50. Sceptic

484 85 11
                                    

Setelah mereka memasuki mobil, Irene baru menyadari sesuatu.

"Eh, iya juga" kata Irene.
"Kenapa bunn?" Tanya Taehyung.
"KENAPA TADI JISOO KE RUANGAN KAMU" serius Irene.
"Gatau aku bunn, tadi dia bilangnya apa sama kamu? Aku gaada suruh dia ke ruangan aku kok hari ini, apa dia mau minta maaf kali"
"Yang bener? TERUS PANGGILAN KAMU GA FORMAL YA?  Dia tadi langsung panggil 'Taehyung' gitu pas buka pintu?"
"Cemburu kamu?"
"Orang nanya! Jawab!"
"Yaudah, kalo yang itu aku salah deh, aku bilang sama semua pegawai aku untuk ga usah terlalu formal ga masalah, karena kan aku masih muda juga, banyak yang lebih tua dari aku, jadi panggil nama gapapa, Jisoo juga lebih tua dari aku kan babe, jadi ya, mungkin dia langsung panggil nama kali, aku ga perhatian juga"
"Ooh, gitu? Maksud kamu aku lebih tua jauh gitu kan dari kamu"

Taehyung tertawa sebentar sebelum mengelus puncak kepala Irene.

"Bukan aku yang bilang loh ya?"
"Jahat ah, males aku, anter balik ke kost aja" putus Irene.
"CUP"
"Umur kamu boleh lebih tua dari aku, liat tuh, gemesinnya mah kayak batita, bikin aku ga mau jauh, takut kamu ilang, kan lagi gemes-gemesnya, nanti diculik loh, jangan jauh-jauh ya" Taehyung mengaitkan tangannya dengan tangan Irene.
"Jadi?"
"Kamu ikut aku ke rumah dong, kesian aku sendirian di rumah, sepi, kangen kamu, khawatirin kamu, sayang kamu"
"Iya-iya, sayang kamu juga, udah ih seharian main sayang-sayangan mulu, cringe"
"Cringe juga kamu sayang kan?"

Irene tidak lagi menanggapi ucapan kekasihnya. Karena sebenarnya pikiran nya masih bergulat dengan ucapan Jisoo tadi.

"Pikir sendiri dan coba tanyakan pada orang-orang terdekatmu, jangan tanyakan pada saya, karena saya tidak akan memberikan jawaban"

Kira-kira apa maksud Jisoo? Harus pada siapa Irene bertanya? Toh dia bertanya pada Taehyung juga tidak kunjung menemukan jawaban. Dan sepertinya memang Taehyung tidak tahu menahu mengenai mengapa Jisoo bertingkah seperti itu, bahkan untuk alasan Jisoo ke kantornya tadi saja Taehyung tidak tahu. Taehyung, tidak mungkin membohongi Irenenya kan?

Irene masih termenung di sepanjang jalan. Karena Taehyung fokus menyetir, Taehyung tidak menyadari Irenenya yang terdiam karena memikirkan sesuatu. Sampai sudah tiba di rumah, Taehyung mengajak Irenenya turun.

"Udah sampe bunn, turun yuk?"

Irene tersadar lalu mengangguk dan membuka pintu mobil, lalu saat Taehyung melangkahkan kakinya masuk ke rumah, Irene berteriak.

"Dre, aku depan sini dulu ya, mau cari udara segar duduk di teras, nanti aku baru masuk"
"Okay, bunn, aku mandi dulu abis itu baru delivery makanan ya?"
"Okay, take your time honey"

Sementara sekarang, Irene mendudukkan diri di bangku teras rumah Taehyung. Irene kembali berpikir.

"Mau tanya sama siapa tentang Jisoo? Orang terdekat aku? Emang kalau tanya mommy, mommy bakal tahu?"

Lalu pikirannya masih bekerja keras untuk menemukan jawaban. Lalu setelah dia berfikir ulang.

"Ya kan yang di Jakarta atuh ya yang kemungkinan tahu sama Jisoo, selain Taehyung, ya pilihan terakhir ya Seokjin" pikir Irene.

"Bunn, aku udah mandi, kamu mandi gih, pake baju mama atau Jennie, aku pesen makan dulu" Teriak Taehyung dari dalam kamar.
"Oh? Udah ya? Oke, aku bentar lagi masuk"

Tapi sebelum masuk Irene menyempatkan diri untuk mengirim pesan pada Seokjin.

Tapi sebelum masuk Irene menyempatkan diri untuk mengirim pesan pada Seokjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Intern Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang