53. Flashback

496 77 55
                                    

Setelah pernyataan Irene itu, mereka terdiam sejenak lalu Irene yang kembali bersuara.

"Aku pulang"

Saat Irene berdiri, Taehyung dengan sigap menggenggam pergelangan tangan Irene.

"Aku anter"

Irene melepas dengan pelan genggaman Taehyung lalu tersenyum tipis.

"Gausah Dre, aku bisa sendiri"

Saat Irene ingin melangkah lebih jauh, Taehyung ikut berdiri lalu kembali mengambil tangan Irene.

"Aku mohon, pulang sama aku Rene"

Irene udah males debat, dia masih hafal kalau Taehyungnya pemaksa.

Irene akhirnya pulang dengan Taehyung. Mereka tidak membicarakan apapun selama perjalanan. Hanya hening yang menerpa keadaan mereka. Tidak satupun dari mereka berinisiatif untuk membuka pembicaraan. Iya, karena telah habis sudah bahasa cinta yang bisa terlontar karena kini terhalang status yang menunjukkan bukan lagi suatu kepemilikan. Sampai dengan akhirnya mobil Taehyung telah berhenti di depan kost Irene.

"Aku rasa, ini yang terakhir buat kamu jemput aku, setelahnya, gausah dateng lagi ke sini ataupun ke kantor, besok aku ke Bandung, aku cuti di kantor, gatau kenapa aku bilang hal ini sama kamu yang jelas aku kasih tahu biar kamu ga cari aku ke sini ataupun ke kantor, untuk yang terkahir kalinya, terima kasih Dre, hati-hati di jalan"

Irene masuk ke dalam kostnya. Gatau kenapa dia nangis lagi. Aneh kan? Padahal Irene yang putusin, Irene juga yang beranggapan kalau melepas Taehyung mungkin jalan terbaik yang bisa dia ambil untuk menghilangkan rasa sesak ini. Tapi kenapa setelah dilepas sesak ini semakin bertambah? Apa ini hanya sementara? Atau malah setelah melepas Taehyung, Irene akan semakin terpuruk?

"Berhenti nangis Rene, ini cuma rasa kehilangan sesaat, besok juga udah mendingan" kata Irene pada dirinya.

Irene lalu menghapus air matanya yang sekarang sudah basah.

"Udah, jangan bikin mommy tanya kenapa mata aku bengkak, semangat!"

Irene berusaha bangkit lalu mem-packing barangnya.

Iya, ia memang meminta izin pada kantor untuk urusan keluarga. Selama beberapa bulan ini, Irene menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi antara dirinya dan Jisoo. Awalnya Seokjin memang tidak mau memberitahu. Tapi entah ada angin apa, satu bulan setelah pertemuan mereka di Abuba malam itu, Seokjin mengajak Irene bertemu lagi. Irene pikir, ya sudah, karena Taehyung juga tak kunjung ada kabar, sepertinya tidak salah mendengar apa yang ingin Seokjin sampaikan dalam makan malam ajakannya. Dan ternyata.

"Rene, kayaknya keputusan aku salah untuk bohongin kamu"
"Tentang?"
"Maaf, aku cemburu banget kamu terus sama Taehyung dan jujur aku masih cinta banget sama kamu"
"Ya sebenernya kamu yang buat aku begini kan? Kalo kamu ga selingkuh sama Jisoo, kayaknya mungkin aku masih sama kamu Dan"
"Iya Rene, emang aku yang salah, dan kayaknya kali ini aku ga bisa bohong lagi sama kamu, karna rasa-rasanya nambah dosa aku ke kamu aja"
"Kenapa sih Dan? To the point coba"
"For the last time i ask you, mau ga kamu kembali sama aku?"
"Ngga Dan, aku yakin aku cinta sama Andre, i think he is my destiny"
"Okay, i will tell you the truth, aku yang suruh Jisoo buat gangguin Taehyung biar kalian putus"
"Kurang ajar kamu Dan!" Sebenarnya Irene sudah ingin pergi tapi Dani menahannya.
"Dengerin dulu sampai selesai, emang kamu ga penasaran sama Jisoo?"

Akhirnya Irene duduk lagi di hadapan Seokjin.

"Ya sebenernya penasaran lah! Tapi kan udah jelas kamu yang suruh"
"Iya, aku minta maaf untuk itu"
"Ya harus, emang kamu harus minta maaf, heran aku kenapa juga Jisoo mau-mau aja disuruh kaya gitu sama kamu"
"Karna dia hamil" Irene terdiam.
"Hah? A-apa? Ha-mil?"
"Iya, dia hamil anak aku, aku bilang sama dia kalo dia ga hancurin hubungan kamu sama Taehyung, aku ga bakal nikahin dia"
"Bajingan kamu Dan, kamu sadar ga apa yang kamu lakuin? Kamu udah rusak dia Dan! Untung Tuhan menyadarkan aku dan bikin aku ga berakhir sama kamu, ga nyangka aku"
"Tapi, selain aku emang suruh dia untuk memisahkan kalian, dia juga punya motif sendiri kok"

Irene kembali terdiam dan entah kenapa perasaannya buruk.

"Kamu sadar ga sih Rene? Kalian itu mirip?"

Irene masih diem karena ga tahu harus jawab apa, dan iya, Irene baru menyadari kalau dia mirip sama Jisoo.

"Dia saudara kamu Rene, aku juga baru tahu beberapa hari yang lalu makanya aku bilangin ke kamu dan sekalian ngaku dosa sama kamu, karena aku ngerasa kamu terlalu banyak ga tahu dan bikin aku merasa makin berdosa"

Irene masih syok dengan apa yang Seokjin bilang, seperti, otaknya berhenti bekerja.

"Maksud kamu?" Tanya Irene.
"Dia bilang, dia adalah anak dari Siwon Natanegara, Rene, seinget aku itu nama abah kamu, cuma dia bilang dia anak yang ga diakui karena dia anak dari perempuan lain yang bukan mommy kamu, dia adalah kesalahan abah kamu, dan abah kamu ga pernah kasih dia apa yang abah kamu kasih ke kamu, kamu mungkin sadar kamu anak kesayangan abah kamu, sementara Jisoo? Ketemu abahnya aja ga pernah Rene, makanya dia benci sama kamu dan dia mau hancurin kebahagiaan kamu"

Kalimat dan kejadian itu yang cukup tengiang di telinga dan pikiran Irene. Dan bukan hanya kejadian itu, sebenarnya Irene juga sudah pergi mengkomfirmasi pada Jisoo mengenai apa yang terjadi sebenarnya, apa semua kata yang Seokjin ucap adalah benar? Dan ternyata.

"Iya, emang, gimana? Terkejut kamu kalau aku saudara satu ayah sama kamu? Aku iri sama kamu kak, boleh panggil kakak? Kayaknya aku ga pantes panggil kamu kakak, aku cuma anak buangan yang juga udah jahatin kamu, sementara, kamu anak pertama yang ditunggu-tunggu dan paling disayang orangtua kamu, gitu kan? Pantes kan kalo aku iri? Mau marah kamu sama aku?"
"Jis, boleh kok kamu panggil aku kakak, bisa ga kamu jangan emosi, takut bahayain janin kamu, aku minta maaf sama apa yang abah lakuin ke kamu, aku ga tahu kalau kita saudara dan aku minta maaf soal itu, dan soal ketidakadilan yang kamu rasa mengenai perlakuan abah ke aku dan ke kamu, tapi boleh ga kita perbaiki semuanya? Biar kita sama-sama bahagia Jis, jadi, jangan gini ya? Kamu juga harus bahagia, kita harus bahagia dengan cara kita masing-masing Jis"
"Ngga kak, sekarang kebahagiaan aku cuma kalau liat kamu sengsara, kayaknya udah terlambat kalau mau perbaiki semuanya sekarang, aku ga sudi"

*doubleup*

190820

190820

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Intern Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang