“Yaotome, Kujo bagaimana keadaannya?’ tanya Yamato panik begitu tiba disana
“Dokter sudah menanganinya tapi.. aku masih tidak mengerti apa yang terjadi” ujar Gaku lemah
Iori bergegas masuk dan mendudukkan disamping ranjangnya menatap Riku penuh cemas
Tak lama terdengar deru nafas memburu, “hahh.. hahh. Uhuk..” Riku terbangun tiba-tiba dengan nafasnya yang memburu, memegang erat lehernya mengingat sensasi yang ia rasakan sebelumnya
“Riku/Nanase-san” seru Yamato dan Iori bersamaan menghampirinya
“Dia datang.. Iori dia mau membunuhku” ujar Riku berkaca-kaca dengan seluruh badannya bergetar tidak jauh berbeda dengan kondisi sebelumnya
“hei Riku tenanglah.. ceritakan pelan pelan” ujar Yamato pelan menenangkannya
“Yamato-san dia datang.. dia melakukan hal yang sama seperti Tsukumo-san’ jelas Riku, “Aku memukulnya dengan vas untuk meloloskan diri” imbuh Riku mencengkram erat kepalanya berusaha mengingat ingat
Yamato mendengarkan dengan seksama dan diliriknya vas yang masih tertata apik di meja, “Ne Riku siapa orang yang kau maksud itu” tanya Yamato lembut
Riu terhenyak untuk sesaat, “Z-Zero..” ujar Riku terbata, untuk sesaat semua yang disana terdiam membeku,
“Tunggu.. tapi itu tidak mungkin dia tidak mungkin orang yang seperti itu bukan” sangkal Riku cepat,
“Apa itu Tsukumo-san, dia juga melakukan hal yang sama seperti dulu” racau Riku mulai bingung
“Habisnya tidak mungkin Zero melakukan itu.. dia orang yang ingin kuraih” racau Riku mulai sesenggukan
“Aku tidak mungkin mau menjadi sepertinya” teriak Riku mulai emosi
“Sstt tenanglah Nanase-san” ujar Iori lembut merengkuh tubuh Riku yang sedari tadi meronta-ronta
“Kami sudah disini, tidak ada yang bisa melukaimu.. itu hanya salah satu mimpi burukmu” bisik Iori lembut
Riku yang sedari tadi menarik rambutnya kencang sedikit mulai tenang, “Ne Iori.. apa yang harus kulakukan” tanya Riku lirih hampir berbisik“Tenangkan dirimu, dengarkan perkataanku semua akan baik baik saja” ujar Iori tenang membuat Riku perlahan menutup matanya lelah
Semua yang disana hanya diam memperhatikan tak tahu harus bereaksi seperti apa, “Vas nya baik baik saja” ujar Gaku memecah keheningan
“Nikaido Yamato, ada yang ingin kubicarakan” ujar Kujo datar berlalu pergi diikuti Yamato dan juga Gaku.
.
.
.
“Sialan kau.. aku mati-matian menyembunyikan identitasmu” ujar Iori lirih masih memegang erat tangan Riku
“Karena Zero yang kau kenal adalah tujuanmu. Biarkan aku menghadapi Zero yang sesungguhnya, kau tidak perlu tahu kenyataan itu. Duniamu akan hancur jika mengetahuinya dan aku tidak mau melihat itu terjadi’ gumam Iori lirih
.
.
.
“Apa yang ingin kau dengar Kujo” tanya Yamato to the point yang hanya dijawab tatapan tajam dari Tenn
“Dokter mengatakan padaku tentang pengobatan yang harus Riku jalani sebelumnya, dan aku hampir menghajar dokter itu begitu mendengar sarannya” ujar Yamato mulai membuka penjelasannya menghela nafas
KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Fanfic-Zero [End]
Fanfiction[Follow yukk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Jadi ini bisa dibilang lanjutan dari cerita The Way of Song, masih dalam universe yang sama wkwkwk. Idolish7 yang meraya...