55. Period

624 94 18
                                    

"RENE!" Itu Andre yang tidak senang dengan pernyataan Irene.
"Kenapa? Ga suka? Kamu siapa Dre bisa mainin aku seenak kamu, kemana kamu di saat aku nunggu moment ini? Terus di saat kita udah bukan lagi kita, kamu baru mau ngejerat aku lagi, aku ga bisa Dre, maaf"

Irene baru mau pergi ninggalin ruang tamu untuk ke kamar, mama pegang tangan dia.

"Irene?"
"Maaf tante, aku sama Taehyung udahan, kita udah putus tante, maaf"

Irene melangkah pergi ke kamar seolah tak acuh, tapi Taehyung malah berteriak.

"WALAU KAMU TOLAK HARI INI, PASTI MASIH ADA HARI ESOK, DI MANA AKU KEMBALI MEMINTAMU UNTUK MENJADI ISTERI AKU RENE, karena tulang rusuk tidak akan tertukar"

Tapi pernyataan Taehyung tadi tidak sejalan dengan apa yang mama nya pikir.

"Ternyata gini Tiff, sambutan keluarga kamu? Bukannya kamu juga yang suruh aku dateng ngelamar anak kamu? Makasih loh, ayo pulang Tae, gausah injekin kaki kamu lagi ke sini"

Mama berdiri menarik Taehyung dan sedikit banyak sesungguhnya Irene mendengar apa kata mama. Rasa menyesal itu ada, tapi apa yang ia bisa buat lagi? Nasi sudah menjadi bubur bukan?

Sementara mommy yang masih tercengang bingung, ia akhirnya hanya bisa menyusul langkan ibu dan anak Andrean itu sebelum mereka benar-benar pergi.

"Taeyeon, dengerin penjelasan aku dulu" kata mommy pada mama sambil mengambil lengannya.
"Ngga Tiff, gausah, makasih" mama melepas keterkaitan mereka lalu pergi.

Gatau kenapa malah mommy yang nangis dan sedih.

"Biar aku yang marahin Irene" kata abah.
"No! Jangan kamu sentuh-sentuh lagi anak aku, aku lebih rela kehilangan teman lama aku dibanding bikin hati anak aku semakin sakit, Irene itu anaknya berakal, sebelum dia ambil keputusan, dia udah pikir dengan matang dan itu pasti yang terbaik bagi dia, cuma yang aku tanggep di sini, kamu sumber masalah buat aku dan anak aku sekarang Won, kayaknya aku butuh waktu sendiri, mungkin aku akan ikut Irene sementara, aku titip Jisung"
"Ngga! Tiff, jangan gegabah, jangan ambil keputusan saat kamu lagi emosi, oke, aku ga ikut campur lagi masalah percintaan Irene, tapi jangan tinggalin aku"
"Lihat gimana Irene" mommy akhirnya pergi ke atas untuk menuju kamar Irene.

Baru mommy mau mengetuk pintu kamar Irene tapi, suara tangis itu menggema.

"Hiks, Andre, hiks, maaf"

Gatau kenapa mommy ngerasa hatinya yang tersayat denger suara Irene tersedu begitu, ia merasa ada yang tidak benar dengan keputusan Irene kali ini, biasanya ia tidak pernah meminta maaf atas sebuah keputusan yang dia ambil.

"Kali ini, biar mommy yang bantu kamu beresin masalah ini Rene, mommy ga bakal biarin kebahagiaan kamu pergi ninggalin kamu" mommy kembali ke kamarnya.

Mommy langsung mengemas barang saat masuk ke kamarnya yang membuat abah sangat kebingungan.

"Tiff, kita bisa ngomongin baik-baik oke? Ga gini caranya sayang"
"Ga bisa Won, aku harus protect anak aku, i know, there is something wrong with Irene. Aku ga mau dia salah langkah. Aku ga mau ternyata keputusan yang dia ambil itu ternyata malah menjauhkan dia dari kebahagiaan dia Won, aku bakal urus dia, kamu tahu? Anak kamu itu nangis abis nolak lamaran Taehyung, kamu tahu artinya?"
"Dia"
"Iya, dan aku ngerasa ini juga ada sangkut pautnya sama anak kamu yang lain itu"
"Tiff, kita udah bahas ini sebelumnya, dia kan bukan anak kandung aku Tiff"
"Iya, aku tahu. Tapi gara-gara siapa Irene jadi digangguin begini, hm? Jadi sedih begini anak kandung kamu perkara siapa Won? Makanya kalau melakukan sesuatu pikir akibatnya terlebih dahulu, aku ga mau jelasin ke Irene, kamu yang jelasin sendiri ke dia, kalo menurut dia kamu nonsense gaada lagi yang bisa aku pertahanin untuk berada di sisi kamu, kamu janji bakal lindungin kita dan ga bakal biarin kita disakiti siapapun, tapi? Anak kesayangan aku Won, kamu bikin sedih, nangis, jauh dari kebahagiaannya, kamu jelasin ke dia, dan kalau dia jadi benci sama kamu, aku ga bisa larang dia untuk itu"

My Intern Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang