Chapter 30

1.5K 159 240
                                    

'Kali ini rasanya sangat sesak..’

‘kenapa.. aku tidak menyukai tatapan mereka’

‘aku yang lemah.. tampak menyedihkan di hadapan mereka’

‘Iori.. hentikan.. aku masih sanggup berdiri’

“Hentikan ucapanmu.. menentangmu terasa jauh lebih menyakitkan”

‘Apapun keadaannya kau percaya padaku bukan.. kenapa kau menahanku pergi’ pikir Riku meneteskan air matanya melihat raut tak terbantahkan milik Iori

Apa kau benar benar mempercayaiku’ teriaknya dalam hati berusaha mengendalikan nafasnya

Benarkah kau mempercayai kekuatanku’ pikir Riku putus asa tak bisa mengatakan apapun. Tenaganya sirna sudah.. ia tidak bisa mengelak lagi. Perlahan dunianya menyempit ditelan kegelapan.







Ah lagi lagi aku kalah.. aku mengecewakan mereka lagi.. penampilan tidak sempurna ini, apa aku pantas berdiri di atas’ pikir Riku tepat sebelum menutup matanya

“Bertahanlah Nanase-san” seru Iori berusaha bersikap tenang

.

.

“Minna.. “ gumam Riku lirih disertai kernyitan di dahinya yang menahan sakit

Iori menyadarinya yang duduk di samping dalam ambulan menuju rumah sakit, didekatkannya telinga Iori untuk mendengarkan lebih baik

“Hati-hati.. hah.. hah.. jangan minum apapun” ujar Riku terengah dengan pandangan kaburnya

“Dia disana.. ahhaahh.. hahh.. racun nya” ujarnya lirih sebelum ia menyerah dengan kesadarannya dan benar benar terlelap

Iori  membelalakkan matanya menangkap pesan dari Riku. “Itu sebabnya kau..” ujar Iori menahan amarahnya, diraihnya ponsel disaku nya dan segera menghubungi seseorang

“Kumohon.. semoga masih sempat” racau Iori berkeringat dingin dengan ponsel yang masih berdering di telinganya

“Iori-san” seru suara dibalik sana..

“Syukurlah.. manajer dengar baik baik” ujar Iori serius

Tsumugi membelalakkan matanya terkejut.. “Minna hentikan.. jangan minum apapun” cegah Tsumugi tepat waktu ketika para idol hendak menenggak minumannya setelah penampilan penutup mereka..

“Ada apa manajer” tanya Tamaki bingung

“Racun.. kita akan menyelidikinya. Jangan sentuh apapun” peringat Tsumugi

“Ehh..” teriak Momo terkejut

“Huwaa itu mengerikan” teriak Touma panik

“Diamlah.. touma” tegur Haruka kesal

“Intinya kumpulkan semua minumannya akan ku periksa dalam laboratorium” ujar Tsumugi serius

“Apa kau serius manajer’ tanya Mitsuki khawatir

“Iya aku mendapat pesan dari Iori-san, ia mendengarnya dari Riku-san” jelas Tsumugi

“Rikkun tidak pernah bohong kurasa” ujar Tamaki

“Itu berarti benar benar ada yang berniat meracuni kita” ujar Yamato dingin









“Hehh.. kau mengatakannya ya” gumam seseorang dari balik pintu

“Yahh lagipula aku sudah mengira itu.. tidak akan menarik jika selesai begitu saja” ujarnya menyeringai lebar melangkah pergi melemparkan sebuah botol ke dalam tempat sampah seiring kepergiannya

ID7 Fanfic-Zero [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang