18. Ingratiating

704 111 34
                                    

Setelah adegan penerimaan pernyataan cinta yang diakhiri dengan Taehyung memeluk Irene nya, lalu perempuan itu berbisik di telinga sang pacar.

"Ndre kita turun yuk" dalam arti Irene sudah selesai melihat Jakarta dari atas.

Karena orang-orang masih riuh akibat kejadian tadi, jadi mereka yang tiba-tiba menggunakan lift turun hanya diiringi dengan tepuk tangan belum usai tadi. Lagi-lagi di lift berdua, tapi kali ini berbeda, tangan mereka tertaut.

"Rene kok nunduk gitu sih sayang?"
"Malu" Taehyung gemes nahan senyum.
"Kok malu sih? Kenapa?"
"Ya pake nanya tau ah!" Irene munggungin Taehyung dong sekarang.
"Tapi seneng kan? Suka kan?"
"Tapi malu! Dan bodohnya aku baru sadar sekarang masa ya?" kini Irene menutup wajah ya dengan telapak kanan tangannya.

Dengan pintarnya walaupun Irene ngebelakangin Taehyung itu, tangan kiri dia masih megangin tangan kanan Taehyung, terus tahu Taehyung ngapain? Ya meluk Irene dari belakang lah!

"Ih baby bunn aku ngambekkan ya, gemes banget" Taehyung naro dagunya di pundak Irene, mesra banget parah.

Belum sempet Irene komentar, lift udah ke buka lagi aja kan udah sampai lantai bawah.

"CIYEEE" gatau apa orang-orang itu main sorak aja.

Udah, Irene lepas dari Taehyung buru-buru lari ke arah di mana mobil di parkir. Lah si Taehyung yang ketinggalan itu cuma bisa mesem-mesem aja sama khalayak banyak yang menyaksikan kemesraan mereka tadi. Ya abis itu mah buru-buru ngejer Irene aja yang gatau kenapa langkah Irene gede banget dong susah susulinnya.

"Rene, sayang, bentar dong"
"Puas bikin malu aku?" Irene ngomong tapi jalannya masih cepet.

Mukanya merah banget, malah Irene putih kan jadi kentara banget pipinya kayak udang rebus, didukung sama cuaca terik dan dia pakai lengan panjang.

"Uh, sayangnya aku malu ya?"
"Romansa itu bukan untuk konsumsi public Dre, i told you now"
"Okay Irene Natanegara pacar Taehyung yang cantik, kita pergi makan siang aja yuk, kayaknya kamu laper tuh"
"Sembarangan, kamu kalau laper jangan kambing hitamin aku dong"
"Ih Irene galak balik, aku suka deh, btw kamu kan kelinci putihnya aku, bukan kambing hitam, ga banget si"
"Please ya, itu peribahasa, don't make me mad"
"Iya-iya, galak banget si sayangnya aku"
"Tadi katanya suka aku galak?"
"Okay fine, kita jalan sekarang ya bunn"

Taehyung habis akal mau kemana ya? Makan apa ya? Oh iya kemarin itu anak kampus lagi pada suka makan Ojju, apa nyoba ke sana aja ya? Di sana juga ada beef, jadi Irene aman ga harus makan ayam. Jadi mumpung ga jauh dan belum kelewatan juga, Taehyung discuss ke Irene.

"Yang, kita ke GI aja gimana?"
"Dibilang jangan panggil yang kok bandel? Ke Grand Indonesia ngapain coba? Mau belanjain aku?"
"Ya kalau kamu mau nya dibelanjain mah aku sebagai yang akan menafkahi menyanggupi aja Rene"
"Lah alay, buruan bilang mau ngapain, ini GI tinggal di depan"
"Makan, kita ke sana aja ya? Ojju suka ga kamu?"
"Oh yang belakangan viral ya? Boleh si aku belum coba juga, no chicken kan ya Dre?"
"Ih, panggilan hone buat aku kaya tadi mana?"
"Gatau ah"
"Lagian itu makanan udah ga baru-baru banget si bunn"
"Iya tahu, aku aja yang emang ketinggalan, belum sempet nyobain korean food gitu, takut ga cocok, maklum lidah Sunda"
"Ah sama kerak telor aja doyan kamu"
"Ya kan itu makanan khas Jakarta ya pak ya, masih Indonesia"
"Pokoknya no chicken kita pesen beef, kamu aman selagi jalan sama aku"
"Thankyou to understanding me, not like my past who love chicken too much"

Taehyung berhenti komentar dia lebih memilih menjalankan mobilnya ke arah Grand Indonesia dan tidak membalas omongan Irene, karena topik sensitif, satu, itu mantannya Irene salah-salah ngomong Irene masih sayang, nanti Taehyung lagi yang kena. Dua, ya sebenernya Taehyung juga ga suka si ada bahas-bahas mantan di depan dia.

My Intern Boy [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang