Sejak kejadian Hari Minggu di kost Irene itu, entah bagaimana kesannya Irene jadi seperti menjauhi Taehyung, menurut pemikiran Taehyung sendiri. Sekarang perintah dan juga tugas tidak diberikan langsung oleh Mbak Rene tapi oleh Mbak Gina, nama panjangnya Seulgi Ananda.
"Taehyung kamu satu minggu ini di kantor aja, biar aku yang nemenin Mbak Rene buat visit and audit" kata Seulgi yang mau tidak mau diangguki oleh Taehyung.
Ya mau bagaimana lagi, namanya juga anak magang, cuma bisa iya-iya aja kan kalau disuruh, mana ada hak buat ngomong sih.
Jadi udah sekitar tiga hari Taehyung cuma finishing laporan di kantor, boring sih, tapi mau gimana? Tiap Mbak Rene keluar dari ruangan, muka Taehyung udah berbinar ngarep dipanggil, tapi nyatanya.
"Gina, siapin semua kebutuhan kita buat ngaudit ke Artha"
"Gina kamu bisa ke ruangan saya sekarang?"
Ya bukan gaada intercom tapi Mbak Rene emang lebih suka langsung ngomong aja, katanya ga gitu sopan seakan terlalu bossy kalau apa-apa by phone.
Sebenarnya kalau dari sisi Irene sendiri, selain ia canggung karena peristiwa tidak mengenakkan di kost nya hari minggu lalu, Irene juga mengingat bahwa Kamis ini Taehyung ada sidang di kampusnya, ujian akhir untuk kelulusan strata satu, jadi kesannya Irene tidak mau memberatkan kerja Taehyung, biar bisa lebih fokus memersiapkan slide dan presentasi akhirnya itu. Hanya saja ia tidak mungkin berbicara gamblang pada Taehyung akan maksudnya, takut terkesan pilih kasih atau yang lebih fatalnya Taehyung bisa besar kepala.
Ngomong-ngomong soal nomor Irene yang sudah ada di ponsel Taehyung, sampai dengan hari Rabu ini, Taehyung masih tidak menghubungi Irene, kalau masalah luka lebam saat pulang, ya Taehyung jujur aja sama mamanya kalau dia abis bantuin Irene dari kekerasan pacarnya, eh, masih pacar ga sih?
"Ya masa aku diem aja sih ma lihat perempuanku dikasarin gitu loh sama laki-laki, ya aku lawan lah" begitu bela Taehyung sama mamanya.
Dan sudah sampai hari Rabu ini juga, Irene selalu menyuruh Taehyung pulang sebelum jam dua belas, sekitar pukul sebelas tiga puluh. Ya tentu saja melalui Gina, Irene masih terkesan menghindarinya.
"Taehyung?"
"Iya Mbak Gina? Kenapa?"
"Kamu pulang gih, udah mau jam dua belas" kata Gina.
"Mbak, kok aku jadi kayak anak perawan gini sih, ga dikasih pulang malem-malem" Seulgi sempat tertawa akibat pertanyaan Taehyung itu.
"Ya kamu tanya aja sana sama Mbak Rene kalau kamu berani, udah ah saya mau balik ke ruangan Mbak Rene, masih ada yang mau kami selesaikan, kamu pulang ya" begitu putus Seulgi lalu kembali ke ruang Irene.Sesampainya Seulgi di ruang Irene, ia menginterograsi Seulgi.
"Gimana Gin?"
"Sudah saya suruh pulang Mbak, tapi lucu deh"
"Lucu kenapa?"
"Dia sih kayaknya ga suka gitu disuruh pulang awal, dia bilang kenapa dia jadi kayak anak perawan ga boleh pulang malam-malam" Irene pun menyimpan senyum simpul mendengarnya.
"Yaudah kita lanjut yuk biar cepet selesai" lalu Seulgi mengangguk sebagai jawaban.Taehyung sendiri sekarang berada di rumah, ia berkutat dengan laptop nya dan memandangi slide nya serta membuka berkasnya, ia baru teringat.
"Apa Mbak Rene sengaja bikin gua pulang cepet dan ga berat kerja karna kepikiran gua mau sidang?"
"Ah, kayaknya ga mungkin lah, masa iya dia segitunya, yang iya emang dia senior lah, masa ngurusin anak magang, udah bener gua bawahan Mbak Gina"
"Ngomong-ngomong Mbak Rene, dia udah pulang belum yah? Jadi kepikiran"
Akhirnya ia membuka kontak di teleponnya itu dan memandanginya seksama.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Intern Boy [Completed]
FanfictionVRENE LOKAL VER. Meet Taehyung, Mahasiswa semester 7 yang sedang menunggu sidang skripsi dan mencoba bekerja di salah satu kantor akuntan ternama, melamar dan diterima sebagai anak magang di E&J degan masa percobaan tiga bulan. Meet Irene, Seorang...