“Eh ini tempatnya” ujar semua member I7 minus Iori,
yah mereka hanya tidak menyangka tempat yang ia sarankan adalah café bertema kelinci dengan dekorasi yang imut
“Ehem, setidaknya ini tempat yang aman dan sepi dari sorotan orang banyak” ujar Iori menutup sebagian mukanya menahan diri agar tidak tersipu malu
“Bukankah tampak sebaliknya” ujar Sougo lemah
“Disini banyak wanita” sambung Yamato
“Ouh paradise, tempat yang sempurna Iori” ujar Nagi girang, “Ayo masuk” ujarnya memasuki café lebih dulu
“A-ah jadi kau masih menyukai tempat seperti ini ya” goda Mitsuki menyikut pelan Iori sambil menyeringai
“Hentikan Nii-san, kita hanya akan belajar” ujarnya dan bergegas masuk untuk menghindari Mitsuki
Mereka memilih tempat duduk disalah satu sudut café dan memesan makanan sesuai selera,
“Ohoo jadi ini giliranku yang pertama untuk mengajar ya” ujar Riku bersemangat,
“Yoshh Riku sensei akan berjuang dengan baik. Sebaiknya kalian perhatikan baik-baik Iori Tamaki” ujarnya percaya diri
“Yah kuharap kau benar-benar bisa diandalkan kali ini” ujar Iori memutar bola matanya
“Aku menantikannya Rikkun” dengan respon yang berbanding terbalik dari Iori, Tamaki sangat antusias menantikannya
“Setidaknya kau sudah tertinggal dari Tamaki, Iori.. dia jauh lebih patuh daripada kau” cibir Riku
“Ahahha ini akan menarik bukan” ujar Yamato terkikik
“Sebaiknya kau tidak mengganggu Yamato-san” tegur Sougo
“Ouh aku menantikan giliranku” ujar Nagi tak sabar
“Hahh aku tidak ada yang bisa kulakukan sekarang” ujar Mitsuki menghela nafasnya
-tak butuh waktu lama suasana belajar mulai berjalan dengan serius,bagi yang menjalankannya
Nagi yang sibuk menggoda perempuan disekitarnya, Yamato yang memainkan ponselnya, Mitsuki yang mengawasi keseriusan belajar mereka, dan Sougo yang mempelajari pelajaran Iori dan Tamaki untuk pembelajaran mereka nanti malam.
Dan tentu saja tokoh utama yang menjadi target operasi kali ini sedang belajar keras dibawah pengawasan Riku
“Sebelum dimulai aku ingin kalian mengerjakan ini” ujar Riku tersenyum miring
“Eh langsung?’ tanya Tamaki sediki tak terima
“Kau langsung memberi kami soal?’ tanya Iori juga sedikit bingung
“Aku belum tau sejauh mana pemahaman kalian, jadi aku tidak bisa membandingkan hasilnya nanti” ujar Riku menjelaskan
“Ohhhh” ujar Iori dan Tamaki mengangguk angguk mengerti, Riku sedikit terkikik melihatnya
“Yosh kuberi waktu 10 menit dan mulaii” ujar Riku sumringah
“Eh . . eh pulpenku mana. . . ahh tunggu dulu” pekik Tamaki panik
“Kau curang Nanase-san” gerutu Iori berusaha tidak panik
Sementara Riku hanya tersenyum polos melihatnya, “Ayolah waktu kalian tidak banyak” ujar Riku mengetuk ngetuk pulpennya dan menyangga kepalanya di tangan kanannya
KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Fanfic-Zero [End]
Fanfic[Follow yukk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Jadi ini bisa dibilang lanjutan dari cerita The Way of Song, masih dalam universe yang sama wkwkwk. Idolish7 yang meraya...