Part 8. It's okay

2.1K 129 10
                                    

****

Suara gebrakan pintu tiba-tiba saja terdengar begitu kencang. Membuat semua murid yang sedang berada di dalam kelas menoleh. Melihat sosok Agatha yang masuk ke dalam kelas mereka bersama ke empat temannya.

Perempuan itu berjalan mendekat ke arah salah satu meja yang berada di barisan paling depan. Membuat siswi yang sedang duduk santai di sana memilih untuk segera pindah ke tempat lain.

"Ngapain dia ke sini?" tanya Dimas memperhatikan Agatha yang sedang berdiri menatap mereka dengan kedua tangannya yang bertumpu di atas meja.

"Gue yakin ada yang nggak beres di sini," ujar Kenzo seraya bangkit dari posisi duduknya. Membuat teman-temannya yang berada di sekitarnya menoleh dan menatapnya bingung.

"Ken lo mau ngapain?" bisik Bayu memperhatikan Kenzo yang sedang berjalan mendekat ke arah Agatha dengan kedua tangannya yang berada di dalam saku celana.

"Ada perlu apa lo datang ke sini?" tanya Kenzo setelah menghentikan langkah kakinya.

"Lo siapa?" Agatha melipat kedua tangannya di depan dada. Memperhatikan penampilan Kenzo dari atas sampai bawah. Penampilan laki-laki itu terlihat berantakan dengan baju seragamnya yang sengaja tidak dia masukkan ke dalam celana.

"Gue ketua kelas di sini," jawab Kenzo tanpa ragu.

Dimas, Bayu, dan Vino yang mendengar ucapan itu seketika saja tertawa begitu pula beberapa murid yang berada di dalam kelas mereka. Sejak kapan seorang Kenzo bisa menjabat sebagai ketua kelas? Jika selama ini saja ia sering membolos sekolah dan jarang sekali mengerjakan tugas. Terlebih lagi penampilannya yang tidak pernah rapih.

"Vin jangan lupa kasih tahu Bu Rima. Kalau si Kenzo mau jadi ketua kelas."

"Siap. Nanti gue kasih tahu," balas Vino di sela-sela tawanya.

Tanpa mereka sadari Kenzo sejak tadi sudah mengatai mereka dengan sumpah sarapah di dalam hatinya. Mereka semua memang tidak bisa di ajak kompromi.

"Gue datang ke sini buat cari Nafisha," ucap Agatha.

"Mau ngapain lo cari dia?"

"Itu bukan urusan lo! Sekarang kasih tahu gue di mana Nafisha?" tanya Agatha melangkahkan kakinya lebih dekat ke arah Kenzo.

"Kalau pun gue tahu keberadaan dia. Apa untungnya buat gue kasih tahu ke lo?" Kenzo memperhatikan kedua tangan Agatha yang sudah terkepal kuat di sisi kanan serta kiri tubuhnya. Wajah perempuan itu pun kini terlihat begitu menyeramkan.

"Lo berani main-main sama gue."

"Ini ada apa?"

Nafisha tiba-tiba saja masuk ke dalam kelas bersama Aqilla, Vania, dan juga Davira. Mereka berempat tadi sempat melihat ada beberapa murid yang sedang berkumpul di depan pintu kelas. Dan itu membuat ia dan teman-temannya penasaran dengan apa yang sedang terjadi di dalam kelas mereka.

Agatha yang mendengar suara itu langsung menoleh ke belakang. Melihat sosok Nafisha yang sedang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Kenzo yang juga melihat kedatangan Nafisha segera memberi kode untuk menyuruh perempuan itu pergi dari sana. Tapi sayangnya Agatha sudah terlebih dahulu mengetahui keberadaannya di dalam kelas itu.

GERLAN (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang