Chapter 49

1.7K 138 88
                                    

Alohaaaa maapkan dirique lama menghilang.. Aku masi kejebak di timbunan laprak dan deadline tugas laennya

Karena ku suntuk ama laprak jd ku milih kabur dan ngerjain inih chapter di sela2 nyusun laporan mwehehehe

Akhirnya book ini mencapai akhir

Moga kalean enjoy yak.. Timaci buat yang mau mampir

Kalean bisa baca kapan aja kok eheh

❤️Uri
-----------------------------------------------------------

"Sekarang apa lagi"ujarnya dalam hati menatap datar pemandangan di depannya teringat kejadian beberapa saat sebelumnya penyebab semua hal ini terjadi.

-Beberapa menit sebelumnya

"Minna ayo berpesta.."seru Momo riang memeriahkan suasana

"Apa kau bisa berpesta hanya dengan donat"gumam Yamato, "Setidaknya bawakan bir"serunya tak ingin kalah

"Mendengarnya darimu aku tidak terkejut lagi Nikaido-san"balas Iori hanya bisa menatap datar kelakuan leadernya, "Itu sama sekali tidak penting Ossan.."sentak Mitsuki membuat Iori menatapnya penuh harap karena ada yang sepemikiran dengan dirinya

"Yang paling penting adalah makanan yang banyak"imbuhnya lagi mengangguk-angguk puas memupuskan harapan Iori seketika, "Dan jangan lupakan member di bawah umur jadi kita perlu jus"pungkasnya

"Intinya hanya pesta yang mereka pikirkan"gumam Iori sebagai satu-satunya makhluk yang menjaga kewarasannya

Pundaknya sedikit memberat menyadari ada beban lain yang menyender disana, "Kau harus lebih bersantai Iori-kun"tegur Yuki tersenyum miring, "karena kebiasaan hidup Idol adalah.."imbuhnya lagi menggantung kalimatnya melirik orang-orang di sekitarnya

"Berpesta !!!"seru semuanya bersemangat, mendengar teriakan kencang dari semuanya Iori hanya bisa mendengus pasrah

"Yah kurasa itu yang terbaik untuk saat ini"gumam Iori ikut lega melihat di salah satu sudut. "Apa yang ingin kau makan Riku.."tanya Mitsuki beruntun, "Pastikan kebutuhan nutrisimu terpenuhi semua untuk hari ini"imbuh Tenn tampak serius, "Apa aku harus memasak sesuatu, ku dengar kau menyukai masakanku"imbuh Ryuu memegang dagunya memikirkan berbagai menu yang mungkin ia buat. Sementara sosok yang sedari tadi menjadi objek pembicaraan mereka mulai kelabakan bingung harus menjawab apa.

"hanya dengan melihat Riku-kun kau bisa melupakan segala aturan hidupmu ya"ujar Yuki menyadari arah pandangan Iori

"Bukankah kau juga begitu terhadap Momo-san"balas Iori tenang, membuat Yuki tertawa seketika

"Mattaku.. kau benar-benar pintar membalas Iori-kun"

"Ano.. "ujar Iori berusaha menarik perhatian Yuki untuk sejenak, "Bisakah kau melepaskan rangkulanmu.. ini berat"imbuhnya lagi mulai pegal

"Dasar kouhai kurang ajar"dengus Yuki tersenyum simpul, "Terimakasih atas pujiannya"ujar Iori tenang membalas candaannya

"Kurasa kita berbakat untuk mengadakan pesta.. mereka semua hebat"ujar Tamaki kagum melihat sekitarnya, "Bukan seperti itu Tamaki-kun"tegur Sougo berusaha meluruskannya

"Ouh mereka sangat cepat dalam bertindak"ujar Nagi ikut menimpali melihat sajian menu dan minuman yang dengan cepat sudah berada di meja

"Bukankah itu artinya mereka terlalu bersemangat untuk pesta"gumam Sougo lirih.

Tak butuh waktu lama suasana pesta dadakan ini menjadiu riuh, hingga suara pintu yang tebuka kasar mengalihkan perhatian semuanya

Dengan nafas terengah-engah karena berlari ia menyandarkan tubuhnya di atas lutut, "Minna-san.."serunya masih tersendat-sendat

ID7 Fanfic-Zero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang