Wah benar-benar! Pandangan semua orang tertuju pada dua bintang utama. Tidak hanya para lady yang berjatuhan akibat Putra Mahkota. Tetapi para pria disini juga terlihat menangis melihat Putri Mahkota itu. Tentu saja, mereka adalah pasangan yang serasi. Memiliki kedudukan dan penampilan yang tidak diragukan lagi.
"Ah! Mereka sudah mau mulai dansa," kata Celica.
Musik pertama dimainkan sesuai dengan perintah Baginda Kaisar. Diawali dengan dansa Putra Mahkota bersama dengan Putri Mahkota Chrantei. Dansa mereka sangat menawan bagaikan angsa dan lantai yang mengkilap seperti air. Pencahayaan yang terang membuat dansa itu menjadi mutiara dalam kerang.
Dansa itu membuat awalan dalam acara banquet ini. Dilanjutkan dengan melodi-melodi dan iringan sejumlah pasangan. Xyrus memberikan tangannya padaku tanpa mengeluarkan satu patah kata. Dengan bersedia aku menerima ajakan itu.
"Apakah kamu bisa berdansa?" tanyaku.
"Aku punya sihir, jadi tidak usah repot-repot untuk belajar dansa semacam ini."
"Oh iya benar juga."
Waktu itu, aku pernah mempelajari dansa dengan Kathy. Tetapi aku tidak mahir, bahkan aku sering menginjak kaki Kathy dengan sepatuku yang tajam. Karena aku merasa kasihan dengan Kathy, aku tidak melanjutkan mempelajari dansa. Mungkin aku tidak suka dengan berdansa. Jika aku bersikukuh ingin mempelajarinya, mungkin aku akan menghubungi seorang guru.
Tak!
"Hei!" decak Xyrus.
"Maafkan aku..."
Aduh! Aku malu sekali... Aku memang tidak pandai berdansa.
"Apakah kamu tidak bisa berdansa?" tanya Xyrus.
"Sedikit...?"
"Hah? Sedikit?"
Aku menjawabnya dengan ragu-ragu. Tentu saja aku tidak bisa menyamakan ketukan tariannya. Apakah dia kesal dengan jawabanku?
Secara tidak sadar mataku teralihkan pada tangan Xyrus. Tanganku sedang digenggam olehnya, maka aku sadar ada hawa sejuk di tanganku. Diantara tanganku dengan tangannya, ada sebongkah cahaya. Lalu cahaya itu tiba-tiba menghilang dengan sendirinya.
"Cahaya apa itu tadi?"
"Kamu akan lihat nanti."
Menari dibawah manik-manik lampu kaca yang berkilauan. Cahaya itu seperti diserap oleh rambut Xyrus dan membuatnya berkilauan. Dibandingkan dengan hal itu, rambutku merasa menyatu dengan aula pesta. Berkilau emas panjang milik Elia. Musik kedua sudah berakhir dengan cepat. Aku bahkan tidak menyangka, ketika aku berdansa jauh waktu terasa lebih cepat dari pada aku memandangi orang lain berdansa.
"Kalau diperhatikan, nampaknya Elia menyukai pria itu, ya? Dibandingkan dengan Putra Mahkota," asumsi Catalina.
"Hmm? Benar juga, ya?" jawab adiknya, Catharina.
Aku mendengar sedikit percakapan kedua putri Marquis Kirei. Jarak kami tidak terlalu jauh, aku mendengar mereka menyebutkan tentang dansa pertamaku dengan Xyrus. Apakah kami memang seaneh itu, kah?
Memang Xyrus adalah orang yang unik. Tanpa sadar aku menatapnya di balik cerminan wajahnya. Wajahnya saat ini... Ah! Apa yang baru kupikirkan?
"Dia adalah pengawal Elia, mungkin dia kemari atas susulan Elia. Bukankah pengawal itu adalah penyihir kepercayaan Baginda Kaisar," tambah Leonor pada percakapan kedua saudari kembar itu.
Hah! Apa saja yang baru aku lewatkan? Penyihir kepercayaan Baginda Kaisar? Seketika aku menghampiri mereka.
"Apa maksudmu, Leonor?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Starts From Coffee
FantasiaAku terbangun di dunia lain dan menjadi seorang putri duke yang kaya?!! Pada awalnya, Rani adalah seorang siswi yang baru lulus SMA. Dia terpaksa harus bekerja dan meninggalkan kampung halamannya. Neneknya yang merupakan satu-satunya keluarga yang...