44. Aku Rasa Aku Menyayangimu.

211 9 7
                                    

Aku rasa aku menyayangimu.
Kamu yang mencintaiku.
Dan sering menyatakan cinta kepadaku.
Tetapi belum pernah kubalas pernyataan cintamu.

Sabtu pagi menjelang siang.

🧡

Surya mengalihkan pandangannya dari layar ponsel ke jendela mobil. Taksi yang dinaikinya sudah keluar dari area bandara dan akan memasuki pintu tol menuju arah rumahnya. Di pintu Exit Satelit mereka keluar, kemudian melewati daerah perkantoran dengan deretan taman yang indah di sepanjang jalan. Di kanan kiri terlihat beberapa hotel, restoran dan gedung-gedung perkantoran.

Mobil berjalan lurus, ke arah wilayah Surabaya Barat. Tidak lama kemudian terlihat bangunan Mall yang megah. Dikelilingi dengan hotel, apartemen, dan perumahan di sekitarnya. Rumah orang tua Surya berada di perumahan tersebut.

Tak lama kemudian taksi Surya memasuki gerbang perumahan yang didesain ala eropa. Komplek perumahan yang mewah, dengan taman-taman yang indah, dan sebuah danau buatan berisi sekelompok angsa, berada di tengah komplek.

"Pak, tolong berhenti di depan itu ya. Rumah yang ada mobil putih di depannya." kata Surya kepada sopir taksi seraya menunjuk mobil Lucia yang diparkir di depan rumahnya.

Sopir tersebut mengiyakan, kemudian menghentikan mobilnya di depan rumah yang dimaksud dan segera menurunkan koper Surya dari dalam bagasi. Surya menerima kopernya sambil mengucapkan terima kasih, kemudian melangkah menuju pintu rumahnya.

Bel pintu rumah belum menyelesaikan lagunya, saat wajah Lucia muncul dari ambang pintu dan mencuri ciuman ke bibir Surya. Surya tertawa, lalu merangkul bahu Lucia dan beriringan memasuki rumah seraya menarik kopernya.

Koper yang dibawanya berisi titipan ibunya, makanan khas dari kota asal Surya. Yaitu bandeng presto dan lumpia. Surya menebak, pasti saat ini ibunya sedang di dapur, memasak menu-menu makan siang kesukaannya.

Hari ini dia membolos kuliah, tetapi sudah memesan catatan kuliah Putra untuk dia pinjam dan salin. Hari Sabtu dan Minggu ini, dia akan melewatkan hari bersama Lucia. Dia akan mendekatkan diri dan memperbaiki hubungan mereka berdua yang sempat retak beberapa minggu yang lalu.

🧡🧡

"Aduh, aku lupa bawain buku-bukunya, Lan. Maaf, ya." ucap Rhino dalam perjalanan mengantar Wulan menuju kampus.

"Gapapa, No. Aku, kan, pulangnya juga nanti sore," sahut Wulan.

Tadi pagi dalam perjalanan ke kantor Wulan, mereka membicarakan tentang adik Wulan, Sasa, yang sekarang sudah kelas 3 SMA. Rhino mengatakan bahwa dia masih menyimpan setumpuk buku latihan UN dan ujian masuk perguruan tinggi. Dia menjanjikan membawa buku-buku tersebut saat mengantar Wulan ke kampus siang ini, tetapi ternyata dia lupa.

"Padahal udah aku siapin tadi. Tapi abis nelpon kamu, bilang mau berangkat jemput, malah lupa nenteng ke mobil. Enggak ingat sama sekali," kata Rhino.

"Jadi yang diingat-ingat apa? Kok, sampai lupa."

"Seharian cuma ingat kamu. Makanya ngelupain yang lain-lain," jawab Rhino dengan setengah bergurau dan setengahnya lagi serius.

Rhino memang serius saat mengatakan mengingat Wulan seharian ini. Wulan berbeda dengan  mantan pacarnya, yang manja dan selalu minta diantar kemana-mana. Dengan Wulan, hampir bisa dikatakan, selalu dia yang menawarkan diri mengantarkan atau menjemput. Wulan terlalu mandiri. Sepertinya tanpa dia, Wulan bisa dan bahagia kemana-mana sendiri, naik becak, angkot, atau menumpang teman-temannya yang sangat banyak jumlahnya itu.

Wulan tertawa mendengar gurauan Rhino. Diulurkannya tangan kanannya ke lengan Rhino, dan mengusapnya pelan. Rhino menoleh dan tersenyum. Digengamnya tangan kanan Wulan dan dikecupnya. Kemudian, dia tempelkan erat di dadanya. Wulan bisa mendengarkan detak jantung Rhino, yang berdegub kencang melalui punggung telapak tangannya.

Rhino meletakkan telapak tangan Wulan di atas pahanya saat membelokkan mobilnya memasuki gerbang kampus. Dicarinya tempat parkir kosong yang dekat dengan kelas Wulan agar Wulan tidak perlu berjalan jauh menuju kelasnya. Saat ini area parkir penuh dengan kendaraan dan mahasiswa yang berlalu lalang. Rhino mendapatkan tempat parkir yang tidak terlalu jauh dari kelas.

"Kalau naik bus jam setengah 5, sampai rumah jam berapa?" tanya Rhino saat Wulan bersiap keluar dari mobil.

"Jam setengah 8-an udah sampai. Dekat, kok, dari terminal ke rumah. Tinggal naik becak, palingan 10 menit sampai."

Rhino mengangguk dan berpikir sejenak sebelum berkata, "Sampai terminal udah malam. Aku antar aja, ya." tawarnya. Dia menghawatirkan Wulan yang akan turun dari bus di terminal saat malam hari.

"Udah biasa, kok, No. Kan, aku tiap bulan juga pulang jam segitu." sahut Wulan, "Ya, gimana lagi. Pulang dari kantor udah sore, kan."

Rhino mengiyakan dalam hati. Selama ini Wulan sering tiba di Jogja malam hari, nyatanya baik-baik saja. Diulurkannya tangannya ke kepala Wulan dan mengusap rambutnya dengan perasaan sayang.

"Ya, udah. Sekarang kamu kuliah dulu, ya. Nanti jam 2 aku jemput, sekalian kubawain buku-bukunya, ya."

Wulan mengangguk. Diraihnya tangan Rhino yang berada di atas kepalanya, lalu dia dekatkan ke bibirnya dan dikecupnya. Raut wajah Rhino menunjukkan ekspresi terkejut, tetapi bibirnya tersenyum lebar dan terlihat bahagia. Baru kali ini Wulan memperlihatkan perasaannya dengan tindakan seperti yang baru saja dilakukaannya.

"Aku turun dulu, ya, No. Makasih, ya." pamit Wulan seraya membuka pintu mobil dan keluar.

Rhino menatap Wulan yang melangkah menuju kelasnya, beriringan bersama beberapa mahasiswa yang lain. Perasaannya membuncah oleh rasa cinta kepada Wulan.

"I love you." bisik Rhino ke arah punggung Wulan di kejauhan. Kalimat yang diucapkannya berkali-kali di depan Wulan, tetapi belum pernah dijawab oleh Wulan.

💋💋💋

Hari Sabtu ini kedua pasangan sedang berbahagia dan mesra.

Surya dan Lucia kembali dekat.
Rhino dan Wulan semakin dekat.

Apakah kemesraan kedua pasangan itu akan bertahan selamanya?

Ikuti terus episodenya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘




Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang