My Intern Boy [Completed]

48. Home

"Udah, ga usah pikirin malu dulu, kamu sampe mobil istirahat, tidur dulu nanti kalo udah sampe kost aku bangunin, lihat tuh keringet dingin gini"

Akhirnya Irene menurut, dan saat sampai di mobil, Taehyung mendudukkan Irene di bangku penumpang, sebelah bangku pengemudi. Setelahnya Taehyung duduk di kursi pengemudi memasangkan seat belt Irene sebelum punya dia, lalu mengelap keringat Irene yang terlelap.

Taehyung menjalankan mobilnya, kemudian ia mendapatkan telepon. Karena mengingat Irene yang sedang tertidur, Taehyung tidak menyambungkan panggilannya pada speaker mobil, dia memilih menggunakan headset nya.

"Halo ma"
"Kak rumah sakit yang di New Zealand ada masalah, mama berangkat sama Jennie, kamu di rumah sendiri gapapa ya kak?"
"Iya ma, kakak udah gede ini, mama sama Jennie urus aja masalah di sana, kalau ada apa-apa kasih tau kakak, kakak jaga kondisi rumah sakit di sini"
"Oke kak, btw gaada makanan di rumah, beli aja ya kak, beli banyakan aja nanti kamu angetin buat malem sekalian"
"Iya ma, kakak lagi bawa mobil, take care ya kalian"

Begitu isi percakapan Taehyung dengan mamanya. Lalu Taehyung berpikir.

"Kalau di rumah kosong" udah aja bawa Irene ke rumah.

Ya kan dari pada di kost Irene ga enak juga sama penghuni kost yang lain. Nanti Irene malah dikira yang iya-iya lagi. Terus mumpung lampu merah. Taehyung masih sempat-sempatnya buka google.

"Di rumah si ada paracetamol paling nanti sekalian bikinin kompresan, rutinin Irene minum air putih sama bikinin chamomile tea nya, kayaknya si kalo minyak aromaterapi, Jennie ada, nanti cari deh" gumam Taehyung.

Taehyung mengendarai sampai rumah. Dan Irene masih tertidur dengan damai. Tentu saja Taehyung tidak tega membangunkan Irene. Taehyung kembali menyelipkan paper bag itu di lengannya dan menggendong lagi Irene.

"Eungh" gumam Irene karena tidurnya sedikit terganggu.
"Shh, bobo lagi ya jangan bangun, aku mau rebahin kamu di kasur biar nyaman bobo nya" Irene yang memang masih setengah sadar kembali tidur.