Selesai berbincang manis, kedua wanita itu kini hendak pulang.
"Kakak tadi ke sini naik apa?" Tanya Jennie.
"Eh? Naik ojol Jenn, kenapa?"
"Lah, sama aku aja kak, kebetulan aku hari ini bawa kendaraan"
"Ga usah, Jenn. Repotin kamu nanti"
"Kan rumah kita ga jauh ini kak, rumah aku sama kost kakak emang pasti lewat kan? Gitu sih yang aku denger dari Kak Tae" mau nolak juga udah ga enak.
"Yaudah kalau kamu maksa"Akhirnya mereka turun satu lantai menggunakan eskalator untuk ke basement tempat parkiran mobil.
Udah emang, ini mobil yang kemarin Irene liat juga di kampus. Irene emang ga lihat kalau Taehyung yang ada di dalamnya, tapi ingatan Irene yang tajam, paham betul mobil apa yang ia lewati.
"Ini mobil kamu Jenn?"
"Mobil mama kak, kenapa?"
"Gapapa"
"Kakak ada lihat mobil ini?"
"Kayaknya sih kemarin di kampus kakakmu"
"Udah iya, dia kemarin pake mobil mama, soalnya mobil dia masuk bengkel"Oh gitu, Irene paham. Berarti Taehyung emang ngehindar aja gitu dari dia.
Di perjalanan, tidak banyak percakapan berarti paling hanya pertanyaan Irene seputar perkuliahan Jennie atau sebaliknya, Jennie yang menanya job desk Irene. Sampai mereka telah tiba di kost Irene.
"Wah, ini kost kakak?"
"Iya, kamu kalau ada waktu main aja"
"Boleh?"
"Ya boleh dong"
"Asikk, kalau gitu next aku gangguin kakak ya"
"Ga ganggu lah"
"Kalau gitu aku balik ya kak?"
"Makasih Jenn" lalu Jennie pergi.Tidak butuh waktu lama. Jennie sudah sampai di rumahnya menemukan kakaknya yang juga baru pulang dan memarkirkan mobil.
"Kak, lu udah denger voice note yang gua kirim?"
"Lu ngapain gangguin Irene sih Jenn"
"Dia yang manggil gua kak, bukan gua yang minta ketemu dia, she needs you, mau sampai kapan lu ngehindarin dia kak?" Tapi Taehyung malah pergi ngelewatin dia.Bukan Jenn, Taehyung bukan ngehindar, tapi dia cuma takut, apa yang Irene bilang cuma sementara, apa yang Irene bilang cuma di depan Jennie, apa yang Irene bilang bukan yang sebenarnya, itu yang Taehyung takut. Kalau seneng? Jelas, kalau ada orang yang lihat wajah Taehyung pas denger voice note tadi, pasti Taehyung dikira demam, karena mukanya yang merah tersipu malu dan bahagia, untungnya di kantor yang sekarang Taehyung punya ruangan sendiri dengan jam kerja normal. Kalau masalah butuh. Taehyung needs Irene, more than Irene needs him. Irene yang pertama buat dia, kalau bisa, Taehyung juga mau Irene jadi yang terakhir.
.
Hari ini Irene udah balik ngantor dari cuti dua harinya. Irene sadar kalau apa yang dia lakukan sedikit sia-sia. Ia ditolak. Taehyung melihatnya tapi tidak ingin bertemu dengannya, Taehyung berjumpa dengannya tapi Taehyung menghindar darinya. Apa sehina itu Irene di mata Taehyung sekarang?
"Apa boleh kata sesal terucap dari bibir ini? Apa kata sesal dapat mengembalikan dirimu di hadapanku?"
Itu Irene, bohong jika dia sudah bisa konsentrasi dalam bekerja, dia masuk, tapi jiwanya tidak di sana. Ia bekerja tapi pikirannya entah kemana, seperti raga kosong tak bernyawa yang entah harus berbuat apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Intern Boy [Completed]
FanfictionVRENE LOKAL VER. Meet Taehyung, Mahasiswa semester 7 yang sedang menunggu sidang skripsi dan mencoba bekerja di salah satu kantor akuntan ternama, melamar dan diterima sebagai anak magang di E&J degan masa percobaan tiga bulan. Meet Irene, Seorang...