27. Aku Ingin Bahagia Dengan Yang Lain.

239 4 3
                                    

Mungkinkah aku bisa mendapatkan kebahagiaanku.
Tanpa mengecewakan orang lain.
Tanpa menyakiti orang lain.
Aku ingin bahagia dengan yang lain.

Minggu Malam

💔

Surya memeluk lengan kiri ibunya dengan kedua tangannya. Mereka berdua berjalan beriringan menuju dapur. Ibu Surya akan memasak nasi goreng sosis kesukaan Surya. Surya adalah anak tengah dari 3 bersaudara, yang kesemuanya lelaki. Namun, sebagai anak tengah dia lebih dekat dengan ibunya dibandingkan adiknya Didit yang anak bungsu. Mungkin karena Didit jarang di rumah, senang keluyuran dengan teman-temannya. Sedangkan Surya anak rumahan. Saat kecil, dia sering menemani ibunya ketika memasak di dapur. Sekarang dia tinggal sendirian di rumah ini, kadang pergi ke dapur, lalu memasak menu yang mudah dan praktis dibuat untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, itu hanya sesekali saja, saat dia bosan jajan di luar.

Ditunggunya ibunya selesai memasak dengan sabar. Sebenarnya Surya bisa memasak nasi goreng sosis sendiri dan rasanya juga enak. Namun, saat Ibunya datang atau dia pulang ke Surabaya, dia senang bermanja-manja kepada ibunya. Ibu Surya tidak keberatan dengan hal ini. Perjumpaan dengan anak kesayangannya ini sangat jarang, jadi saat bisa bersama seperti ini ibu Surya senang bisa memanjakan anaknya.

"Enak, Ma. Makasih, ya," ucap Surya dengan mulut penuh.

Ibu Surya tersenyum dan membelai kepala anaknya.

"Iya, sama-sama, Sayang. Dihabiskan, ya. Makan pelan-pelan aja."
Ibu Surya berdiri dan melangkah menuju dispenser, lalu mengambil air minum. Diletakkannya segelas air putih di hadapan Surya.
"Minum air putih yang banyak, ya."

Surya mengangguk. Dihabiskannya nasi goreng yang ada di piringnya, kemudian diminumnya air putih di gelasnya sampai habis.

"Mama datang kesini sebenarnya ada acara apa?" tanya Surya. Biasanya ibunya datang ke kota ini untuk menghadiri undangan atau ada janji pertemuan dengan teman lamanya. Namun, semenjak pulang dari rumah Lucia tadi pagi hingga sore ini, ibunya belum keluar rumah lagi. Hanya berkeliling seputar rumah dan halaman serta merapikan barang-barang dan hiasan rumah.

"Enggak ada acara khusus. Hanya ingin ketemu kamu, sekalian berkunjung ke orang tua Lucia. Ada yang perlu kami bicarakan."

Surya terkejut dengan jawaban ibunya.
"Maksudnya apa, Ma? Bicara soal apa?"

Ibu Surya terdiam beberapa saat sebelum menjawab.
"Kamu dan Lucia sudah berhubungan lama, kan. Sekitar 6 tahun, ya?"

"Ya. Lalu? Aku sama Lucia, kan, udah putus, Ma."

"Apakah enggak bisa diperbaiki lagi? Biasanya kalian berantem sebentar, lalu baikan lagi, kan. Tadi Mama lihat kalian juga udah rukun."

Surya terdiam, tidak tahu bagaimana caranya menjelaskan kepada ibunya bahwa dia sudah jenuh bertengkar dengan Lucia. Bahwa dia tadi segan menepiskan tangan Lucia di depan ibunya. Bahwa dia sudah menyukai perempuan lain, selain Lucia. Pasti ibunya akan marah jika dia bercerita tentang Wulan. Apalagi jika ibunya tahu bahwa dia melepaskan Lucia untuk mengejar Wulan yang belum tentu balas menyukai dia.

Surya tidak pernah menceritakan kepada ibunya tentang sikap Lucia ketika mereka bertengkar. Keras kepala dan sering menyepelekan dia. Surya hanya menceritakan tentang Lucia yang memutuskan dia setelah bertengkar. Bagaimana pertengkarannya tidak dia ceritakan kepada ibunya.

Biasanya ketika Lucia sudah ingin kembali kepada Surya, dia datang lagi dan dengan mudahnya mengajak balikan. Itu terjadi setiap kali mereka putus. Biasanya Surya akan menerima Lucia kembali dengan tangan terbuka. Namun, kali ini Surya sudah menyukai perempuan lain, yaitu Wulan. Ibunya tidak akan memaklumi hal ini.

"Tadi Mama ngobrol sama Tante Maria," kata Ibu Surya.
"Kalau kalian memang serius, lebih baik hubungan kalian diresmikan saja."

Surya memandang wajah ibuny dengan ekspresi setengah tidak percaya. Dadanya terasa berdentam-dentam. Dia tidak menyangka ibunya akan mengucapkan kalimat seperti itu.
"Maksud Mama apa?"

"Kalian tunangan saja, ya."

Hati Surya terasa nyeri. Apa yang harus dia katakan kepada ibunya? Dia sangat menyayangi ibunya. Selalu ingin menuruti semua nasehat dan arahan dari ibunya. Dia tidak akan tega menyakiti hati ibunya. Kalau ini terjadi saat dia belum berjumpa dengan Wulan, mungkin dia akan langsung mengiyakan. Namun, sekarang di hatinya sudah ada Wulan.

Surya tahu bahwa dia juga masih menyayangi Lucia. Bagaimanapun mereka sudah menjalin kasih selama bertahun-tahun. Tidak akan mungkin perasaannya tiba-tiba menghilang lenyap tanpa bekas. Namun, dia jenuh dan lelah bertengkar dengan Lucia. Bosan dengan sifat Lucia yang keras kepala dan selalu mau menang sendiri. Selama ini Surya selalu mengalah dan berharap sifat serta sikap Lucia akan berubah, tetapi ternyata tidak terjadi.

Kalau Surya mengatakan semua itu kepada ibunya, pasti beliau sedih. Mungkin sebaiknya Surya menahan diri, mengikuti arus dan berharap dengan berjalannya waktu dia akan sanggup mengatakan semuanya kepada ibunya. Saat ini dia akan memberikan jawaban yang menggantung saja. Yang penting ibunya tidak kecewa.

"Bagaimana kalau kita bicarakan hal ini lain kali saja, Ma? Sekarang, kan, aku dan Lucia belum berbaikan lagi. Aku masih kesal dengan sikapnya. Tapi mungkin besok-besok, kami baikan lagi seperti dulu."

Ibu Surya mengusap-usap lengan Surya dan tersenyum.
"Ya, udah. Enggak apa-apa. Kalian berbaikan aja dulu, ya. Kalau bisa secepatnya kalian bertunangan. Karena pacarannya sudah lama sekali. Tidak baik dilihat orang."

Surya hanya mengangguk tanpa menjawab. Mudah-mudahan dengan berjalannya waktu, dia akan bisa menjelaskan isi hatinya kepada ibunya. Saat ini dia tidak ingin menyia-nyiakan  kebersamaan dengan ibunya. Mungkin 1-2 minggu lagi, Surya akan menjelaskan semuanya. Semoga beliau akan memahami.

💋💋💋

Bagi Surya, kebahagiaan ibunya adalah segalanya.
Dia tidak akan pernah dengan sengaja ingin membuat ibunya kecewa.
Tapi kali ini dia harus memilih.
Antara kebahagiaan dirinya atau menyenangkan hati ibunya.

Apakah yang akan dilakukan Surya setelah ini?
Melanjutkan hubungan dengan Lucia dan bertunangan.
Ataukah memilih mengejar Wulan?

Ikuti terus episodenya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang