"Minna terimakasih untuk kerja keras kalian hari ini" ujar seorang staff mengakhiri pekerjaan hari ini
"Berhati hatilah dijalan" imbuhnya
"Haik" jawab semua pemain dan staff bersemangat
Tamaki berjongkok didepannya, "Ikou Rikkun" ujarnya
Riku tersenyum lebar, "Tamakiii kau penyelamatku" ujarnya terkikik
"Hem tentu saja, serahkan padaku"ujar Tamaki tersenyum bangga
"Jangan memanjakannya Yotsuba-san" keluh Iori
"Hei kakiku gemetaran Iori" protes Riku
"Haik haik ganbatte Nanase-san Yotsuba-san"
"Nice Riku" Nagi dan Riku bertos kompak melihat Iori mengalah
"Yosh yosh kalian memang yang terbaik, onii-san bangga" ujar Yamato tersenyum senang
"Ahh aku lelah, aku tidak ingin memasak nanti" keluh Mitsuki
"Apa kita pesan saja? Bagaimana dengan soba?" tanya Sogo berpikir
.
.
.Seketika Gaku yang disana tersedak hebat, ia tidak sanggup untuk mengantar pesanan lagi
Melihat leadernya Tenn menatap heran Gaku yang tersedak keras, "Kau baik2 saja Gaku?" tanya Ryuu menepuk2 punggungnya
"Oy Idolish7 kenapa tidak pesan makanan lain, soba terasa membosankan bukan" ujarnya memberi ide
"Gaku? Apa itu kau?" tanya Tenn dan Ryuu heran
"Kau sakit?" tanya Ryuu lagi
"Kau bosan dengan Soba?" tanya Tenn
"Ada apa dengan kalian huh, aku hanya menyarankan saja" ujar Gaku tak mengerti
"Minna aku sudah pesankan makanan, jadi kalian hanya perlu istirahat" ujar Tsumugi mengintrupsi
"Manajerr kau yang terbaik" ujar Idolish7 menangis haru
"Oke aku tidak peduli lagi dengan kalian" ujar Gaku membuang muka kesal
"Kau iri? Dasar kekanakan" komentar Tenn
"Ane-san, apa kau melakukan hal yang sama?" tanya Ryuu penuh harap
"Bahkan kau juga Ryuu" ujar Tenn tak percaya
"Mau bagaimana lagi, cepatlah pulang makanan sudah siap" ujar Anesagi
"Ane-san" ujar Trigger kompak menatapnya berkaca kaca
.
.
.
.
"Ahh kawaii, jadi okarin apa yang kau lakukan untuk kami" ujar Momo menatap Rinto"Tidak ada" ujar Rinto
"Heh kau kejam Rinto-san, bagaimana bisa kau tidak melakukan apapun, kau membiarkan kami kelaparan" ujar Yuki mendramatisir
"Aku tak menyangka kau seperti ini okarin, aku berharap banyak padamu selama ini" ujar Momo makin memanasi
"Bisakah kalian hentikan drama ini" ujar Rinto datar seketika air mata buaya mereka berhenti
"Tanpa kalian minta bukankah aku yang selama ini menyiapkan makanan ketika kalian bekerja huh" ujar Rinto
"Bagaimana bisa kalian melupakannya begitu saja"
"Kerja kerasku jerih payahku"
"Apa kalian tidak mengingatnya sama sekali" ujarnya terengah engah meluapkan segala emosinya
"Rinto-san/Okarin. . Maafkan kami" ujar Revale memeluk Rinto erat
.
.
.
.
.
"Hoi hoi ada apa drama sabun didepan kita" ujar Torao heran
KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Fanfic-Zero [End]
Fanfiction[Follow yukk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Jadi ini bisa dibilang lanjutan dari cerita The Way of Song, masih dalam universe yang sama wkwkwk. Idolish7 yang meraya...