"Jadi itu tempatnya" ujar Haruka menatap Universitas Tokyo yang berubah menjadi shelter
"Bagaimana cara kita masuk?" tanya Riku melihat seberapa ketat penjagaan dan tingginya dinding besi yang menutupi seluruh areal kampus
"Tunggu ada orang di atas sana" tunjuk Tamaki mleihat seseorang disana
"Heii siapapun itu bisa selamatkan kami" teriak Touma kencang
"Tolong biarkan kami masuk" imbuh Riku diikuti semuanya yang
melambai agar orang itu menyadari keberadaannyaTerlihat orang itu mengernyit terkejut ada orang yang selamat diluar sana
"Dari pintu 1 ingin melapor, ada beberapa orang yang meminta ijin untuk masuk" ujar orang yang berjaga disana melaporkan"Akan kukirim kan tim kesana, kita pastikan kondisinya terlebih dahulu sebelum membukakan pintu" balas seorang lainnya
Tak lama terlihat beberapa orang menghampiri Riku, Touma, Iori, Tamaki, dan Haruka
Mereka waspada dengan senjata yang terahkan padanya
"Jangan melawan" bisik Iori mengangkat tangannya
Mereka pun mengangguk setuju"Siapa kalian? Dan darimana?" tanya salah seorang dalam tim itu
"Kami dari Tokyo High School semalam shelter kami tembus, dan kami melarikan diri kesini. Namaku Izumi Iori" ujar Iori menjelaskan
"Nanase Riku" ujar Riku menunduk sopan
"Yotsuba Tamaki" ujarnya dengan nada malas
"Isumi Haruka" ujar Haruka cuek
"Inumaru Touma" ujarnya menatap orang didepannya tajam
"Kami akan memeriksa kondisi kalian lebih dulu, namaku Osaka Sogo" ujar Sogo memperkenalkan diri
"Oy sou, kau mempercayainya begitu saja" tanya Yamato terkejut
"Mereka terlihat bisa dipercaya" jawab Sogo
"Kemarilah" ujar Minami memandu mereka
Tak lama mereka melakukan berbagai tes kesehatan dan terbukti bahwa mereka steril
Mereka diijinkan masuk dan bergabung dalam shelter setelah mengisi data diri
"Kami semua melakukan patroli secara bergiliran, dan melihat kemampuan kalian kurasa kalian akan mendapatkan jatah juga" terang Torao
"Itu tidak masalah jika kami bisa membantu" ujar Riku
"Apa kita akan terpencar2" tanya Iori curiga
"Entahlah itu tergantung putusan atasan"
"Aku tidak setuju jika kami terpisah" sangkal Iori cepat
"Hoy bukan kau yang membuat keputusan Ichi" protes Yamato
"Pertama kami masih baru dan belum mempercayai kalian sepenuhnya, kedua kami bisa bekerjasama dengan lebih baik, dan ketiga kami memiliki alasan khusus untuk saling menjaga satu sama lain" terang Iori
Semua tertegun mendengarnya, "Kami mengerti akan kami sampaikan pada atasan untuk pertimbangan" ujar Minami tersenyum lembut
"Senang melihat pertemanan kalian yang begitu erat" ujar Sogo menimpali
"Iori. . Aku tidak menyangka mulut pedasmu bisa berkata manis juga" ujar Riku berkaca kaca
"Iorinn aku menyanyangimu" Tamaki memeluknya erat
"Aku tidak menyangka kau bisa mengatakan hal memalukan seperti itu Izumi" ujar Haruka tak percaya
"Ahahah juniorku sudah dewasa" ujar Touma menepuk punggung Iori bangga
KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Fanfic-Zero [End]
Fanfiction[Follow yukk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Jadi ini bisa dibilang lanjutan dari cerita The Way of Song, masih dalam universe yang sama wkwkwk. Idolish7 yang meraya...