Bab 45

2.5K 287 1
                                    

Hah? Apakah dia sedang bercanda? Akan dia berikan segalanya untukku? Bukankah itu berlebihan?

Aku pun sudah bersyukur menjadi putri dari keluarga kaya, bisa mendapatkan barang yang lebih dari pada yang seharusnya. Kalau dipikir-pikir, menjadi seorang penyihir itu sangat enak. Terlebih lagi kalau penyihir berbakat seperti Xyrus. Daripada untukku, lebih baik dia memberikan segalanya untuk dirinya sendiri, bukan?

Deg...

Huh? Suara ini... Jantungku berdetak dengan keras. Ada apa denganku? Tanpa sadar tanganku sudah berada di dadaku. Saat itulah Xyrus mulai melihatku dengan tatapan anehnya.

"Hei, apa kamu tidak apa-apa?"

Dia beranjak dari kursinya dan berjalan mendekati posisiku. Aku masih melihat matanya, tanganku masih dikepal di dadaku. Tetapi kenapa suara jantung yang keras ini tidak berhenti?

Terlihat Xyrus yang sedang mengkhawatirkan aku. Dia tidak seperti Xyrus yang biasanya. Aku baru menyadarinya bahwa Xyrus memiliki rambut yang panjang. Lebih tepatnya setengahnya sengaja dipanjangkan, yang lainnya pendek. Dia selalu memakai jubah, jadi tidak terlihat rambut panjangnya itu.

Aku pun menolak untuk melihat matanya. Mataku melihat ke arah rerumputan di taman. Aku belum pernah merasakan hal seperti ini. Apa aku sakit?

Saat aku mengangkat kepalaku kembali, Xyrus sudah berada di dekatku. Jaraknya sangat dekat denganku, aku tidak bisa memalingkan wajahku. Ada apa denganku? Bersamaan dengan suara jantungku, saat ini aku tidak bisa berpikir jernih. Tiba-tiba dia tidak lagi menatapku dan berbalik menuju kursinya. Ada apa dengannya?

"Elia, maaf kami datang sedikit lama."

Sebastian muncul tiba-tiba dan menyapaku. Datanglah Putra Mahkota dan William dibelakangnya bersama dengan 2 pengawal. Sepertinya itu adalah pengawal Putra Mahkota.

"Oh, Sebastan. Tidak apa-apa kok," kataku.

Jadi begitu ya! Alasan mengapa penyihir itu tidak langsung dibawa ke penjara istana, karena para Duke dan para marquis yang sedang berkumpul di dekat penjara istana. Kemungkinan Marquis Soloma juga berada di sana. Akan sangat berbahaya jika dia tidak sengaja melihat penyihir itu. Karena itulah Putra Mahkota menyuruh mereka berkumpul ke istana. Aku dan Xyrus memberi salam kepada Putra Mahkota.

"Segala keagungan dan berkat kepada Yang Mulia Darren Layor de Crein Baronimian."

"Lady Arcarine."

"Ada apa Yang Mulia?"

Dua detik berlalu. Kenapa tiba-tiba mulutnya terdiam?

"Kerja bagus."

"Tidak, Yang Mulia. Xyrus-lah yang telah menangkapnya."

Dia melirik ke arah Xyrus. Mengapa dia membuat ekspresi ketidaksukaan?

"Baiklah, kerja bagus."

Dia seperti orang yang tidak tahu terima kasih. Hanya kepadaku dia berterima kasih secara tulus. Apakah seperti ini sikap Putra Mahkota yang sebenarnya?

Setelah itu dia berjalan menuju penyihir itu dan dia melihatnya. Mereka sempat bertatap muka, namun Putra Mahkota cepat berbalik dan menyuruh pengawalnya untuk membawa penyihir itu.

Penyihir itu dibawa menggunakan kereta lumbung menuju penjara istana. Sementara Putra Mahkota kembali bersama William. Xyrus pergi meninggalkan taman, katanya dia lelah dan bosan telah menunggu lama. Hmm? Jantungnya sudah tidak berdetak dengan keras lagi.

"Elia? Ada apa denganmu?"

"Ah tidak apa-apa. Cepatlah Sebastian, ini sudah hampir malam, sebaiknya kamu pulang. Bukankah Celica akan khawatir?"

Love Starts From CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang