23. Jennie

772 108 7
                                    

Ke esokkan harinya, Irene kembali mengambil cuti, ia saat itu mengajukan cuti dua hari kepada manajernya. Irene sudah menduga, menenangkan hatinya tidak akan bisa dalam waktu satu hari.

Sesuai janji Irene dengan Jennie, sekarang hampir jam makan siang dan ia memesan ojek online untuk mengantarnya ke Emporium tempat di mana ia akan bertemu dengan adik sang kekasih, Jennie Andrean.

Baru sekitar jam satu, Irene sampai di mall itu, ia turun di perempatan lampu merah tempat biasa penumpang di turunkan dan ia naik ke pintu masuk utama. Ya, Irene sedikit terhibur, sudah lama sekali memang ia tidak ke Emporium, apalagi mengingat jam kerjanya yang tak tentu dan lebih dominan pulang di saat pusat perbelanjaan tentu saja sudah tutup.

Lebih hebatnya lagi, Irene belum makan dari pagi, see, se ga perduli itu Irene sama dirinya sendiri, ini Taehyung mana deh, alaram makan Irene kan dia.

Untung Irene masih mendengar jeritan lambungnya dan akhirnya mendaratkan dirinya di Hokben. Irene type simple yang males milih makanan, inget kan? Jadi, Irene bakal makan di tempat fast food selagi dia masih bisa nemu fast food yang no chicken jadi kalau di Hokben ini, Irene suka makan shrimp roll sih, tapi ya apa aja yang bukan ayam dia makan kok, oh kecuali kerang.

Setelah mesen shrimp roll satu porsi sama nasinya berikut ocha dingin, Irene ngambil duduk yang sebelah kaca sambil liatin kota Jakarta yang selalu padat penduduk, tapi kok dari sekian banyak rakyat Jakarta yang ada maupun yang Irene liat, Irene kok cuma kecantolnya sama Taehyung ya?

"Andre, sebenernya kamu tuh di mana sih?"

Irene mulai mikir, apa ini resikonya pacaran sama berondong? Tapi perasaan Seokjin juga berondong, ga pernah sampe ngilang gitu, apa karna Taehyung beneran sakit hati? Tapi menurut Irene ini tuh udah keterlaluan, Irene sakit, Taehyung childish banget menurut Irene. Iya Irene tahu dia salah bohong dan jalan sama Seokjin, tapi kan harusnya Taehyung tanya dulu dong, Irene juga pasti punya alasan sendiri kan? Minimal biarin Irene jelasin dulu sama Taehyung.

Selesai makan ponsel Irene berdering, ia lihat, bahwa Jennie lah yang meneleponnya, benar juga, sudah lewat jam dua.

"Halo kak?"
"Iya dek?"
"Ih jangan adek lah haha, Jennie aja"
"Maaf refleks, gimana Jenn?"
"Kakak di mana? Aku udah di Empo nih"
"Kamu udah makan belum?"
"Belum nih kak, tadi padet banget"
"Kakak di Hokben, kamu mau di pesenin sesuatu?"
"Sekalian sama kakak ya? Boleh deh"
"Kamu mau apa sayang?"
"Tori ball seporsi yang isi lima sama nasi, itu aja kak, boleh?"
"Boleh dong, terus mau minum apa?"
"Kalo air mah aku ada, itu aja, makasih ya kakak cantikk"
"Iya sama-sama Jenn"

Irene memutus panggilan dan kembali mengantri memesankan pesanan Jennie. Setelah mendapatkan apa yang ia pesan, Irene kembali ke bangkunya yang tadi yang untungnya belum di tempati orang. Dan baru saja duduk lagi, yang ia tunggu datang.

"Sorry kak, nunggu lama ya?"
"Ngga kok dear, makan dulu kamu"

Irene menyiapkan makanan Jennie di meja nya dan membukakan sumpit untuk calom adek ipar nya itu.

"Loh kakak ga makan?"
"Udah tadi Jenn"
"Yah kalo tahu ga bareng mah males tadi makan sendiri gini"
"Sorry kalo tahu gitu kakak tunggu kamu lain kali ya?"

Akhirnya Jennie mengangguk lalu melahap makan siangnya itu. Selesai makan, Irene ingin memulai pembicaraan seriusnya, tapi sepertinya tempat makan seperti ini bukan tempat yang tepat.

"Kita move aja gimana Jenn? Biar enak ngobrolnya, mau Djournal or Starbucks?" Tanya Irene.
"Kepala kakak sakit ya? Kafein kurang-kurangin kak, terserah aja kakak mau nongkrong di mana Jennie ikut"
"Iya, nanti kakak ga pesen double shot deh ya, btw kok kamu tahu?"
"Siapa lagi kalau bukan dia yang cerita? Hayu lah kak kita buruan pindah udah gemes banget pengen bahas dia" Jennie menarik tangan Irene.

My Intern Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang