25. Behold

770 110 26
                                    

Kalian akan benci fakta ini, tapi setelah Taehyung melihat brankar Irene menjauh, ia tidak menyusulnya. Ia tetap dengan langkahnya. Ia pulang.

Tapi Taehyung merasa pikirannya tidak ikut pulang, hanya raganya yang pulang bersama lelahnya, tapi tidak jiwanya. Jiwanya bersama Irene, Irene yang separuh jiwanya sudah mencuri separuhnya lagi menjadikan Taehyung tidak memiliki dirinya lagi, Irene yang memiliki Taehyung sekarang.

Taehyung sekarang melamun. Ia duduk di sofa rumahnya sendiri, sampai malam menanti. Tapi, akhirnya kegiatan itu terhenti.

"Loh, kakak?" Mamanya Taehyung melihat anak sulungnya.
"Eh, mama" Taehyung dengan senyum kotaknya.

Dia baru saja menyegarkan dirinya bahkan tidak sempat mengeringkan rambutnya karena seluruh pikirannya tertuju pada Irene

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia baru saja menyegarkan dirinya bahkan tidak sempat mengeringkan rambutnya karena seluruh pikirannya tertuju pada Irene.

"Kok tumben kakak masih di sini? Udah jam sebelas biasanya udah ke kamar?"
"Mama kenapa ke sini?"
"Tadi kebangun, mau ambil air di dapur, eh liat kakak, kenapa kak?" Mama tahu, ada yang ingin dikatakan.
"Eum, anu ma, itu?"
"Kenapa?"
"Kakak mau izin keluar ya? Temen-temen ngajak ngumpul" loh, temen Taehyung kan cuma Jim?
"Yang bener kak?"
"Orang kantor mau ngajak party ma, termasuk penyambutan masuknya kakak, walau agak telat sebulan, soalnya bulan lalu kan ada audit eksternal jadi agak repot, makanya baru adain sekarang"
"Yaudah, kakak pergi sana, ga enak juga kalau udah ditunggu"

Taehyung bangkit berdiri, mencium pipi mamanya lalu ke kamar untuk berganti baju, lalu bergumam.

"Maaf ma, kakak bohong" padahal mama tahu kok kakak bohong.

.

Irene masih terbaring dalam satu ruang rawat inap di rumah sakit itu. Solar masih setia menemaninya. Solar sudah menganggap Irene seperti saudaranya sendiri. Jadi sekeras apapun Irene minta ia meninggalkannya Solar tidak.

Subuh hari, Irene terbangun memerhatikan Solar. Yang hebatnya Solar juga ikut terbangun.

"Kenapa Rene? Apa yang sakit? Mau apa?"
"Lu ga mau pulang Lar? Gua gapapa kok"
"Ah males gua kalau bahas begini, kalo lu gapapa, ga bakal masuk rumah sakit, udah khatam banget gua sama lu yang begini Rene"
"Yaudah, ambilin air aja ya Lar, gua haus"

Akhirnya Solar mengambilkan gelas Irene di nakas, tapi saat mata Irene melihat ke kaca yang ada di pintu ruang itu.

Akhirnya Solar mengambilkan gelas Irene di nakas, tapi saat mata Irene melihat ke kaca yang ada di pintu ruang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Intern Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang