Behind The Scene ZLS Pt 6

1.1K 145 53
                                    

“Ahh Riku akan ada perubahan sedikit di adegan akhir” ujar Tsukumo menghampiri Riku yang masih menghafalkan dialognya

“Ini dialog yang baru” ujarnya menyerahkan dialognya pada para pemain, mereka terkejut dengan perubahan adegan akhirnya

“Ini. ..” gumam Iori memerhatikan naskahnya

“Oy Ryochii kau masih membenci Riku?’ tanya Tamaki kesal

“Kenapa kau berpikiran seperti itu?’ tanya Tsukumo terkejut

“Kau tega membunuh Yamato dan sekarang kau bahkan membunuh Rikkun bagaimana bisa kau sejahat itu” ujar Tamaki memeluk Riku erat tidak terima

“Ryou-san kau benar2 kejam, kenapa kau menyiksanya seperti itu” ujar Haruka yang kut terpengaruh dengan Tamaki

“Kalian ini…” gumam Touma menghela nafas lelah

“Tsukumo-san apa ada alasan khusus kau tiba tiba menggantinya” tanya Iori curiga

“entahlah. .” jawab Tsukumo menggantung membuat semuanya menahan kesal

“Bukankah sayang jika membiarkan adegan persaudaraan mereka berakhir begitu saja” ujar Tsukumo, mendengar itu Riku dan Tenn tercekat dan berusaha menyembunyikan emosinya

“Tapi tetap saja kau membunuh Rikkun” teriak Tamaki masih marah
Mitsuki tak sanggup menahan geram lagi dan memukul Tamaki dengan keras,

“Itu hanya naskah Riku baik baik saja disini” teriak Mistuki

“Mikki ini sakit” ujar Tamaki berkaca-kaca

“Yosh yosh tak apa” Sogo dengan cepat mengelus punggungnya lembut agar tidak makin runyam

“Kau tidak protes sekeras ini ketika tau aku berakhir jadi zombie Tama” protes Yamato

“Oh Yamatoo jangan bersikap kekanakan” ujar Nagi

“pasti menyakitkan mendengar itu darimu Rokuya-san” ujar Iori

“Ichi kau memang suka menabur garam di luka orang” keluh Yamato

.

.

.

Graooo” Riku mengaum dan memasang muka seseram mungkin

“pfft Rikkun apa yang kau lakukan” tanya Tamaki terkikik geli

“Tamaki kau seharusnya takut bukan menertawaiku” kesal Riku

“Kawa—uhum, apa itu yang disebut menakut nakuti Nanase-san?’ tanya Iori tak percaya


“Aku tidak begitu mengerti caranya, tapi aku akan berjuang” ujar Riku mengepalkan tangannya

“Kau terlalu menggemaskan, onii-san tidak tahan melihatnya” ujar Yamato tertawa menahan perutnya sakit


“Mouu bahkan Yamato-san juga” Riku mempoutkan bibirnya dan membuang muka kesal


“Yosh kita harus berjuang untuk bagian tekhir semuanya” ujar Momo bersemangat

.

.


.

Tak lama pengambilan gambara degan demi adegan berlangsung dan tibalah di saat adegan terkahir

Kau tau seberapa jauh kita berpisah aku tetap menyanyangimu dari dulu sampai kapanpun itu, jadi berjuaglah. Aku merindukanmu” ujarnya pelan, Tenn tersenyum menyadari pererakan kecil ditangannya

“Apa Kujou-san melakukan improvisasi” gumam salah seorang
staff diasana mengecek dialognya

“Yahh kurasa itu jauh lebih baik, perasaannya tergambar jelas bahkan membuatku hampir menangis” komentar studratada sambil memperhatikan kamera

ID7 Fanfic-Zero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang