59. Relinquish

596 94 50
                                    

Hah? Apa? Gimana? Kenapa sepertinya Taehyung mengatakan segalanya seperti seolah Taehyung telah mendiskusikan hal ini pada Irene. Yang bahkan Irene tahu menahu juga tidak.

"Apa yang terjadi?" Tanya Irene bingung.
"Kamu mau kan? Terima lamaran aku kali ini, Rene?" Tanya Taehyung penuh harap.

Tentu saja Irene gila jika lagi-lagi ia menolaknya, ini adalah peristiwa sekali seumur hidup. Menikah dengan laki-laki yang ia cintai dan akan menua bersama dengan kebahagiaan yang menanti.

"Aku banyak pertanyaan buat kamu, tapi jawaban aku kali ini iya, aku bersedia menerima pinangan kamu"

Sontak saja senyum Taehyung mengembang mendengar jawaban itu, iya, walau ia cukup yakin Irene akan menerima lamarannya kali ini. Tapi untuk mencapai tahap ini di hari ini, bukan perkara mudah tanpa rintangan yang Taehyung hadapi, setidaknya Taehyung bersyukur mendapatkan kesempatan itu dari seorang Irene, yang biasa menutup diri dari sebuah kesalahan, iya, there is no miss in every perfect, itu Irene.

Mommy and daddy turut senang atas keputusan yang telah Irene ambil, akhirnya anak mereka sudah dewasa untuk tidak lagi menjauhkan dirinya dari kebahagiannya sendiri, lebih ke arah keputusan Irene kali ini tepat dan bijak. Mommy dan mama menyadari sorot mata ketidak puasan Irene. Lebih ke arah lapar dan haus akan pertanyaan yang akan segera ia muntahkan kepada Taehyung, iya, mama tahu betul Irene tidak tahu menahu mengenai kedatangannya hari ini, kan memang selalu begitu, dan abah pun menyadari keinginan putri semata wayangnya.

"Taehyung mau ngobrol sama Irene di dieu, apa mau kaluar sama Irene?" Tanya abah blak-blakan.

Taehyung mengarahkan pandangan pada mamanya, karena takut kalau ia pergi dengan Irene, berarti harus meninggalkan mamanya di rumah Irene tanpa dirinya, sebenarnya mungkin tak apa, hanya saja Taehyung takut kalau-kalau mamanya masih merasa canggung atau apa, tapi ternyata mama mengangguk dan memejamkan matanya dengan senyum ke arah Taehyung tanda mengizinkan.

"Gapapa kak, mau ngobrol di sini atau mau pergi sama Irene gapapa, mama bisa pergi juga sama mommy nya Irene atau sekadar ngobrol di sini sama abahnya Irene juga, selesain semuanya dengan sempurna, jangan pakai kekecewaan sama salah paham lagi"

Mama udah hafal banget, anak dan calon mantunya yang saling cinta tapi ada aja keresean yang menghampiri keduanya, entah dimulai dari keegoisan salah satu dari mereka ataupun hal-hal kecil lainnya, tapi sebagai yang lebih tua dan sebagai mama dari anak-anak, Taeyeon berakhir bisa mengerti akan tingkah-tingkah unik itu, dipikir-pikir, ya, namanya juga anak muda, masih labil pikirnya.

Taehyung sekarang mengarahkan pandangannya pada Irene. Iya, ia lagi-lagi memperhatikan apa yang menjadi ingin dari wanitanya, ia laki-laki yang sangat baik dan menghormati lawan jenis, terutama yang ia sayang.

Irene menatapnya tajam dan langsung berbicara sedikit menitah.

"Aku siap-siap dulu, kamu tunggu sini aja nanti kita pergi makan aja sekalian, boleh kan mommy?"

Iya, abah dan mama kan sudah bersuara, Irene sisa menanyai mommy nya.

"Iya sayang boleh"

Gatau kenapa mommy tiba-tiba melow. Ya bukan tiba-tiba juga sih, mommy kan udah ngomongin hal mengenai ngelepas Irene dari semalem ya, eh? Mommy tahu?

Mommy merentangkan kedua tangannya seolah menyuruh Irene untuk masuk ke dalam pelukkannya. Dan seperti magnet yang memiliki kutub berbeda, Irene langsung masuk ke dalam pelukkan itu tanpa diberi aba-aba. Dan Irene menyadari getaran yang mommy nya hasilkan karena isakkan kecil yang juga turut membuahkan tangis yang merembes ke wajah Irene. Iya, karena tinggi mommy dan Irene hampir sama, pipi mommy dan Irene bersisian, membuat Irene turut merasa kristalan bening itu telah turun entah sejak kapan, Irene kan jadi mau nangis juga :(

"Mommy jangan nangis, Irene kan jadi mau nangis juga" tutur Irene sendu.

Tapi kini mommy nya malah tertawa dalam tangisnya.

"Mommy juga gatau kenapa mommy nangis sayang, rasa-rasanya, baru kemarin mommy lahirin kamu, mandiin kamu, suapin kamu, nyusuin kamu, ajarin kamu belajar jalan, dan tiba-tiba kamu udah mau tinggalin mommy aja" sebut mommy sambil tersenyum getir.

Sebenarnya Irene tidak begitu menerima akan pendapat mommy nya itu, c'mon mommy, itu sudah peristiwa hampir tiga puluh tahun yang lalu, tapi Irene menghindari debat untuk hari ini, mungkin sifat mommy nya yang drama queen sedang kumat, atau mungkin ini memang fase yang dilalui seorang ibu yang akan melepas anaknya menikah, ah entah kenapa bayangan Irene jadi kemana-mana, membayangkan apakah ia akan seperti mommy nya saat membiarkan anaknya menikah, Irene jadi tidak sabar untuk merasakannya sendiri, memiliki anak, membesarkannya, dan melepasnya saat sang bayi sudah besar dan menemukan pasangan sejatinya, dan sekarang Irene tahu, semua fase itu akan ia lalui bersama Taehyung, hal itu membuat senyumnya kembali terpatri.

"Mommy, Irene kan ga tinggalin mommy, walau mungkin kita bakal pisah KK, tapi kan Irene tetep anak mommy, emang mommy udah ga sayang Irene? Udah siap Irene ga pulang ke sini lagi? Irene sayang mommy loh, walau nanti mungkin Irene bakal lebih banyak habisin waktu sama Andre, tapi kan darah lebih kental dari pada air mommy. I love you mommy, sampai kapanpun akan begitu, bagaimanapun kondisinya, mommy kan tetep mommy nya Irene. Iya kan mommy?"
"Iya sayang, maafin pikiran bodoh mommy ya, i think air mata mommy mungkin air mata bahagia sayang, akhirnya kamu menemukan apa yang kamu butuhkan dan kamu inginkan, dan kamu ga bertindak bodoh lagi dengan membuang kebahagiaan kamu seperti waktu itu, mommy bangga" ucap mommy sebagai akhir lalu mengecup pipi anak gadisnya.
"Makasih ya mommy, mommy adalah mommy terbaik bagi Irene, Irene sayang mommy" Irene juga mengecup pipi mommy nya lalu pergi ke kamarnya untuk bersiap.
"Love you too"


310820

310820

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Intern Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang