"Aku tidak menjanjikan surga kepadamu tapi satu hal yang aku pastikan tidak akan pernah terjadi. Tidak pernah akan ada kata penghianatan dariku"
Itu kata dari Taehyung lalu mereka melanjutkan perjalanan dengan diam sampai ke rumah Irene.
Setelah sampai rumah, sebelum turun akhirnya Irene membuka suara.
"Kamu pulang aja, makasih udah anter ke Bandung"
Tapi emangnya Taehyung seorang penurut kalau masalah seperti ini? Irene mau keluar dari mobil itu, sementara Taehyung mencegat Irene.
"Kalung dari aku mana?" Taehyung memintanya.
Irene mulai bermain dengan pikirannya lagi. Ini Taehyung beneran minta balik kalungnya? Gak laki banget sih :( ya tapi mau ga mau Irene kasih balik, kan emang awalnya Irene yang mau balikin.
"Ini" Irene kasih kalung yang dari tadi masih dia genggam.
Belum sempat Irene keluar dari mobil. Taehyung kembali mengalungkan kalung itu di mana seharusnya kalung itu berada.
"Kamu tetep pake ya sayang, aku ga terima penolakan, terus kamu juga tahu kan, kalo kamu ke sini sama aku, berarti kamu juga harus pulang sama aku" Irene males debat lalu turun dari mobil.
"Tunggu aja Rene, aku bakal menangin hati kamu lagi, di saat bahkan kamu belum sempat menghapus nama aku dari sana"
Taehyung ikut turun dari mobil, ikut masuk ke rumah Irene dan menggantung kunci mobil itu ke tempatnya. Irene sendiri langsung naik ke lantai dua kamarnya tanpa menggubris seluruh anggota keluarga. Tentu saja adiknya yang baru pulang dan ingin menyapa bingung, siapa lagi kalau bukan Jisung. Abah langsung menginterograsi Taehyung sementara mommy lansung menyusul anak gadisnya.
"Irene, sayang, buka pintu ya? Mommy mau bicara boleh?"
"Sorry mommy, can you leave me alone? Aku belum mau diganggu, aku mau nenangin diri dulu, mungkin childish, tapi aku harap mommy ngerti"
"Jangan lama-lama ya sayang, mommy khawatir, mommy udah masakin semur daging kesukaan kamu, mommy tunggu kamu turun ya sayang, mommy bakal makan kalo kamu makan, okay darling?"
"Kalo mommy lapar, mommy makan dulu aja sama Jisung, nanti aku makan belakangan"
"Mommy ga mau makan kalo ga sama kamu, kamu inget kan maag mommy kayak apa?"
"I'll be there in a few hours, i will not let mommy starving, okay?"
"Janji ya?"
"Promise"Irene tuh sebenernya ga nangis. Dia cuma kayak yang butuh sendiri gitu loh, soalnya kayak merasa tertampar aja, sosok yang dia percaya mati-matian, yang dia sayang, yang dia, ah pokoknya someone that Irene lying on, ternyata nutupin kenyataan yang sebesar itu sama dia. Kecewa si lebih tepatnya. Irene merasa dibohongi.
Sebenarnya Irene juga paham. Kalo peristiwa ini bukan seratus persen kesalahan Taehyung. Tapi kalo hari ini Taehyung bocor ke abah, terus nutupin hal sebesar ini, gimana nanti? Irene ga berani bayanginnya. Irene takut melangkah. Irene merasa kalau kepercayaan dia sama makhluk yang namanya adam itu menipis. Dia percaya loh sama Seokjin, seratus persen percaya, tapi apa? Dia nemu tambatan hati baru di lokasi kerja. Kejam ga sih? Di saat Irene masih adore dia. Dia malah selingkuhin Irene. Ironi banget. Malah sekarang Taehyung satu lokasi kerja sama Seokjin. Ga nutup kemungkinan juga kan, Taehyung bakal jadi kaya Seokjin.
"Irene, aku berbeda" itu kata yang jelas terdengar dari lelaki pujaan hatinya di balik pintu.
Irene masih diem ga mau nanggepin omongan Taehyung. Apaan sih, masa tiba-tiba ngomong gitu kaya orang yang bisa baca pikiran aja. Terus kan Irene lagi marah, jadi dilarang berinteraksi.
"Sayang, aku sayang sama kamu"
Uh, seandainya Taehyung tahu kalo Irene dalam hati tuh jawab kalimat dia, 'aku juga sayang sama kamu' tapi kini Irene sedang dilanda ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Intern Boy [Completed]
Hayran KurguVRENE LOKAL VER. Meet Taehyung, Mahasiswa semester 7 yang sedang menunggu sidang skripsi dan mencoba bekerja di salah satu kantor akuntan ternama, melamar dan diterima sebagai anak magang di E&J degan masa percobaan tiga bulan. Meet Irene, Seorang...