42. 💋Aku Memilih Bahagia Denganmu, Yang Mencintaiku.

309 8 6
                                    

Aku tinggalkan yang kucintai,
tetapi sudah menyakiti hatiku.
Aku memilih bahagia denganmu yang mencintaiku.

💖

Wulan meletakkan bungkusan oleh-oleh dari Bintang di atas dashboard, kemudian menggeser tubuhnya menghadap ke arah Rhino. Diraihnya tangan kiri Rhino dan digenggamnya dengan kedua tangannya.

"Maaf, ya, No."

Perasaan Wulan yang sebelumnya terbersit sedikit rasa senang atas kehadiran Bintang, seketika berubah saat melihat wajah Rhino. Meskipun Rhino tersenyum kepadanya, tatapan matanya yang sedih jelas terlihat.

"Tadi Bintang bilang apa? Ngajak balikan?" tanya Rhino.

"Enggak. Cuma nganterin oleh-oleh aja," jawab Wulan.

Wulan tidak berbohong. Bintang memang tadi tidak mengajak Wulan untuk balikan, tetapi dia bilang kangen dan nanti malam akan meneleponnya. Entah apa yang akan dibicarakan Bintang nanti malam.

"Aku enggak akan ngelarang kamu berteman dengan mantan kamu. Tapi ...." Rhino menghentikan ucapannya, sedikit bingung memilih kata untuk diucapkan. Dia bermaksud mengatakan kepada Wulan bahwa dia keberatan jika Wulan dan Bintang berteman terlalu akrab, seakrab adegan yang dilihatnya tadi. Membelai kepala Wulan dan mencium keningnya.

Wulan mengerti maksud Rhino. Bintang memang seperti itu, spontan. Mungkin karena sudah terbiasa saat bertemu Wulan langsung menciumnya. Dahulu setiap mereka bertengkar dan putus, saat berjumpa lagi cara berbaikannya juga semudah itu. Jika sudah hilang rasa kesal dan marah masing-masing, lalu berbaikan dan bermesraan kembali. Namun, sekarang keadaannya sudah berbeda dengan yang lalu-lalu. Dahulu saat mereka berbaikan kembali, belum ada orang ketiga di antara mereka. Sekarang Wulan sudah punya Rhino.

"Iya, No. Aku enggak akan mau lagi nemuin dia. Maaf, ya." Wulan berjanji kepada Rhino dan kepada dirinya sendiri. Wulan tidak yakin jika bertemu lagi dengan Bintang, tidak akan terulang adegan yang sama seperti tadi. Dan jika bertemu tanpa ada Rhino mengawasi mereka, mungkin saja Wulan tidak akan menghindari ciuman Bintang. Rhino terlalu baik untuk disakiti. Bintang hanyalah masa lalu yang sudah meninggalkannya.

Wulan menempelkan wajahnya di bahu Rhino dengan tangan kiri Rhino masih dalam genggaman tangannya. Rhino mengulurkan tangan kanannya ke kepala Wulan dan membelai-belai rambutnya.

"Sekarang kalau belai rambut kamu enggak capek. Soalnya rambutmu pendek." Rhino bergurau, berusaha mengalihkan pembicaraan. Dia percaya Wulan akan menepati janjinya. Jadi persoalan yang tadi tidak perlu diperpanjang lagi.

Wulan tertawa. Kegalauan yang memenuhi hatinya mulai meluntur. Rhino selalu bisa mencairkan suasana dan menenangkan hatinya. Diangkatnya wajahnya dari bahu Rhino dan menatap wajah Rhino yang tampan. Rhino mengalihkan tangannya dari rambut Wulan ke kening dan mengusap-usapnya pelan.

"Aku hapus, ya. Biar enggak ada bekasnya lagi," ujar Rhino seraya tertawa. Raut wajahnya yang tadi terlihat sedih, sekarang sudah kembali ceria seperti Rhino yang biasanya. Wulan tertawa mendengar gurauan Rhino. Nanti setelah Rhino pulang, Wulan akan mengirimkan pesan kepada Bintang agar tidak menemuinya lagi. Wulan akan mengatakan bahwa sekarang dia sudah melupakan Bintang dan tidak ingin kembali kepada Bintang. Mudah-mudahan Bintang mau mengerti.

💖💖

"Beb, kamu kapan terakhir pulang ke Surabaya?" tanya Lucia kepada Surya dalam perjalanan mereka menuju bandara. Lucia akan kembali ke Surabaya siang ini.

"Kapan, ya ...." Surya berpikir sejenak, "Kayaknya udah 3 bulanan, deh. Kenapa?" Surya balik bertanya.

"Aku, kan, 2 minggu ini berturut-turut pulang ke sini 3 kali. Kerjaanku ...," Lucia ragu membicarakan tentang kesibukan pekerjaannya yang biasanya menjadi sebab pertengkaran mereka.

"Kerjaannya mulai keteteran?" sahut Surya sambil menoleh ke arah Lucia dan tersenyum.

"Hehe .... Iya."

"Ya, udah. Sabtu ini aku yang ke Surabaya, ya. Kamu udah bolak-balik dari kemaren," kata Surya.

Kali ini Surya memaklumi keberatan Lucia. Selama 2 minggu ini, Lucia sudah cukup memberi bukti bahwa Surya lebih penting daripada pekerjaannya. Sebenarnya Surya sangat mendukung karir Lucia. Dia ikut merasa senang dengan lonjakan karir Lucia yang terhitung cepat. Namun, Surya ingin Lucia lebih bisa mengatur waktu dan mendelegasikan tugas kepada asistennya. Sehingga dia tetap bisa mempunyai waktu untuk dirinya sendiri dan untuk Surya.

"Makasih, ya, Beb," kata Lucia seraya mendekatkan bibirnya ke pipi Surya dan menciumnya.

Surya yang sedang memarkir mobilnya tertawa. Saat ini mereka sudah sampai di bandara. Mereka mendapatkan tempat parkir di ujung barisan, agak jauh dari pintu terminal keberangkatan.

"Yuk, turun," kata Surya sambil membuka tali sabuk pengamannya dan bersiap mematikan mesin mobil.

"Kan, masih lama. Masih 1,5 jam lagi," sahut Lucia sambil mendekati Surya dan mencium bibirnya.

Surya membatalkan uluran tangannya yang hendak mematikan mesin mobil. Dia ulurkan tangannya ke pipi Lucia dan membalas ciumannya. Biasanya Surya menghindari bermesraan di tempat umum, apalagi di siang hari seperti ini. Akan tetapi, dia akan berpisah dengan Lucia selama 1 minggu dan posisi parkir mereka berada di ujung, jauh dari pandangan orang.

Mereka berciuman dengan hangat selama beberapa saat, kemudian terpaksa saling menjauhkan bibir karena ada sebuah mobil yang datang dan parkir di seberang mobil mereka. Ciuman perpisahan sebelum Lucia kembali ke Surabaya tidak perlu berlama-lama. Tadi di rumah Surya, mereka sudah bermesraan sejak pagi. Ciuman sesaat ini hanyalah sebagai penutupnya.

💋💋💋

Wulan bertekad akan menghindari pertemuan dengan Bintang.
Rhino terlalu baik dan tidak layak diduakan.

Surya dan Lucia memulai hubungan mereka kembali dengan lebih baik.
Saat ini Lucia sudah bisa membagi prioritas antara karirnya dengan Surya.

Apakah hubungan percintaan kedua pasangan tersebut akan selalu lancar?
Apakah Bintang akan menerima begitu saja penghindaran dari Wulan?

Ikuti terus episodenya ya.
Silakan tekan bintang jika kamu menyukai tulisanku.

Terima kasih sudah mampir dan membaca.
Love love love
😘

Sayap-Sayap Patah #2  (Cinta Segi Lima 18+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang