Chapter 6

1.4K 139 46
                                    

Ini bneran chapter 6 yak, maap kebalik.

Jd kalian bacanya lompatin dulu nih chapter ntar baru balik lg.. Maap kalo jd gaenak bacanya🙏🙏
-----------------------------------------------------------

"Mikki ohayou" sapa Tamaki yang masih menguap lebar

Yamato menikmati kopinya dan membaca script, Nagi duduk dengan bantal Magiconanya, Sogo membantu Mitsuki di dapur

"Iorin dan Rikkun belum bangun?" tanya Tamaki

"Iori berangkat lebih awal pagi tadi, dan Riku sepertinya tidur larut" ujar Mitsuki

Tamaki segera beranjak untuk membangunkan Riku

"Rikkun kau sudah bangun?" tanyanya mengetuk pintu

Beberapa kali Tamaki mengetuk pintu namun tidak ada jawaban, ia memutuskan untuk masuk dan mendapati Riku yang tertidur dibawah memeluk erat bantalnya menghadap jendela tetap dalam posisi duduk sejak semalam

"Rikkun badanmu akan sakit jika tidur seperti itu" ujar Tamaki mengguncang tubuhnya pelan

Riku hanya menggeliat kecil, Tamaki memutuskan untuk memindahkannya ke kasur dan membiarkannya tidur lebih nyaman

Tamaki menatap sedih figura foto yang tergeletak dibawah

"Aku tau rasanya merindukan saudara Rikkun" ujarnya pelan mengusap lembut kepalanya

"Tidurlah dengan nyenyak" Tamaki membenahi selimutnya dan beranjak pergi, membuka pintu perlahan agar tidak membangunkan Riku

"Tamaki-kun dimana Riku-kun?" tanya Sogo mendapati Tamaki kembali seorang diri

"Rikkun masih tertidur pulas" jawab Tamaki

"Oh biarkan dia beristirahat kalau begitu" ujar Nagi

"Akan kusiapkan sarapannya saja" Mitsuki mengambil inisiatif

"Hari ini semua ada pekerjaan?" tanya Yamato memastikan

"Kurasa Riku-kun libur hari ini, dan Iori akan kembali siang nanti. Aku dan Tamaki ada pekerjaan hingga sore" Sogo mengingat ingat

"Bagitu pun kami, sore nanti kurasa baru selesai" ujar Nagi menatap Yamato dan Mitsuki

"Kalau begitu tidak masalah kurasa, Iorin bisa menjaga Rikkun nanti"

"Kita beri waktu untuk mereka bicara" Yamato tersenyum lembut

.

.

.

"Ryuu jauhkan ini dariku" ujar Tenn menyerahkan kamera lamanya saat berada di ruang ganti

Ryuu menerimanya dengan bingung, "Apaa ini?" dan memeriksa isinya

Ryuu membelalakkan matanya terkejut saat melihatnya, "Tenn. . . Ini" ujar Ryuu tertahan membuat Tenn dan Gaku menunggu2

"Kalian sangat menggemaskan saat kecil, aku tak tahan" sambungnya dengan mata berkaca kaca

Tenn hanya menghela nafasnya lelah, "Oh apa yang kau lihat Ryuu" tanya Gaku penasaran dan melihatnya

"Oy bocah apa kau akan pamer keimutan adikmu sekarang" ujar Gaku tak percaya meski ia akui mereka berdua sangat menggemaskan ketika kecil

"Dasar bodoh, apa kalian tidak mendengarkan. Kubilang jauhkan itu dariku" ujarnya datar

Mendengar itu keduanya mengernyit bingung, "Apa maksudmu Tenn?"tanya Gaku tak mengerti

"Bukankah ini berharga untukmu" tanya Ryuu hati hati

"Itu hanya akan menghalangiku melangkah maju, maka dari itu kuminta untuk menjauhkannya dariku" ujar Tenn menatap ke arah lain

ID7 Fanfic-Zero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang