Chapter 26

1.2K 139 100
                                    

“Ahh sangat luar biasa” ujar Riku mendudukkan dirinya di ruang ganti seuasi konser

“Nanase-san keringkan keringatmu atau kau akan kedinginan” tegur Iori

“Haik haik..” balas Riku seadanya

“Na Riku” ujar Mistuki tersenyum lebar

“Mitsukiii..”

“Ini yang terbaik” ujar keduanya kompak berpelukan erat,

“Uwah Mikki Rikkun aku juga ikut” ujar Tamaki tidak mau kalah dan segera menerjang keduanya

“Astaga” keluh Iori tak habis pikir

“Ichi kau juga harus bertingkah seperti mereka” ujar Yamato tesenyum miring

“Oh itu benar Iori” ujar Nagi menyetujuinya

“Kalian berdua menikmatinya” Sougo ikut menimpali, “Tapi kurasa aku setuju dengan mereka” imbuhnya lagi berpikir serius

“Hahh tidak kau juga Osaka-san” keluh Iori

“Ahahhaha Iori kau lucu jika terdesak seperti itu” ujar Riku terkikik geli

“Lu-cu” Iori tergagap mendengarnya, “Bukankah itu lebih cocok untuknya” gumam Iori sangat pelan

“Ah inii…” ujar Tamaki terkejut melihat ponselnya

“Ada apa Tamaki” tanya Riku penasaran

“A-ayaa-chan menghubungiku” ujarnya menitikkan air mata karena terharu

“Oy apa kau sudah memastikannya” tanya Yamato curiga meski tak mau merusak kebahagiaannya

“Iya ini memang diaa, Tenten juga mengabariku hal yang sama” ujar Tamaki masih terharu

“Syukurlah” ujar Riku tersenyum lembut, Mitsuki yang disampingnya menepuk pundaknya pelan, merasakan tepukan hangat Riku mengangguk kecil mengisyaratkan dia baik baik saja soal ini

“Apa yang Aya-chan katakan Tamaki-kun” tanya Sougo ikut penasaran

“Dia akan menjalani pendidikannya di Jepang” ujar Tamaki tersenyum lebar

“Oh good news, aku senang mendengarnya

“Ehm” Tamaki mengangguk angguk,

“Saat tur Triger selesai mereka akan kembali ke Jepang, dan Kujo memperbolehkanku untuk menemu Aya sesuka hati” ujar Tamaki bersemangat

“Ne Rikkun Tenten juga akan kembali” ujar Tamaki menatap Riku sementara yang lain tersadar dan merubah rautnya menjadi khawatir

“Jika aku bisa menemui Aya kurasa kau kau juga bisa menemui Tenten” imbuhnya lagi

“Ahaha kau benar, bukankah itu bagus” ujar Riku tertawa kecil

“Kurasa Kujo tidak seburuk itu” imbuh Tamaki tanpa sadar, mebuat Riku tersentak mendengarnya

“Yotsuba-san’ tegur Iori tegas menyadari perubahan raut cepat  dari Riku

“Aa apa yang kukatakan barusan, maaf.. maafkan aku Rikkun hanya saja..” ujar Tamaki tersadar dan merasa bersalah

“Apa yang perlu dimaafkan Tamaki’ uajr Riku lembut, “Dia.. kurasa dia memang tidak seburuk itu” ujarnya tersenyum simpul menahan sesak di dadanya

“Rikkun kau yang terbaik” ujar Tamaki memeluk Riku erat

Iori hanya menatapnya datar, “Lebih baik kita bergegas dan beristirahat” ujar Iori datar

ID7 Fanfic-Zero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang