Part 4. Mulai Dekat

2.5K 146 8
                                        

****

Nafisha keluar dari dalam kamarnya. Berjalan perlahan menuruni satu persatu anak tangga yang ada di hadapannya. Namun tiba-tiba saja pandangannya jatuh pada sosok wanita yang sedang duduk membelakanginya di kursi meja makan. Membuat langkah kakinya itu seketika terhenti tepat di anak tangga paling akhir.

Sebuah senyum lebar terbit di kedua sudut bibirnya. Ketika ia tahu persis siapa sebenarnya wanita yang sedang membelakanginya itu.

"Mama," gumam Nafisha berjalan mendekat ke arah meja makan.

"Mama sudah pulang?" tanya Nafisha seraya ikut mendudukkan tubuhnya di kursi yang berada di samping Elvina.

Elvina sangat menyadari kedatang Nafisha tapi dia tetap saja diam. Tanpa sedikit pun berbicara pada anak perempuannya itu. Hingga sedetik kemudian dia tiba-tiba saja bangkit dari posisi duduknya.

"Mama mau ke mana?"

Elvina menoleh sekilas ke arah Nafisha. Kembali sibuk dengan ponsel yang ada di genggaman tangannya. "Mama harus pergi keluar kota malam ini. Ada bisnis yang harus mamah selesaikan di sana," jawabnya.

Nafisha yang mendengar hal itu seketika ikut bangkit dari kursinya. Berdiri tepat di hadapan Elvina. "Tapi Mama baru saja sampai di rumah. Kenapa sekarang harus pergi lagi?"

Elvina meletakkan ponselnya di atas meja. Menyentuh pundak anaknya itu menggunakan salah satu tangannya. "Mama pergi karena urusan bisnis sayang. Ini semua juga Mama lakukan untuk kamu dan Kak Dava," jelas Elvina.

"Tapi karena pekerjaan itu juga Mama jadi nggak punya waktu buat kita berdua!" Kedua mata Nafisha sudah mulai terlihat memerah. Pandangannya juga ikut memburam akibat air mata yang menggenang di kedua pelupuk matanya.

"Aku nggak butuh uang Mama! Aku cuma mau Mama selalu ada buat kita. Apa itu susah?"

"Mama harus pergi sekarang. Tolong jaga diri kamu baik-baik." Elvina mengambil ponsel miliknya yang tergeletak di atas meja. Dan langsung pergi begitu saja keluar rumah. Sambil menyeret koper berukuran sedang yang ternyata sejak tadi tersembunyi di samping meja makan.

"Kalau Mama tetap memaksa untuk pergi ke luar kota. Aku akan benci sama Mama!" teriak Nafisha membuat langkah kaki Elvina terhenti tepat di depan pintu.

"Kali ini aku serius Ma. Aku lagi nggak main-main," lanjutnya.

Sebuah senyum simpul terbit di kedua sudut bibir Elvina. Saat mendengar ucapan yang baru saja keluar dari dalam mulut anak perempuannya itu. Namun tak berselang lama ia kembali melangkahkan kakinya keluar rumah. Tanpa mengucapkan apapun.

"Mama!!" cairan bening mengalir dengan deras melewati kedua pipi Nafisha. Tepat setelah sosok Elvina menghilang dari balik pintu rumah mereka.

Langkah kaki Elvina kembali terhenti untuk yang kedua kalinya. Ketika melihat sebuah mobil CR-V hitam berhenti di depannya. Tak berselang lama ia melihat seorang laki-laki keluar dari dalam mobil itu dan berjalan mendekat ke arahnya.

"Kamu dari mana sayang?" tanya Elvina kepada Dava yang sudah berdiri di hadapannya.

"Tadi Dava ada urusan sebentar di luar," jawabnya. "Mama ingin pergi ke mana?"

GERLAN (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang