ulang tahunnya. Akan tetapi, Rhino sepertinya melupakan tanggal lahirnya.

Tadi pagi sewaktu mengantarnya ke kantor, Rhino tidak mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Mungkin kesibukan Rhino mengurus kafe barunya membuat Rhino lupa. Justru Bintang yang biasanya selalu melupakan hari ulang tahun Wulan, tadi pagi tiba-tiba meneleponnya untuk mengucapkan selamat ulang tahun. Mereka berdua sempat mengobrol lama di telepon, selama sekitar 30 menit. Membicarakan tentang adik-adik Wulan yang sudah Bintang anggap seperti adiknya sendiri.

Ponsel Wulan berbunyi menandakan ada pesan masuk. Wulan meraih ponselnya dari kantong rok dengan tangan kirinya. Ternyata ada pesan masuk dari Rhino.

"Maaf, ya, Cinta. Aku siang ini enggak bisa ngantar dan jemput kuliah. Aku ke kos abis Magrib aja, ya. Gapapa, kan?"

Wulan menarik napas panjang, merasa sedikit kesal dengan Rhino yang hari ini kurang memberi perhatian kepadanya. Sebenarnya bukan soal berangkat dan pulang dari kampus sendiri yang Wulan kesalkan. Di depan kantor banyak becak untuk sarana berangkat ke kampus. Nanti pulang kuliah pasti ada yang bisa mengantarnya kembali ke kantor. Akan tetapi, hari ini adalah hari spesial untuk Wulan. Seharusnya Rhino memberinya perhatian lebih.

💙💙

"Met ultah, ya, Lan! Kapan traktirannya, nih?"
Teman-teman akrab Wulan berseru bersahut-sahutan, mengucapkan selamat ulang tahun kepada Wulan.

Wulan tertawa.
"Mau ditraktir kapan? Di kantin aja abis sholat dzuhur, ya," kata Wulan kepada mereka.

Surya yang duduk di seberang deretan kursi Wulan mendengarkan obrolan mereka dengan seksama. Oh, jadi hari ini Wulan ulang tahun, pikir Surya. Dia ragu, apakah perlu mendekati Wulan untuk mengucapkan selamat, atau tidak. Kemudian dia memutuskan untuk tidak akan mengucapkan selamat ulang tahun kepada Wulan. Dia akan menjauh dan berteman dengan Wulan selayaknya teman sekelas biasa saja. Dia tidak akan menjadi teman akrabnya, mulai dari sekarang.

Di mata Surya, siang ini Wulan terlihat cantik dan ceria. Rambutnya yang sekitar 2 bulan yang lalu dipotong sebatas bahu, sekarang sudah mulai panjang. Surya senang memandang rambut Wulan yang panjang terurai ke punggung seperti sekarang ini. Saat Wulan duduk menekuri bukunya, terkadang sisi rambutnya yang diselipkan di belakang telinganya tersibak sebagian ke depan wajahnya dan menutupi sebagian pipinya. Wulan sepertinya tidak pernah menyadari bahwa Surya sering mencuri pandang ke arahnya. Dan Surya memang tidak ingin Wulan tahu tentang ini.

Hari ini adalah hari terakhir bagi Surya sebagai seorang lelaki yang bebas, yang tidak terikat kepada siapa pun. Nanti malam dia akan melangsungkan pertunangan dengan Lucia di rumah orangtua Lucia.

Surya sudah memantapkan hatinya untuk bertunangan. Mereka sudah berhubungan selama lebih dari 6 tahun. Orangtua mereka berdua, sudah berkali-kali mendesak agar hubungan mereka segera diresmikan.

Surya selalu ingat raut wajah ibunya yang terlihat sangat bahagia saat dia menyetujui usulan ayah ibunya agar mau bertunangan dengan Lucia. Kebahagiaan ibunya adalah yang paling utama baginya. Surya sempat meminta waktu satu minggu untuk berpikir, lalu akhirnya memberikan jawaban setuju.

Bagi Surya, tidak ada wanita lain yang sesuai untuk dia, kecuali Lucia. Meskipun kadang ada ketidakcocokan dan perbedaan pendapat di antara mereka, tetapi secara prinsip mereka berdua sama. Yang paling penting adalah Lucia mempunyai keyakinan yang sama dengan dia.

Jika ada yang menanyakan kepada Surya, apakah dia cinta kepada Lucia? Dia akan menjawab dengan jujur bahwa dia mencintai Lucia. Benar, dia mencintai Lucia. Akan tetapi, Lucia bukanlah satu-satunya wanita yang dia cinta. Dia juga mencintai Wulan. Cinta yang semu, yang tidak mungkin akan menjadi nyata sampai kapanpun.

💋💋💋

Hari ini Wulan bahagia dan kesal.
Bahagia karena sekarang adalah hari ulang tahunnya.
Kesal karena Rhino melupakan tanggal lahirnya.

Hari ini Surya akan melangsungkan pertunangan dengan Lucia.
Mereka akan bersatu dalam ikatan yang kuat, yang tujuan akhirnya adalah menuju ke pernikahan.

Apakah hubungan kedua pasangan itu akan mulus-mulus saja?

Ikuti terus episodenya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang