36. Tuhan Bantulah Aku, Agar Bisa Melupakan Dia.

219 7 2
                                    

Tuhan tolong aku
Hapuskan rasa cintaku.
Bantulah aku.
Agar bisa melupakan dia.

Senin Pagi

🌴

Surya mengeluarkan kotak kue lapis dari dalam kulkas. Dia letakkan 3 potong kue di atas piring kecil, kemudian mengembalikan kotaknya ke dalam kulkas. Dibawanya piring dan cangkir kopinya menaiki tangga, lalu melangkah ke balkon kamarnya. Diletakkannya cangkir dan piringnya di atas meja balkon, kemudian duduk santai memandang taman dan jalan raya. Surya senang menikmati pagi di sini, menunggu matahari terbit sambil melihat lalu lalang kendaraan yang melewati jalan di depan rumahnya.

Sekarang masih pukul 05.42. Surya sudah mandi dan merapikan tempat tidurnya. Masih banyak waktu sebelum dia berangkat ke kantor. Biasanya dia berangkat dari rumah sekitar pukul setengah tujuh.

Diraihnya sepotong kue dengan tangan kanan dan dikunyahnya dengan santai. Tangan kirinya memegang ponsel, memeriksa pesan masuk. Ada pesan dari Lucia yang dikirim sekitar 10 menit yang lalu.

"Aku balik ke Surabaya ya, Beb. Kamu jaga diri baik-baik ya."

Sudut bibir Surya sedikit tertarik ke atas, tersenyum simpul. Lucia masih memanggilnya dengan sebutan sayang, Beb. Hati Surya terasa hangat, mengingat masa indah saat bersama Lucia. Bagaimanapun banyak keindahan dalam kebersamaan mereka selama 6 tahun.

Meskipun mereka sering berdebat dan bertengkar, Surya tidak pernah bisa marah lama. Saat Lucia mendatanginya kembali, meskipun tanpa kata maaf terucap dari mereka berdua, biasanya mereka akan berbaikan kembali. Bermesraan kembali seperti sebelumnya. Namun, kali ini berbeda karena ada yang berbeda di hati Surya. Dia menyukai orang lain selain Lucia, yaitu Wulan.

Sekarang setelah tahu bahwa dia dan Wulan tidak mungkin bisa bersama, apakah Surya akan menerima Lucia kembali? Saat ini Surya sedang tidak ingin menjalin hubungan dengan siapa pun. Tidak mengejar Wulan dan tidak ingin kembali bersama Lucia.

Dia tidak ingin kembali kepada Lucia dengan hati yang masih tertambat kepada Wulan. Jika ditanya apakah dia masih menyayangi Lucia, jawabannya adalah masih. Masih ada sedikit rasa sayang di hatinya untuk Lucia. Namun biarlah sekarang mereka berdua menjalani persahabatan saja.

Dibalasnya pesan Lucia,
"Hati-hati di jalan ya, Cia," tulisnya.

Biasanya dia akan melanjutkan pesannya dengan tulisan 'Setelah sampai kabarin, ya, Cia'. Permintaan yang jarang dilaksanakan oleh Lucia. Sesampainya di tempat tujuan, Lucia selalu lupa mengabari Surya sehingga Surya yang harus menelepon Lucia, menanyakan apakah sudah sampai di tempat tujuan.

Kali ini Surya tidak meminta Lucia mengabarinya setelah sampai Surabaya. Bukan karena Surya tidak mempedulikan lagi apakah Lucia sampai dengan selamat atau tidak. Surya masih peduli. Akan tetapi, jika Surya menulis pesan seperti itu, dia khawatir menyiratkan harapan untuk Lucia. Cukup dia doakan dalam hati, semoga perjalanan Lucia lancar dan selamat sampai tujuan.

Jawaban Lucia masuk seketika,
'Makasih, ya, Beb. Kamu juga baik-baik disana, ya'. Jawaban yang diakhiri dengan emotikon cium. Surya tertawa pelan. Seperti inilah sifat Lucia. Gigih dan pantang ditolak. Sepertinya pesan yang ini tidak perlu dia jawab. Cukup dia jawab dalam hati saja, 'Makasih, ya, Cia'.

🌴🌴

Sudah hampir pukul setengah tujuh. Surya meraih tas kerjanya dan beranjak menuju garasi. Dia nyalakan mesin mobilnya, kemudian membuka pintu garasi lebar-lebar. Lalu Surya masuk ke dalam mobil dan mengeluarkan mobilnya dari dalam garasi.

"Mas Yatno, nitip pintu garasi, ya, Mas," seru Surya kepada Yatno yang berlari-lari ke arah pintu pagar dan membukanya.

"Nggih, Mas. Hati-hati di jalan, Mas," sahut Yatno. Tangannya memegang pintu pagar, bersiap menutupnya kembali setelah mobil Surya melewatinya.

"Yo. Makasih, Mas Yatno."

Surya mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang. Pagi ini perasaannya sudah tidak sekacau minggu lalu ketika dia mengetahui bahwa Wulan berbeda keyakinan dengannya. Selama seminggu penuh, Surya merasa sangat patah hati. Sekarang hatinya masih pedih saat teringat Wulan. Namun, dia sudah mulai belajar menerima kenyataan bahwa ini mungkin sebuah ujian bagi keimanannya. Setiap kali berdoa, dia selalu meminta kepada Tuhan agar segera menghapuskan perasaannya kepada Wulan.

Surya memelankan laju mobilnya ketika sampai di lampu merah di dekat kantor Wulan. Dia perhatikan halaman kantor Wulan yang masih terlihat sepi. Belum ada satu pun kendaraan yang terparkir disana. Pintu utama juga masih tertutup.

Surya melirik arloji di tangan kirinya. Masih pukul 06.45. Mungkin Wulan masih dalam perjalanan menuju kantor, pikir Surya. Mungkin beberapa menit lagi Wulan akan menyeberang jalan seperti yang pernah dia lihat beberapa minggu yang lalu. 

Kenyataannya, jika Surya melewati jalan ini 10 menit ke depan, dia akan melihat Wulan ke kantor diantar oleh Rhino, lalu berjalan berdua memasuki pintu kantor dengan wajah penuh senyum bahagia.

💋💋💋

Minggu ini Surya berusaha move on dari Wulan.
Bertekad melupakan dan menghapus perasaannya kepada Wulan.

Lucia semakin gencar mendekati Surya.
Kali ini Surya sudah bisa bergaul kembali dengan Lucia sebagai sahabat.

Akankah hubungan Lucia dan Surya berkembang menjadi sepasang kekasih kembali?

Ikuti terus episodenya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang