Putra Mahkota?! Apa yang dilakukannya disini?
Bukankah tadi saat di aula, dia masih duduk di singgasana itu?! Dia tidak melihat Xyrus kan?!
Dia berjalan ke arahku. Oh tidak... aku sudah lama diam di hadapannya. Aku pun mulai berbicara dan membungkuk.
"Yang Mulia Putra Mahkota. Maafkan aku karena aku tidak menyapamu terlebih dahulu. Aku terkejut yang Mulia berada disini."
"Bagaimana denganmu? Kenapa kamu juga ada disini?"
Kenapa dia bertanya seperti itu?
"Saya tertarik dengan taman istana. Cahaya bulannya terang membuat tanaman disini terlihat yang indah."
Dia melihat ke arah bulan. Saat matanya ke arah cahaya bulan, tiba-tiba matanya dipejamkan. Buat apa dia melakukan hal bodoh seperti itu? Tanpa sadar aku tertawa kecil.
Aku mulai melihatnya. Dia menatapku. Oh tidak dia melihatku tertawa !!
"Apakah ada hal yang lucu, sehingga membuatmu tertawa?"
"Maafkan saya Yang Mulia. Saya hanya terkejut melihat ekspresi Yang Mulia tadi."
"Begitu ya... Ada tanaman disini yang membuatmu tertarik?"
Huh?
Huh??
Huh???!
Tiba-tiba dia membuka pembicaraan denganku?! Ada angin apa ini? Apa suasana hatinya sedang baik? Atau ingin mengejekku lagi?
"Semua tanaman disini sangatlah indah Yang Mulia. Semuanya menarik."
"Apa kamu menyukai tanaman?"
Kenapa dia bertanya hal seperti itu?
"I-iya."
"Lalu tanaman apa yang kamu suka?"
Huh?? Apa-apaan pertanyaannya itu? Aku harus jawab apa? Secara tidak sadar aku mengatakannya.
"Em.. Kopi."
"Kopi?"
"Eh?"
Kenapa aku bilang kopi? Harusnya kan mawar atau apa kek, yang disukai oleh banyak wanita. Apa yang Putra Mahkota pikirkan mengenai diriku ini?
"Kamu... orangnya cukup unik ya..."
Ah.. Ternyata mukanya terlalu datar jika berbicara seperti itu.
"Emm... Saya suka tanaman kopi, karena saya suka minum kopi."
"Minum kopi? Bukankah wanita suka minum teh? Kopi itu rasanya pahit."
"Tapi saya suka meminumnya. Mungkin 2 kali sehari. Lagi pula kopi yang saya buat tidak pahit."
Yah... Lagi pula aku minum kopi untuk menghilangkan rasa ngantuk di siang hari.
"Kopi buatanmu?"
Aduh.. Sepertinya aku terlalu banyak bicara kepadanya. Walaupun tidak terlihat, tetapi sekilas ada senyuman di bibirnya. Kenapa dia tersenyum?
"I..ya..."
"Kalau begitu, nanti aku akan mencobanya."
Eh? Kenapa dia tiba-tiba seperti ini?
"Ini adalah sebuah kehormatan untuk saya. Saya akan melakukannya dengan baik, Yang Mulia..."
Woosh...
Udaranya sudah mulai dingin. Aku harus segera masuk ke aula!
"Terima kasih, aku menantikannya. Udaranya sudah semakin dingin, segera masuk ke aula."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Starts From Coffee
FantasyAku terbangun di dunia lain dan menjadi seorang putri duke yang kaya?!! Pada awalnya, Rani adalah seorang siswi yang baru lulus SMA. Dia terpaksa harus bekerja dan meninggalkan kampung halamannya. Neneknya yang merupakan satu-satunya keluarga yang...