Aku bahagia melihatmu bahagia.
Aku bahagia saat kamu perhatian kepadaku.
Aku bahagia saat bisa membalas perhatianmu.
Apakah ini artinya aku sudah jatuh cinta kepadamu?MINGGU KE-14
Jumat Malam
💟
"Aku pulang, ya. Rocky udah nungguin di parkiran."
Wulan berpamitan kepada Tina dan Ardian yang duduk berdekatan dengan kursinya, kemudian melangkah menuju pintu kelas.Surya beranjak dari duduknya dan mengikuti langkah Wulan yang cepat. Dia berusaha menjejeri Wulan agar bisa berjalan beriringan menuju parkiran.
"Rhino enggak jemput, Lan?" tanya Surya ingin tahu.
"Malam ini dia ada kerjaan, jadi aku dijemput Rocky," sahut Wulan.
"Oh."
Hanya itu tanggapan Surya. Jadi Rhino sudah punya pekerjaan, pikir Surya."Aku duluan, ya, Mas Surya. Itu mobil Rocky," pamit Wulan sambil menunjuk sebuah mobil yang terparkir di sebelah kanan mereka.
"Iya, Lan. Aku lanjut, ya. Itu mobilku kuparkir disana," jawab Surya seraya menunjuk ujung parkiran, dekat dengan pintu gerbang kampus. Lalu dia berjalan ke arah yang baru saja ditunjuknya setelah Wulan menjawab dengan anggukan kepala.
Wulan berdiri beberapa saat dan menatap punggung Surya yang berjalan menuju mobilnya, kemudian melangkah menghampiri mobil Rocky.
"Hai ...."
Wulan menyapa Rocky dan Yonas yang duduk di kursi depan, serta Dina dan Ani yang duduk di kursi belakang seraya menutup pintu mobil Rocky"Kita langsung ke kafenya Rhino, Lan?" tanya Rocky saat mobil mulai keluar gerbang kampus.
"Iya. Aku udah kirim pesan sama Rhino, bilang kalau kita udah otewe."
"Oke."
Mobil Rocky keluar dari ujung jalan Erlangga dan memutari alun-alun kota, lalu berbelok ke kiri menuju jalan Gajah Mada. Kemudian memasuki halaman sebuah kafe yang penuh dengan kendaraan terparkir. Saat ini hari Jumat malam pukul 21.35. Kafe ini selalu ramai saat weekend seperti sekarang. Rhino, Andika, dan Aji sukses mempromosikan kafe baru mereka hingga diminati banyak pengunjung.
Mereka berlima berjalan menghampiri sebuah meja di teras kafe, di bawah payung kanvas. Rhino sudah menyisihkan satu meja kosong untuk Wulan dan teman-temannya. Rocky, Yonas, Ani, dan Dina duduk mengelilingi meja. Wulan meraih papan kecil bertuliskan reserved dari atas meja dan membawanya masuk ke dalam kafe.
Wulan meletakkan papan acrylic itu di atas meja display dan menyebutkan pesanan teman-temannya kepada waiter, yang segera mencatat ke dalam buku notes kecilnya.
Rhino sedang berdiri di depan milk steamer, memencet steam knob dan memposisikan ujung steam wand ke dalam jug berisi susu yang dipegangnya. Terdengar suara desisan saat uap keluar dari ujung steam wand ke dalam jug. Dulu Rhino dan Wulan sering menertawakan desisan itu, yang mirip dengan suara orang berciuman.
Wulan berjalan memutari meja bar, lalu menghampiri Rhino yang kali ini sedang mengetukkan jug ke ujung meja untuk memecahkan gelembung di atas susu dan menuangkan isinya ke dalam sebuah cangkir berisi kopi. Tangan Rhino dengan lihai membentuk sebuah gambar hati di atas permukaan kopi.
Rhino menggeser cangkir kopi itu ke depan Wulan, lalu meraih kepala Wulan dan membelai rambutnya. Kemudian menunduk dan berbisik di telinga Wulan.
"Hai, Cinta. Ini hati buat kamu."
Wulan menatap Rhino dan tersenyum.
"Oh, buat aku, ya? Kirain pesanan orang."
Wulan meraih cangkir kopinya dan menggenggamnya dengan kedua tangannya. Terasa hangat di telapak tangannya, sehangat hatinya."Makasih, ya, No."
Rhino tersenyum dan mengangguk. Diusapnya punggung Wulan saat dia meneguk kopi buatan Rhino dengan pelan. Wulan sering tidak tega merusak gambar di permukaan kopi yang tidak mudah untuk dibuat. Dia belajar dan mencoba berkali-kali, tetapi selalu gagal menghasilkan bentuk yang cantik.
Wulan menggeser tubuhnya hingga menghadap ke arah Rhino. Dia sandarkan punggungnya di meja bar sambil masih memegang cangkir kopinya. Dipandangnya Rhino yang terlihat lelah, tapi raut wajahnya bahagia. Wulan senang melihat Rhino menyukai dan menikmati kegiatannya. Rhino dan kedua rekannya bergiliran mengawasi kafe setiap 3 hari sekali. Malam ini giliran tugas Rhino. Oleh karena itu, dia tidak bisa menjemput Wulan di kampus.
"Malam ini rame banget, ya. Capek, No?" tanya Wulan seraya mengedarkan pandangan ke meja-meja di sekeliling ruangan yang penuh pengunjung. Dua orang barista terlihat sibuk mondar-mandir di belakang bar untuk menyiapkan pesanan pengunjung.
"Capek dikit, tapi senangnya banyak." jawab Rhino sambil mengulurkan kedua tangannya ke lengan Wulan dan mengusapnya.
Wulan meletakkan cangkir kopinya ke meja bar, lalu meraih lengan Rhino dan memijatnya dengan lembut.
Mata Rhino berbinar bahagia. Akhir-akhir ini Wulan sangat perhatian dan peduli kepadanya. Rhino sudah tidak meragukan lagi perasaan Wulan kepadanya, meskipun hingga sekarang Wulan belum pernah menjawab pernyataan cintanya. Dia menyadari bahwa tidak semua orang bisa mengungkapkan rasa cinta dengan kata-kata. Namun, perhatian dan sentuhan Wulan yang seperti ini membuat dia yakin bahwa itu adalah ungkapan cinta Wulan kepadanya.
💋💋💋
Saat ini Rhino sudah mempunyai kesibukan yang sedikit menyita waktu kebersamaannya dengan Wulan.
Tapi Wulan mempunyai banyak teman yang bisa mengantar jemput dia kemana-mana.Wulan sudah tidak sungkan lagi memperlihatkan kepedulian dan perhatian kepada Rhino.
Mungkin Wulan sudah mulai jatuh cinta kepada Rhino.
Mungkin saja.Ikuti terus episodenya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.Terimakasih udah mampir dan membaca.
Love love love
😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Sayap-Sayap Patah #2 (Cinta Segi Lima 18+)
Romance💜 Mencintai seseorang yang sudah menjadi milik orang lain dan memendam rasa diam-diam tanpa seorang pun tahu 💜 Cerita awal mula perkenalan Wulan dan Surya. WARNING (18+) Ada ADEGAN DEWASA di beberapa episodenya. Jadi yang MASIH DI BAWAH UMUR plea...