Ya peristiwa di bangku depan ruang rawat itu tidak terlalu memakan waktu lama kok, karena Irene sadar, di genggaman tangannya ada pesanan Mama Taehyung.
"Dre, nasi goreng mama kamu" Irene mengangkat kantung plastik berisi dua kotak nasi goreng yang mereka bungkus tadi.
Taehyung menepuk jidatnya lalu berdiri, tapi tidak lupa menggenggam tangan Irene untuk kembali masuk ke ruang mamanya.
"Eh kakak" Kata mama saat melihat kedua insan berpegangan tangan itu masuk.
Taehyung langsung mengambil bungkusan di tangan Irene lalu memberikan nasi goreng itu ke Jennie.
"Maaf lama ya tan-ma" baru juga mama ingin tertawa, tapi.
"Eh kalian berdua kok mukanya begitu?" mama menyadari luka keduanya."Ma, besok kakak sama Irene masih kerja kan, Irene, kakak anter pulang dulu ya" baru Taehyung mau mengajak Irene keluar, Irene malah menahan tangannya.
"Ma, maaf ya Taehyung tiap sama aku luka terus" gatau kenapa ngomong gitu mata Irene merah.
"Tadinya sih mama kesel anak ganteng mama abis main sama kamu bonyok mulu, tapi kan kamu pacarnya si kakak, udah wajar lah kalau ada yang ganggu kamu dia lawan, malahan kamu juga luka" kata mama mengusap pelan wajah cantik Irene yang kini terdapat sedikit lebam."Iya lah, masa Irene digangguin orang kakak diem aja ya ga ma?" mama cuma bisa ngangguk aja ya kan.
"Yaudah kakak anter Irene pulang dulu ya ma, nanti kakak ke sini lagi" mama lagi-lagi mengangguk."Ma, Irene pamit ya"
"Iya sayang, kalian hati-hati ya"Irene dan Taehyung akhirnya kembali lagi ke parkiran dan bagusnya tidak lagi menemui Seokjin. Di jalan yang masih agak ramai, Taehyung membuka pembicaraan.
"Harusnya emang aku anter kamu pulang dulu tadi, kalo aku anter pulang dulu kan kamu ga bakal biru begini" Sempat-sempatnya Taehyung ikut menyentuh kulit tulang pipi Irene yang sekarang terlihat memar.
"Gapapa Dre, salah aku juga maksa ikut kan? Lagian biru begini doang masih bisa di tutupin sama foundation kok" kata Irene santai.
Akhirnya tidak telalu memakan waktu lama, Irene dan Taehyung sudah sampai kembali di depan kost Irene. Irene keluar dari mobil, menutup pintu mobil Taehyung lalu, Taehyung menurunkan kaca tempat Irene duduk tadi.
"Makasih, maaf, dan hati-hati ya" kata Irene sekali ucap.
"Tapi sakit nih wajah aku Rene" kata Taehyung manja.Irene tiba-tiba meremin matanya, dalam hati 'ih iya lupa dia luka gara-gara gua, kudu diobatin ga si?'
"Mau mampir dulu? Aku obatin?" ciye ngomong aku nya udah lancar.
"Ngga deh, bercanda. Kamu istirahat yang cukup ya, luka diobatin, jangan di tutupin pake foundation aja"
"Bawel, udah malem, ga mungkin juga aku pakein foundation, emang mau kemana coba"
"Jangan sedih-sedih lagi"
"Iya, udah sana pulang" aku ga janji.
"Ih ngusir"
"Bukan gitu"
"Iya tahu, aku pulang ya?"
"Iya, luka jangan lupa obatin juga"lalu lagi-lagi karena pipi Irene yang bersemu, ia memilih membalik badan dan masuk ke kost nya.
"Iya, nanti aku obatin" kata Taehyung pelan yang sudah tidak terdengar.
.
Sekarang Irene di kamarnya, ia sudah membersihkan diri, dan memakai baju santainya di rumah. Ia duduk di depan meja riasnya, melihat lebam wajahnya yang ia dapat dari Seokjin, lalu tanpa sadar, kristal bening itu keluar.
"Jalang"
Itu kata yang terngiang di telinga dan pikiran Irene. Iya, Taehyung tentu tidak tahu masalah itu, ia belum ada saat Seokjin memakinya tadi, tunggu kenapa jadi ingat Taehyung?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Intern Boy [Completed]
FanfictionVRENE LOKAL VER. Meet Taehyung, Mahasiswa semester 7 yang sedang menunggu sidang skripsi dan mencoba bekerja di salah satu kantor akuntan ternama, melamar dan diterima sebagai anak magang di E&J degan masa percobaan tiga bulan. Meet Irene, Seorang...