Chapter 15

1.3K 147 53
                                    

"Nanase-san perhatikan jalanmu" tegur Iori melihat Riku yang bersemangat menggiringnya kesana kemari

Riku menolehkan kepala pada orang di belakangnya, "Ah mouu kau yang terlalu mengkhawatirkan hal hal kecil Iori. Tidak seru" gerutunya

Iori hanya menatapnya datar, melihat orang didepannya ia segera menarik Riku untuk menghindar.

Riku sedikit tersentak dan hanya dibalas Iori melalui tatapannya lihat apa kubilang sambil menaikkan alisnya tersenyum miring pada Riku

Riku mempoutkan bibirnya kesal, "Baiklah aku hanya sedikit ceroboh kali ini" ujarnya pelan

"Eh apa yang kau katakan? Aku tidak bisa mendengarnya Nanase-san" goda Iori

"Ahh jadi kau mengalami gangguan pendengaran ya sekarang" sindir Riku

"Ck kau sudah makin mahir membalas huh" gerutu Iori, mendengar itu membuat Riku menyeriangai lebar merasa menang

"Hentikan seringai mu, itu mengerikan" ujar Iori datar

"Terserah kau." Ujar Riku untuk sesaat ia mengalihkan perhatiannya pada sebuah café di sekitar bandara

"Iori ayo kesana" ujar Riku tanpa persetujuan langsung menariknya kesana, melihat itu Iori hanya menghela nafasnya pasrah

"Eto aku mau strawberry milkshake nya satu" ujar Riku mengucapkan pesanannya dan menatap Iori menyakan pesananya, "Coffe latte" ujar Iori datar

Tak butuh waktu lama pesanan mereka siap dan bergegas pergi, "Apa kau belum puas berkeliling Nanase-san?' tanya Iori ditengah perjalanan

"Apa kau lelah?' tanyanya menatap Iori

"Seharusnya itu ditujukan untukmu Nanase-san" balas Iori terkekeh

"Aku tidak" jawabnya cepat

Keheningan sempat terjadi beberapa
saat, Riku menatap langit sendu,

"Mereka akan segera kembali, lagipula kita menunggunya di MoP bukan" ujar Iori menyadari arti tatapan Riku mengacak gemas rambutnya

"Aku tau, aku tau itu. . hanya" ujarnya ragu-ragu

"Hanya?' tanya Iori pernasaran,

"Hanya saja, terasa sangat sesak dan berat seolah hati kecilku ingin berteriak menghalanginya" ujar Riku pelan

"Seolah jarak kami akan semakin jauh tak terjangkau setelah ini" imbuhnya

Iori menghela nafasnya, "Hahh aku tidak bisa menemukan kata yang tepat untuk menghiburmu Nanase-san" ujar Iori pelan

"Itu tidak perlu, kau tidak perlu mengatakan apapun. Kau sudah melakukannya untukku" ujarnya tersenyum lebar

"Bagus kalau begitu, jadi masih ingin berkeliling?' tanya Iori lagi

Riku menggeleng, "Aku lelah, dan merindukan mereka" ujar Riku

"Kenapa tidak katakan daritadi, bagaimana jika kau kambuh, kau tau jadwal kita kedepannya akan sangat padat" omel Iori

Riku menatapnya datar, "Mulai lagi si cerewet dengan ceramah panjangnya" gerutu Riku

"Ayo kembali" putus Iori menghela nafasnya lelah. Mereka segera memutar arah menuju ke tempat member lainnya.

"Akh .." ujar sesorang mengaduh kesakitan karena menabrak Riku tiba-tiba

"Kau tidak apa-apa?' tanya Riku khawatir, "Maaf" imbuhnya lagi.

Perempuan yang menabraknya masih memegang Riku erat dan gemetaran
"to-tolong" ujarnya gugup

"Eh?' Riku mengernyitkan alisnya terkejut, dilihatnya Iori yang juga menampakkan wajah sama terkejutnya

ID7 Fanfic-Zero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang