47. Ailing

536 97 17
                                    

Setelah Irene merasa puas dengan tangisnya, ia melerai pelukannya dengan sang kekasih. Oh iya, apa masih akan menjadi kekasih?

"Makasih Dre, udah tetap jadi sandaran aku pas aku nangis, aku masuk dulu, mau istirahat"

Tapi tangan Irene masih digenggam oleh Taehyung. Irene tidak bisa pergi.

"Kamu ga perlu makasi sama apa yang emang seharusnya jadi hak aku, untuk sama kamu, dan bahagiain kamu, dan kalau jadi sandaran kamu, aku bahkan mau jadi sandaran kamu selamanya, setiap saat, tapi, kali ini, bahkan kamu bersandar sama aku karena kamu sedih dan alasan kamu nangis adalah aku, aku minta maaf"
"Iya, maaf kamu aku terima, biar gimana pun aku sayang sama kamu, tapi untuk melanjutkan rasa sakit ini, aku rasa perlu dipikirin lagi"
"Maksud kamu?"
"Gimana kalau kita 'istirahat' dulu?"
"Ngga, aku ngaku salah sama kamu Rene, aku bikin kamu nangis, tapi aku ga mau udahan sama kamu"
"Ya terus? Apa kalau aku minta penjelasan balik sama kamu, kamu akan jujur? Aku ga mau dikasih alasan yang bener-bener cuma alasan"
"Cintanya aku, sayangnya aku, ya cuma buat kamu doang Rene, cuma buat kamu seorang, kamu mungkin lihat Jisabelle ada di ruang aku, tapi itu semua ga seperti yang kamu pikirkan, aku ga mungkin khianatin kamu"
"Terus yang aku lihat itu apa?"
"Oke, aku jelasin, kamu bener, dia emang ada di ruang aku, dia aku audit karena ketahuan pacaran di lingkungan rumah sakit, sama mantan kamu, Dani. Aku ga mau cari masalah sama Dani maka dari itu aku panggil si Jisabelle ke ruangan aku, aku ga tahu dengan aku panggil Jisabelle malah jadi masalahnya sama kamu, tahu gitu aku panggilnya Dani aja, adu jotos adu jotos sekalian"
"Terus?"
"Aku ngaku, dia sempet seducing me, tapi ya aku jelas nolak lah sayang, punya kamu dihidup aku tuh ga butuh lagi sama perempuan lain"
"Terus yang aku liat itu apa?"
"Ya awalnya dia ga seduce aku Rene, dia bilang dasi aku miring. Nah, pas aku mau benerin, dia nyosor dong, tapi kita ga sampai skinship apa-apa, dia bener-bener cuma sampe pegang dasi aku aja selebihnya aku tolak, iman aku kuat kok, apa lagi kalo yang kuatin kamu"

Hih, lagi diinterograsi aja masih sempet-sempetnya gombal terus.

"Tapi aku lihatnya kamu kayak nikmatin gitu, males aku"
"Yaampun, jadi sayangnya aku ini cemburu?" Taehyung melukin Irenenya lagi.
"Ya kamu pikir aja sendiri" Irene ngedengak dalam pelukan Taehyung dengan wajah ngambek.
"Ulululu, jadi aku harus pecat Jisabelle nih? Biar kamu ga cemburu lagi?"
"Ya ga begitu, kamu juga ga suruh aku berhenti kerja kan karena sekarang Suho jadi manajer di kantor aku?"
"Tunggu, jadi Suho manajer di kantor kamu sekarang? Kok ga cerita?"
"Ya kalo aku tahu mah pasti aku juga cerita, orang aku juga baru tahunya pagi ini, katanya pas aku cuti sakit itu Ibu Sunny resign"
"Oh gitu"
"Jadi kamu mau suruh aku resign juga gara-gara ada Suho di kantor?"
"Ngga lah, kamu suruh aku profesional ke Jisabelle buat ga pecat dia, ya aku juga tetap memberikan akses kamu bekerja, kalo berhenti mendadak ga profesional kan?"
"Asal saling jaga kepercayaan aja"
"Aku janji, ga cemburu buta kaya tadi lagi, sorry baby"
"Hari ini ngomong gitu, besok liat Suho, akunya ditinggal lagi, udah rela-rela ga makan, diomelin lagi pas ketemu"
"Ulululu, jangan ngambek dong, makin gemes aku jadinya, cerita yang lain aja deh, Ibu Sunny kenapa resign"
"Nah, kalo resign nya kayak Bu Sunny, menurut aku sih tetep profesional"
"Kenapa?"
"Dia mau prioritasin keluarga, karena dia mau menikah, CALON SUAMInya yang minya dia berhenti, ya, kalo aku jadi dia, walau aku emang suka berkarir, mudah-mudahan ikhlas berhenti kerja, kalau CALON SUAMI yang suruh"
"Oh, kalau aku suruh sekarang berhenti kerja berarti kamu mau dong?"

Irene melepaskan pelukan mereka lalu menatap Taehyung.

"Maaf, mas siapa ya?"

Lalu Irene masuk ke dalam kost meninggalkan Taehyung.

"Rene, kangen-kangenannya belom selesai kali"

Irene tidak menggubris lelakinya yang ternyata menahan senyum sepeninggalan dirinya.

My Intern Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang