Mereka duduk di salah satu meja kosong di sudut ruang itu. Mengamati daftar menu dengan hening lalu Seokjin memanggil sang pramusaji. Seokjin mempersilahkan Irene menyebutkan pesanannya terlebih dahulu.
"Angel truffle pasta nya satu ya mas"
Saat pramusaji itu menulis pesanan Irene, Seokjin bersuara.
"Kamu tadi siang ga makan kiriman aku toh? Aku pesen nasi, kita sharing"
Irene cuma diem aja dengan sebelumnya memberi respon anggukan. Ah, ngomong-ngomong makanan kiriman Seokjin, Irene juga mau ngebahas tentang itu nanti.
"Saya nasi sapi lada hitamnya satu"
"Baik, untuk minumnya mau pesan apa ya mas? Mbak?"
"Iced lychee tea aja dua" putus Seokjin.
"Terima kasih, mohon ditunggu untuk pesanannya"Akhirnya sang pramusaji pergi membawa pesanan mereka. Irene rasa, sekarang sudah boleh bahas masalah pribadi.
"Kamu kenapa kirim makan siang rutin ke kantor aku?"
"Terus emang kamu makan?"
"Ngga"
"Aku kirimin aja kamu ga makan, apa lagi ga aku kirim?"
"Justru karna kamu kirim aku ga mau makan, udah tahu aku ga makan, kenapa masih kirim?"
"Maksud kamu?"
"Pokoknya kedepannya aku ga mau kamu kirim makanan atau apapun, paham kamu?"
"Rene, kalau ada masalah kamu bisa kasih tahu sama aku, aku selalu ada buat kamu Rene, walau kita break"
"Ngga, kita bukan break kita udahan Dan, kamu paham? Aku udah bukan pacar kamu, aku makasih kalau kamu masih khawatir sama aku, tapi aku mohon kamu jagan mempersulit hubungan aku sama yang sekarang"
"Anak magang kamu maksud kamu?"
"Audit internal rumah sakit kamu kalau kamu mau tahu"Seokjin yang bingung mengurungkan pertanyaannya karena makanan sudah datang. Mereka sharing makanan di mana Irene juga memakan nasi Seokjin dan Seokjin mencicip pasta Irene. Mereka makan dalam diam. Seokjin meminta bill setelah itu lalu membayar dengan credit card nya.
"Aku pulang sendiri, kamu ga usah anter aku, makasih makanannya"
"Asal kamu tahu Rene, aku akan tetap tunggu kamu"
"Untuk apa kamu menununggu hal yang sudah pasti tidak akan terjadi? Kemana kamu selama kita belum seperti ini? Apakah salah jika aku sudah berbahagia dengan yang lain?"
"Kalau kamu berbahagia maka kamu tidak salah, tapi dari gurat wajah kamu, aku tahu, bahwa bahagia mu adalah aku"Irene menjejakkan kakinya pergi ke luar restoran itu dan memesan ojek online untuk pulang.
"Dasar, sifat sok tahunya ga bisa ilang!" Kesal Irene.
Irene sampai di kostnya dan ternyata lelakinya sudah menunggu. Berdiri di dekat mobilnya.
"Dari mana" kata lelaki itu.
"Ya udah lihat kan aku baru pulang, pake tanya dari mana"
"Oh ya? Aku tadi ke kantor kamu terus katanya kamu pulang cepet tadi"
"Emang, aku emang pulang cepet buat ke kantor kamu"
"Terus maksud kamu kita selisih jalan gitu? Terus kenapa kamu malah marah bukannya jelasin sesuatu"
"Aku rasa gaada yang perlu dijelasin, cukup percaya aja sama apa yang kamu liat, aku juga bakal percaya sama apa yang aku liat"Niatnya Irene mau masuk ke kost aja males debat, tapi Taehyung mencegat.
"Aku tanya dari mana"
Akhirnya Irene mengembalikan pandangannya pada Taehyung.
"Kita ga selisih jalan, aku sampai ke kantor kamu, bahkan aku ke ruangan kamu"
"Terus kenapa kamu ga masuk?"
"Aku capek butuh istirahat"Tapi Taehyung tetap tidak melepas Irene nya.
"Kalo aku tanya jawab Rene"
Tapi mata Irene memanas. Ia tidak mau bahas karena ia tidak mau ingat.
"Ya karena kamu sibuk sama yang lain di dalam sana, kamu cemburu? Iya? Cemburu karena aku dikirimin makanan sama Dani lalu di ajak makan sama Suho?"
"Aku sibuk sama yang lain gimana sih? Iya aku cemburu kamu sama yang lain, aku ga suka kamu deket sama laki-laki lain dan apa lagi kamu ga jelasin"
"Kamu mau aku jelasin?"
"Ya mau lah sayang"Irene menutup matanya membiarkan air matanya luruh lalu menarik nafas.
"Aku buka pintu ruangan kamu, liat kamu lagi 'asik' sama Jisabelle, makasih Andre, kamu ngulang hal yang sama kayak Dani, abis itu aku pergi, Dani lihat muka aku yang pucet karena belum makan. Iya, aku belum makan karena aku ga makan makanan yang Dani kirim, aku juga ga mau makan sama Suho, karena aku janji makan siangnya sama pacar aku, tapi dia cuma kasih aku starbucks dan tinggalin aku, buat hargain dia, aku cuma isi lambung aku pake apa yang dia kasih buat aku"
"Rene"Taehyung terasa pilu mengetahui fakta bahwa dia yang membuat kekasihnya tidak makan. Bahwa dia lagi-lagi yang membuat air mata itu jatuh, bahwa dia.
"Dengerin dulu, aku belum selesai jelasin, kamu mau minta penjelasankan? Iya! Akhirnya aku pergi buat makan sama Dani, sama dia yang bukan lagi pacar aku, tapi masih mengkhawatirkan aku, dan tahu keaadaan aku, ga tahu, apa pacar aku juga melakukan hal yang sama kaya dia? Mengkhawatirkan aku. Aku gatau salah aku apa sama Jisabelle gatau kenapa dia selalu ambil kebahagiaan aku dan gatau kenapa kebahagiaan aku selalu mau untuk diambil dia, positive thinking aja kan? Mungkin kalian emang bukan takdir aku. Iya, aku pergi makan sama dia karna dia maksa, dan di sana aku bilang, bahwa aku ga mau dia kirim aku makanan lagi, karena aku ga bakal makan makanan kiriman dia. Dan kamu tahu dia bilang apa? Dia bilang kalau aku ada masalah aku bisa cerita sama dia, karena dia selalu mau jadi orang yang ada buat aku, buat denger aku, dan dia selalu tunggu aku, aku kembali mempertegas kalo aku punya kamu dan aku ga mau ditunggu dia, terus kamu tahu dia jawab apa? Dia bilang aku ga bahagia sama kamu"
Tangis Irene pecah di sana. Irene ga tahu salahnya apa tapi emang bener selama sama Seokjin tuh walau ga dapat restu masalah ga sebanyak ini, air mata ga sederas ini. Taehyung yang lihat Irenenya nangis ngerasa sakit. Kalah, bodoh, lagi-lagi bikin pujaan hatinya harus menderita. Taehyung cuma bisa bawa Irene kepelukkannya cium puncak kepala Irene dan biarin Irene nangis sepuasnya di pelukan Taehyung. Membuat baju Taehyung basah dan membuat Taehyung semakin berasa bersalah.
"Maaf ya, aku yang harusnya minta maaf, aku ga tahu kalo kamu tadi dateng ke kantor, maaf ya aku tadi main tinggalin kamu pas makan siang, aku yang salah, maafin aku ya belum bisa bikin kamu bahagia"
.
*jangan lupa nonton double patty*
.
070820
KAMU SEDANG MEMBACA
My Intern Boy [Completed]
FanfictionVRENE LOKAL VER. Meet Taehyung, Mahasiswa semester 7 yang sedang menunggu sidang skripsi dan mencoba bekerja di salah satu kantor akuntan ternama, melamar dan diterima sebagai anak magang di E&J degan masa percobaan tiga bulan. Meet Irene, Seorang...