⚠️ Panjang chapter ini lebih dari biasanya jadi maaf yak kalo kerasa beda. Aku gak rela buat motong chapter ini biar panjangnya mirip sama chapter2 sebelumnya huhu..
Enjoy your time
______________________________________"Hoamm.. ohayou Gaku.. Ryuu"sapanya memasuki ruang makan meski masih menguap lebar
"Jarang melihatmu bangun siang Tenn"ujar Ryuu tersenyum kecil, "tidurku nyenyak.. hanya itu"jawab Tenn cuek, "Ngomong-ngomong dimana Zool?"tanyanya lagi merasa keberadaan bebarapa orang sudah tidak ada disana
"Mereka ada pekerjaan pagi-pagi sekali"jelas Gaku masih terfokus pada layar televisi melihat update berita terkini
Merasa puas dengan jawabannya ia hanya mengangguk-angguk kecil, "Oy Izumi Iori.. apa Riku terbiasa bangun siang"tanyanya heran, "Seingatku ia tidak memiliki kebiasaan itu"imbuhnya lagi
"Yahh bisa dibilang jam tidur Nanase-san sedikit berubah"jelas Iori tenang, "ia hanya memulai tidur lebih larut dari biasanya"imbuhnya lagi
"Apa maksudnya itu"tanyanya heran
"Kau bisa menanyakannya sendiri Kujo-san"
"Oh Nikaido-san dan yang lain akan segera kemari, kami akan kembali begitu Nannase-san bangun"imbuhnya lagi begitu melihat notifikasi pesannya
"Cih kenapa cepat sekali"gerutu Tenn, "kau juga masih harus bekerja bocah"dengus Gaku ikut bergabung ke meja makan
"Diam kau.. aku tidak butuh diingatkan soal itu"ketus Tenn tak terima, dan mulailah perdebatan konyol lainnya yang makin riuh.
"Hah.. maafkan mereka Iori-kun, kupikir pagi ini akan sedikit tenang"ujar Ryuu merasa sungkan
Mendengar itu Iori hanya mengibaskan tangannya tenang, "Itu bukan masalah.. aku terbiasa dengan itu. Bayangkan saja kericuhan yang ditimbulkan oleh ketujuh mulut berbeda tanpa ingin mengalah"ujarnya tenang mengingat rutinitas paginya di dorm mereka
"Ah.. ternyata kau juga ikut terlibat dalam pertengkaran grub ya"ujar Ryuu sweatdrop
"Kami kompak Tsunashi-san"jelas Iori dengan bangganya mengelak dari tuduhan dari Ryuu
"Ahahah, kau lucu juga Iori-kun"ujar Ryuu tertawa kecil
"Aku tidak sedang melucu Tsunashi-san"balas Iori menatapnya datar, membuat Ryu tersenyum canggung menyikapinya, "oh benarkah"ujarnya gugup, "Kenapa aku gugup di hadapan anak 17 tahun"inner Ryuu
Suara pintu terbuka mengalihkan atensi keempat orang disana yang sedari tadi sibuk dengan pembicaraan kurang bermutu, "O-hoam.. ohayou minna"serunya dengan mata yang masih setengah terpejam
Sapaan seperti biasanya, membuat ia terasa masih di rumah sedikit mengobati kerinduannya dengan suasana dorm, balasan singkat ia terima menyambut pemilik surai merah yang kini terlihat sedikit acak-acakan namun justru menambah kesan manisnya berlipat ganda
"Ah.. bisakah kalian menginap lebih lama.. pagiku terasa cerah sekarang"ujar Gaku tanpa sadar
"tutup matamu atau aku akan membuatnya tertutup selamanya"ancam Tenn dingin segera menuntun adiknya yang terlihat menabrak beberapa kali karena lingkungan yang masih asing untuknya
"Aku terkesan kau bisa tiba disini Nanase-san"sindir Iori melihat tingkah centernya yang kembali menelungkupkan kepalanya di meja. Deheman lirih ia dengar sebagai respon dari sindirannya
"Tidurlah lagi jika masih mengantuk"ujar Tenn lembut sedari tadi menyisir pelan surai crimsonnya
"hum.. kami akan kembali, aku harus bersiap"ujarnya sedikit tidak jelas karena teredam lengannya sendiri
KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Fanfic-Zero [End]
Fanfic[Follow yukk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Jadi ini bisa dibilang lanjutan dari cerita The Way of Song, masih dalam universe yang sama wkwkwk. Idolish7 yang meraya...