47. Aku Memilih Yang Aku Sayang, Dan Melupakan Yang Aku Cinta.

211 10 6
                                    

Hatiku penuh dengan perasaan cinta dan sayang.
Cinta kepada dia.
Sayang kepada kamu.
Aku memilih yang aku sayang dan melupakan yang aku cinta.

💚

Wulan meletakkan segelas sirup dan sepiring tempe mendoan di atas meja, kemudian duduk di kursi panjang, bersebelahan dengan Rhino.

"Minum dulu, No. Pasti haus, kan. Abis nyetir jauh," ujar Wulan. "Dicicipin juga mendoan buatanku. Tapi rasanya enggak seenak mendoan Purwokerto," lanjutnya sambil tertawa. Dia menyebutkan makanan khas kota tempat tinggal Rhino.

Rhino meneguk sirupnya, lalu meraih sepotong mendoan dari atas piring dan menggigitnya.

"Enak, kok," puji Rhino seraya tersenyum ke arah Wulan.

Wulan tersipu. Sasa tertawa cekikikan melihat mereka berdua.

"Sasa balik ke kamar aja, ya. Ga enak gangguin orang pacaran. Hi-hi-hi ...." pamit Sasa seraya bangkit dari duduknya, lalu berjalan kembali ke kamarnya.

Wulan dan Rhino tertawa.

"Kita ke pantainya agak sorean aja, ya, No. Sekalian jalan sebelum pulang. Sampai kos malam gapapa. Kan, enggak naik bus," kata Wulan sambil sedikit memiringkan tubuhnya ke arah Rhino. Agak sulit mengobrol dengan posisi duduk bersebelahan di kursi panjang seperti ini.

"Boleh, Lan. Terus sekarang kita mau ngapain? Kan, masih berjam-jam lagi sebelum sore?" tanya Rhino.

"Nonton tivi aja, yuk. Nanti abis sholat Dzuhur kita keluar cari makan. Di sini jarang ada makanan. Pada males masak. Ha-ha-ha ..., " jawab Wulan sambil berdiri dan menarik lengan Rhino. Dia mengajak Rhino beranjak ke ruang keluarga untuk menonton televisi. Lebih nyaman mengobrol di sana sambil duduk santai di atas karpet daripada di kursi jati ruang tamu ini.

💚💚

Minggu Sore

"Tiket sama ID-nya udah disiapin, Beb?" tanya Lucia ketika mereka sudah sampai di depan pintu keberangkatan. Sore ini Lucia berdua dengan ibu Surya, mengantar Surya ke bandara.

"Udah," jawab Surya seraya menepuk kantong celananya.

"Ma, aku berangkat dulu, ya," pamit Surya sambil mencium tangan kanan ibunya.

"Hati-hati di jalan, ya, Nak. Kalau hari Sabtu, kan, libur kerja. Sering-seringlah pulang."
Ibu Surya mengusap lengan Surya dengan lembut.

"Iya, Ma. Tapi sekarang, kan, Sabtu kuliah. Enggak bisa sering-sering bolos."

Saat membicarakan soal kuliah, tiba-tiba Surya teringat kepada Wulan. Dua hari tidak melihat Wulan, Surya merasa rindu. Perasaan yang janggal dan tidak semestinya dia rasakan. Diraihnya lengan Lucia yang berdiri di sebelahnya dan diusapnya dengan lembut. Menyentuh Lucia membantunya menghilangkan ingatan tentang Wulan.

"Aku berangkat, ya, Cia."

Lucia mengangguk seraya menahan dirinya dari hasrat ingin mencium Surya. Kali ini dia belajar mengurangi perilaku spontannya. Dia mencoba memahami pemikiran dan keinginan Surya yang tidak selalu sama dengan keinginannya.

💚💚💚

Rhino tersenyum geli melihat Wulan yang memegang hampir semua benda di deretan rak dan meletakkannya kembali.

"Ada yang disuka? Ada yang mau dibeli?" tanya Rhino.

Wulan tertawa.
"Pengin dibeli semua. Soalnya semua lucu. Tapi kamarku enggak bakalan muat."

Rhino tertawa mendengar jawaban Wulan. Dia geli dengan istilah lucu yang diucapkan Wulan. Entah mengapa, perempuan senang menyebut benda yang menarik hati mereka dengan istilah lucu. Bukan cantik, indah, atau bagus, tetapi lucu. Bagi Rhino kata lucu lebih tepat untuk menggambarkan film Mr Bean, yang selalu bisa membuatnya tertawa terbahak-bahak.

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang