****
Gerlan segera turun dari atas sepeda motornya. Melangkahkan kakinya masuk ke dalam basecamp dan melihat Dava, Reno, Arion, Kevin, Putra, Ryan serta anggota Refour lainnya yang sudah berkumpul di sana. Ia memutuskan untuk langsung mendekat ke arah mereka. Untuk ikut mendengarkan intruksi yang sedang Dava sampaikan kepada teman-temannya.
"Sore ini kita semua pergi ke basecamp Nevar. Gue yakin Nafisha ada di sana," ujar Dava melihat satu persatu anggota Refour yang saat ini sedang berdiri di hadapannya.
"Berapa orang yang sudah lo kumpulin buat bantuin kita?" tanya Dava kepada Kevin yang berdiri di belakangnya bersama Reno, Arion, Putra, dan juga Ryan.
"Sekitar 50 orang," jawabnya yang langsung di balas sebuah anggukan singkat oleh Dava.
"Bang."
"Kenapa?" sahut Dava ketika melihat salah satu dari anggotanya tiba-tiba saja mengacungkan tangan.
"Lo yakin bisa serang basecamp Nevar. Kalau anggota kita sekarang cuma ada 50 orang?" tanya Aksa merasa kurang yakin.
"Gue selalu yakin sama keputusan yang gue ambil. Tapi kalau di antara kalian ada yang merasa nggak yakin. Kalian bisa duduk manis di sini," balas Dava mencoba memberikan keringanan kepada teman-temannya yang merasa tidak yakin dengan keputusannya kali ini.
"Bagi yang nggak yakin sama keputusan Dava. Kalian bisa angkat tangan mulai sekarang sebelum kita pergi," seru Reno berdiri tepat di samping ketua Refour.
Lima menit sudah berlalu. Tapi tidak ada satu pun dari mereka yang mengcungkan tangan. Dan bilang jika tidak setuju dengan keputusan Dava yang hanya membawa 50 orang untuk menyerang basecamp Nevar.
"Sorry Bang tadi gue bukan bermaksud nggak setuju sama keputusan lo. Gue cuma---"
"Sudah santai aja," potong Dava sebelum orang itu berhasil menyelesaikan ucapannya.
"Lo bawa semua anggota Refour keluar. Kita bakal berangkat sekarang," tambah Dava.
Aksa mengangguk. Ia langsung mengajak semua teman-temannya keluar dari dalam gedung. Persis seperti yang sudah Dava perintahkan padanya.
"Mulai sekarang lo bisa pakai jaket ini setiap kumpul sama kita." Dava memberikan sebuah jaket denim berwarna biru dongker, yang pada bagian tangan kirinya terdapat tambahan kain berwarna merah. Berlambang kepala macan serta petir di salah satu bagian mata hewan buas itu, kepada Gerlan.
Jaket ini benar-benar sama persis seperti jaket yang sedang Dava dan juga anggota Refour lainnya kenakan sekarang.
Gerlan terlebih dahulu melepaskan jaket yang sedang di kenakannya. Kemudian menaruhnya di atas kursi yang berada tidak jauh dari posisinya. Setelah itu baru memakai jaket yang di berikan oleh Dava.
"Lo juga harus pakai ini. Supaya Nafisha nggak bisa ngenalin kita." Putra memberikan sebuah topi berwarna hitam polos dan juga buff dengan warna senada kepada Gerlan.
"Kenapa cuma kita bertujuh yang pakai ini?" tanyanya.
"Karena Nafisha cuma kenal sama kita. Sedangkan anggota lainnya dia nggak kenal," balas Arion.

KAMU SEDANG MEMBACA
GERLAN (END)
RomanceGerlan Mauriz, laki-laki tampan yang terkenal memiliki sifat sedingin es yang selalu menampilkan wajah datarnya. Selama 18 tahun ia menjalani hidup, ia sama sekali belum pernah merasakan yang namanya terpikat oleh perempuan. Hingga akhirnya waktu it...