Oke ku tergugah buat bikin special ultah si kembar
Ini masi ada kaitannya ama alur cerita kok
Kubutuh pelampiasan ehehehe
Happy reading aja yak kelamaan denger aku ngeluh wkwkw
Thanks for reading.. Timacii
Ps: Ini side story dari chapter 22 yang gak kesorot wkwkw
Semua belanjaan yang dibutuhkan sudah didapat..
"Ne Iorii aku ingin kesitu" tunjuk Riku pada toko buku yang dilewatinnya
"Apa aku bisa menolak" ujar Iori pasrah yang langsung mendapati cengiran lebar dari Riku dan menariknya pergi
..
.
.
"Yosh ikou minna saatnya melakukan misi rahasia" ujar Mitsuki memberi komando
"Tamaki Sougo kalian bertanggung jawab membeli camilan" ujarnya menghubungi Sougo dan Tamaki
"Ossan Nagi kita akan beli bahan-bahan kue dan makanan" ujar Mitsuki lagi menatao keduanya
"Ay Sir" ujar keduanya menurut
"Dan Iori dia yang akan mengalihkan perhatiannya" ujar Mitsuki tersenyum miring, "Ayo pastikan semuanya berjalan lancar"
"Ouuu" ujar semuanya terbakar semangat
........
"Nanase-san apa kau belum puas?" tanya Iori mulai jenuh melihatnya sibuk dengan sederet buku dan mulai larut dalam dunianya
Merasa terpanggil Riku mengalihkan perhatiannya pada Iori
"Gomen Iori, aku terlalu larut ehehe" uajrnya tertawa canggung"Yahh aku bisa lihat itu" balas Iori memutar bola matanya
"Kau marah?" tanya Riku merasa bersalah
Iori menghela nafasnya "Aku tidak, hanya jangan terlalu lelah"tegur Iori
"Kau suka lupa diri dan terlalu bersemangat untuk segala hal. Bagaimana jika kau sakit karena kelahan..." ujar Iori panjang lebar sementara Riku hanya menatapnya datar
"Oke kurasa kau baik baik saja, senang bisa memdengar cermah panjangmu lagi" balas Riku datar
Iori mengernyitkan dahinya mendengar itu, "Kau menyindirku?" tanyanya sedikit kesal
"Aku tidak" jawab Riku cepat mengedikkan bahunya
"Ya yaa aku lihat itu" balas Iori kesal
Riku tersenyum kecil melihatnya, "Ayo pergi ada tempat yang ingin ku kunjungi" ujar Riku mendorong punggung Iori menjauh
"Traktir aku makan siang setelah ini" ujar Iori melirik Riku di balik punggungnya
"Oke" balasnya cepat dan terkekeh, Iori ikut tersenyum mendengarnya tawanya
.
.
.
Tak lama mereka tiba di sebuah toko di salah satu mall itu. Toko yang menjual berbagai barang antik
"Konnichiwa obaa-san" sapa Riku ramah menghampiri penjaga toko itu. Iori menatapnya penasaran tapi dia memilih untuk diam saat ini
Nenek penjaga itu ikut tersenyum ramah dan membenahi letak kacamatanya agar pandangannya makik jelas
KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Fanfic-Zero [End]
Fanfic[Follow yukk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Jadi ini bisa dibilang lanjutan dari cerita The Way of Song, masih dalam universe yang sama wkwkwk. Idolish7 yang meraya...