'Kali ini rasanya sangat sesak..’
‘kenapa.. aku tidak menyukai tatapan mereka’
‘aku yang lemah.. tampak menyedihkan di hadapan mereka’
‘Iori.. hentikan.. aku masih sanggup berdiri’
“Hentikan ucapanmu.. menentangmu terasa jauh lebih menyakitkan”
‘Apapun keadaannya kau percaya padaku bukan.. kenapa kau menahanku pergi’ pikir Riku meneteskan air matanya melihat raut tak terbantahkan milik Iori
‘Apa kau benar benar mempercayaiku’ teriaknya dalam hati berusaha mengendalikan nafasnya
‘Benarkah kau mempercayai kekuatanku’ pikir Riku putus asa tak bisa mengatakan apapun. Tenaganya sirna sudah.. ia tidak bisa mengelak lagi. Perlahan dunianya menyempit ditelan kegelapan.
‘Ah lagi lagi aku kalah.. aku mengecewakan mereka lagi.. penampilan tidak sempurna ini, apa aku pantas berdiri di atas’ pikir Riku tepat sebelum menutup matanya
“Bertahanlah Nanase-san” seru Iori berusaha bersikap tenang
.
.
“Minna.. “ gumam Riku lirih disertai kernyitan di dahinya yang menahan sakit
Iori menyadarinya yang duduk di samping dalam ambulan menuju rumah sakit, didekatkannya telinga Iori untuk mendengarkan lebih baik
“Hati-hati.. hah.. hah.. jangan minum apapun” ujar Riku terengah dengan pandangan kaburnya
“Dia disana.. ahhaahh.. hahh.. racun nya” ujarnya lirih sebelum ia menyerah dengan kesadarannya dan benar benar terlelap
Iori membelalakkan matanya menangkap pesan dari Riku. “Itu sebabnya kau..” ujar Iori menahan amarahnya, diraihnya ponsel disaku nya dan segera menghubungi seseorang
“Kumohon.. semoga masih sempat” racau Iori berkeringat dingin dengan ponsel yang masih berdering di telinganya
“Iori-san” seru suara dibalik sana..
“Syukurlah.. manajer dengar baik baik” ujar Iori serius
Tsumugi membelalakkan matanya terkejut.. “Minna hentikan.. jangan minum apapun” cegah Tsumugi tepat waktu ketika para idol hendak menenggak minumannya setelah penampilan penutup mereka..
“Ada apa manajer” tanya Tamaki bingung
“Racun.. kita akan menyelidikinya. Jangan sentuh apapun” peringat Tsumugi
“Ehh..” teriak Momo terkejut
“Huwaa itu mengerikan” teriak Touma panik
“Diamlah.. touma” tegur Haruka kesal
“Intinya kumpulkan semua minumannya akan ku periksa dalam laboratorium” ujar Tsumugi serius
“Apa kau serius manajer’ tanya Mitsuki khawatir
“Iya aku mendapat pesan dari Iori-san, ia mendengarnya dari Riku-san” jelas Tsumugi
“Rikkun tidak pernah bohong kurasa” ujar Tamaki
“Itu berarti benar benar ada yang berniat meracuni kita” ujar Yamato dingin
“Hehh.. kau mengatakannya ya” gumam seseorang dari balik pintu
“Yahh lagipula aku sudah mengira itu.. tidak akan menarik jika selesai begitu saja” ujarnya menyeringai lebar melangkah pergi melemparkan sebuah botol ke dalam tempat sampah seiring kepergiannya
![](https://img.wattpad.com/cover/227966528-288-k51058.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Fanfic-Zero [End]
Fanfic[Follow yukk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Jadi ini bisa dibilang lanjutan dari cerita The Way of Song, masih dalam universe yang sama wkwkwk. Idolish7 yang meraya...