1. Tua

2.4K 69 0
                                    

Seorang gadis berumur 21 tahun mengguling-gulingkan tubuhnya di atas ranjang empuk nan harum yang memiliki gravitasi tinggi, sehingga sangat sulit baginya untuk bangun dari ranjang tersebut.

Gadis itu melirik jam yang berada di atas meja tempat menyimpan buku - buku semasa sekolah dan kuliahnya dulu. Jam menunjukan pukul 13.42, ia menghela nafas sambil memejamkan mata, berpikir kemana lagi ia harus mencari pekerjaan sementara sisa uang tabungannya hanya cukup untuk makan selama kurang lebih dua minggu.

"Tubuh.. ayo kerja sama!"

Dengan niat yang kuat, akhirnya ia bisa menghancurkan gravitasi kasurnya. gadis itu bangun dan segera melakukan ritual. Bukan ritual pemujaan setan, melainkan ritual pembersihan badan alias mandi.

Setelah selesai dengan ritual mandinya ia segera bersiap siap dan memoles wajahnya dengan sedikit make-up. Bagaimanapun ia harus dapat pekerjaan secepatnya!

Melihat pantulan dirinya di cermin yang telah dipoles make-up dan berbaju rapi, gadis itu bergumam, "semangat Klarasa!" Ia mengangguk dengan semangat.

Melihat pantulan dirinya di cermin yang telah dipoles make-up dan berbaju rapi, gadis itu bergumam, "semangat Klarasa!" Ia mengangguk dengan semangat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klarasa melangkahkan kakinya keluar apartemen. Panas mentari menyambutnya begitu ia keluar dari gedung, "rela hitam demi pekerjaan!" Ucap Klarasa menyemangati dirinya sendiri.


"Hah? Mbak hitam?" Seorang wanita tiba-tiba menghampiri Klarasa. dengan refleks ia menoleh.

"Mau kulit putih? Cerah dan sehat? Ayo beli produk kami sekarang juga! Dapat memutihkan kulit secara permanen, juga membuat kulit lebih glowing dan sehat! Kalo beli 2 dapet diskon hingga 50% loh! Ayo beli sekarang juga!" Ucap wanita yang tadi menghampiri Klarasa dengan kecepatan bicaranya 150 km/jam.


"Ayo mbak, mau beli berapa?" tanya wanita itu sekali lagi seraya mengangkat alisnya bersemangat.

Klarasa menggaruk tengkuk canggung, "maaf mbak, saya gak akan beli hehe," jawab Klarasa.

Wanita peng-endorse itu mendadak berubah ekspresi menjadi tak ramah. Lalu melangkah pergi tanpa sepatah katapun.

"Kalo gak akan beli gausah manggil kek!" gerutu wanita tersebut yang terdengar oleh Klarasa.

Lah?

Klarasa menggelengkan kepalanya, heran dengan kelakuan para endorsment yang kelewat aktif.

"Harus sabar Ra! Orang sabar pantatnya lebar!" Gumam Klarasa.

Tak mau membuang-buang waktu lagi, ia segera melanjutkan langkahnya untuk mencari kerja.

Oke! Gedung pertama yang akan ia datangi adalah perusahaan elektronik terkenal di daerahnya!

Boss!! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang