Saat kami bermain, sekilas terlihat sesosok yang sedang mendengar pembicaraan kami. Itu adalah William. Apa yang sedang dia lakukan di balik pintu?
Pintunya terbuka sedikit, jadi dia terlihat di pantulan cermin yang menghadap ke arah pintu. Sepertinya Sebastian dan Celica tidak menyadarinya. Tetapi aku menyadarinya dengan sangat. Apakah dia ingin bermain dengan adiknya juga? Apakah aku merebut waktu bersama adiknya? Pikiranku terlalu dalam, sehingga aku terlalu banyak melamun.
Kami bermain terlalu lama, hari sudah mulai sore. Aku harus pulang, mungkin Kathy mengkhawatirkanku saat ini. Akhirnya Sebastian lah, yang mulai berbicara kepada Wilson.
"Maaf, kita akhiri dulu mainnya, aku dan Celica ingin pulang. Di rumah pasti ibu sudah khawatir. Kamu juga kan Elia?"
"..."
Wilson kecil menampilkan wajah sedih lagi. Dia tidak mengeluarkan sepatah kata apapun.
"Tak apa Wilson... Kalau kamu mau, kita bisa bermain lagi. Mungkin dirumahku?" kataku.
"Ah benar juga, sekalian aku ingin mencicipi kopi buatan kamu, Elia!"
Celica mulai menceriakan suasana dengan kata-kata penyemangatnya.
"Kopi?"
Wilson kecil menyebutkan nama 'kopi' dan tidak tahu maksud perkataan Celica.
"Benar, benar, nanti aku hubungi bagaimana? Nanti kita bisa bermain lagi."
Raut muka Wilson kecil sudah mulai tak sedih lagi.
"Benarkah?"
"Tentu saja, maaf kami harus pulang awal."
Kami berpamitan dengannya. Lalu kemudian kami diantar ke ruang utama oleh pelayan, untuk berpamitan dengan Tuan dan Nyonya Zefroth. Tuan dan Nyonya Zefroth tampaknya merasa senang karena bisa bermain dengan Wilson. Nyonya Zefroth juga menitipkan salam untuk ayahku.
Kami menuju pintu keluar. Terlihat William sedang menunggu di gerbang keluar. Dia terlihat biasa saja setelah melihat kami bermain dengan adiknya. Kami juga mengucapkan salam kepadanya. Dia hanya berkata 'baiklah' dan 'hati-hati di jalan'. Kemudian aku berpisah dengan Sebastian dan Celica.
***
Segera aku menuju ke kereta kudaku. Pasti Xyrus telah lama menungguku. Dia tidak terlihat di dalam kereta atau di luar kereta. Dimana dia? Aku menengok ke sekitar. Tiba-tiba aku mendengar seseorang memanggil namaku.
"Elia!"
Suara itu...
"William..."
Dia bertemu denganku ketika Sebastian dan Celica pergi. Aku mulai gemetaran. Ada apa ini? Padahal saat aku berada dekat dengan Sebastian dan Celica, aku tak seperti ini ketika bertemu denganya. Apa Elia yang dulu melakukan perbuatan yang kasar kepada William...
Dia berdiri di depanku dan aku tak bisa menatapnya.
"Kamu seperti orang yang berbeda..."
Benar... aku adalah orang yang berbeda, aku bukan Elia yang kamu kenal. Jadi kumohon pergilah dan tinggalkan aku sekarang.
"Bahkan saat ini kamu tidak bisa menatapku."
Aku langsung menatapnya saat dia berbicara seperti itu. Dia dekat sekali denganku. Kalau aku diam, apa dia akan meninggalkanku?
Tanpa sadar, aku mundur perlahan. Entah berapa langkah... Tapi sepertinya aku mundur karena ditarik oleh seseorang.
"Anda siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Starts From Coffee
FantasyAku terbangun di dunia lain dan menjadi seorang putri duke yang kaya?!! Pada awalnya, Rani adalah seorang siswi yang baru lulus SMA. Dia terpaksa harus bekerja dan meninggalkan kampung halamannya. Neneknya yang merupakan satu-satunya keluarga yang...