Bab 42

2.9K 309 0
                                    

"Oh astaga... Baginda kaisar marah besar."

"Tentu saja, Keluarga Ronah melakukan hal buruk lagi."

"Bukan hanya sekedar buruk, Count Ronah telah dituduh sebagai rencana pembunuhan Putra Mahkota."

Begitulah pandangan semua orang. Seluruh masyarakat Kekaisaran Baronimian mengetahui atas tuduhan rencana pembunuhan Putra Mahkota. Mulai beredar rumor tidak sedap tentang Keluarga Ronah dan marahnya Baginda Kaisar.

Namun para keempat pilar kekaisaran tahu bahwa rumor marahnya Baginda Kaisar sengaja dibuat oleh Putra Mahkota. Tidak ada reaksi dari Baginda Kaisar mengenai tuduhan tersebut. Bukan karena Baginda Kaisar tidak peduli terhadap Putra Mahkota, melainkan kondisi Baginda Kaisar yang sedang mengalami masa yang tidak stabil.

"Ya ampun, aku jadi teringat kasus Keluarga Ronah dulu. Nasib anak itu bagaimana ya."

"Maksudmu anak yang tidak diakui itu?"

"Bukankah keluarganya telah mengakuinya?"

"Anak itu memang mulai diakui, tetapi dia telah dipergunakan untuk pergaulan bangsawan kelas atas."

"Apa yang dia akan lakukan sekarang terhadap keluarga yang sudah menyakitinya?"

Tentu saja, banyak orang yang mengkhawatirkan Olivia daripada Countess Ronah dan Tuan muda Ronah. Saat ini, Count Ronah sedang di introgasi oleh Duke Zefroth dan tim penyelidikan sihir hitam. Tim penyelidikan sihir hitam baru saja dibentuk saat ada hubungan kerja sama dengan Kekaisaran Chrantei.

Ternyata barang yang berisi sihir hitam berupa jam saku. Jam saku dengan jarum emas dihiasi dengan permata Amethyst. Tentu saja itu adalah barang yang selalu dibawa oleh Count Ronah. Saat tim penyelidik menemukanya, Count Ronah mengatakan jam sakunya telah rusak dan sudah dibuang. Tetapi tidak ada bukti menyatakan bahwa jam saku itu benar-benar rusak.

Ouch! Ugh.. ternyata lembaran kertas di buku bisa membuat luka juga. Aku segera mengambil teko di mejaku dan menuangkan kopi ke dalam cangkirku.

Sringg....

Lukanya menutup dengan sangat cepat. Hmm.. Apakah kopi buatanku bisa menyembuhkan luka di tubuh akibat tusukan pisau? Yang anehnya, hanya kopi buatanku saja dan tentu saja kopinya tidak dimasukan bahan-bahan yang aneh. Segala kopi yang kubuat dapat menyembuhkan luka. Apakah tanganku ini adalah anugrah dari dewa di dunia ini?

"Kamu... sedang apa?"

Oh Xyrus muncul tiba-tiba lagi.

"Apakah kamu mau aku menangkapnya?"

"Hah? apa maksudmu?"

"Tentu saja penyihir yang membuat sihir hitam itu."

"Apa kamu bisa melakukannya?"

"Sejak kapan aku tidak bisa melakukan hal mudah?"

Suasana mulai hening. Kalau Xyrus menangkapnya, kemungkinan kita bisa tahu dari kerajaan mana dia berasal. Sudah pasti dia seorang penyihir kriminal, karena dia mencari keuntungan di kekaisaran lain. Bukankah ini menguntungkan kekaisaran dan kerajaan asalnya?

"Baiklah Xyrus. Tapi dari mana kamu mulai mencarinya?"

Dia mulai memunculkan senyumnya. Senyumnya yang tidak biasa membuatku sedikit merasa aneh. Matanya yang disipitkan dan melirik ke arahku. Apakah dia merencanakan sesuatu?

"Pertama-tama aku membutuhkan saudaramu itu."

"Hmm? Apa?"

***

Aku datang ke tempat ini. Tempat yang berada di dalam wilayah istana kekaisaran. Hanya untuk sebuah jam saku. Itu semua karena permintaan dirinya. Kenapa setiap ada yang diinginkannya aku selalu melakukannya?

"Begitu ya... Baiklah. Akan aku antar kamu ke tempat jam saku itu. Aku mempercayaimu, karena kamu adalah orang yang dipercayai oleh Elia."

Baik juga dia dan waspada... Dia mungkin saja akan menjadi seorang penerus Keluarga Duke Zefroth yang bijaksana.

"Jadi selama ini kamu tidak mempercayaiku?"

"Tidak. Terutama kamu adalah seorang penyihir. Apalagi penyihir yang asalnya entah berantah."

"Aku dari Kerajaan Aquismist."

"Hah?! Apa?!"

"Kamu masih tidak mempercayaiku?"

"Kenapa kamu datang kesini? Datang dari kerajaan yang jauh."

"Entahlah.. Aku ingin bebas."

Dia tampak kebingungan untuk menjawab dari reaksiku tersebut. Ingin bebas, ya? Jika sejak awal aku bertemu dengannya, aku mungkin sekarang sudah lebih baik lagi. Lalu selama ini apa yang aku lakukan disana?

Sepertinya orang di sebelahku ini ingin menanyakan sesuatu. Tetapi pertanyaan tidak kunjung ke mulutnya. Hanya diam dan mendengarkannya saja. Lebih baik seperti itu, daripada ber-keingintahuan besar tentang asal usulku.

***

William telah kembali ke kediamannya. Sebastian masih sibuk dengan urusan pemerintahan. Xyrus pergi untuk mencari penyihir sihir hitam. Ayah sedang sibuk bersama para duke lainnya. Pada akhirnya, aku mengadakan pesta minum kopi di kediamanku.

Semenjak aku mengajak Olivia ke rumahku, aku sering bertukar surat dengannya dan Abigail. Celica juga tak kalah terlibat dalam kedekatan kami. Beberapa hari setelah tuduhan tersebut, ada beberapa keluarga bangsawan yang ingin mengadopsi Olivia sebagai anaknya. Countess Ronah yang tahu akan hal tersebut, langsung memarahi habis-habisan kepada Olivia. Maka dari itu, saat ini Olivia tinggal di keluarga Duke Arcana.

Untuk beberapa alasan, Abigail dan Olivia tidak berkomunikasi dengan Lady Soloma, Erika. Sempat Abigail berkunjung ke Kediaman Soloma, namun ditolak oleh para pelayan disana. Dengan hal ini saja sudah dipastikan bahwa Keluarga Soloma seakan-akan tidak tahu akan kejahatannya ataupun tuduhan terhadap Keluarga Ronah. Saat kami berkumpul, Olivia menceritakan semuanya.

"Aku lihat kamu bersama Yang Mulia Putra Mahkota di taman istana," kataku.

"Saat itu Erika ingin aku mengancam Yang Mulia Putra Mahkota. Sekaligus aku menempelkan sihir hitam pada tubuhnya."

"Apa? mengancam?! Bukankah itu tindakan yang sangat keterlaluan? Terlebih lagi menyuruh sahabatnya sendiri untuk melakukan itu."

Secara spontan Celica menaikan suaranya. Belum pernah Celica marah seperti ini. Sepertinya dia mulai kesal dengan kelanjutan dari Kejadian Aneh ini.

"Saat itu juga aku tidak tahu. Mengapa aku berbuat seperti itu? Aku juga tidak tahu alasannya."

"Itu karena sihir hitam yang ada padamu."

Aku mengatakan sesuai dengan perkataan Xyrus. Membuat semua hal itu menjadi terfokus padaku dan membuatnya menjadi semakin mungkin.

"Sebenarnya apa sihir hitam itu, Elia?"

Ekspresi Abigail menunjukan bahwa dia tidak bisa diam saja melihat temannya diperlakukan buruk. Pasti Abigail adalah orang yang sangat menyayangi Olivia. Tatapan tegasnya sudah mulai melemah ketika mendengar cerita tidak enak tentang temannya.

"Sihir hitam digunakan untuk mengendalikan seseorang agar mendapatkan semua keinginan si pengendali sihir hitam. Yang kutahu bahwa orang yang tertempel oleh sihir hitam tidak akan sadar bahwa dirinya telah dikendalikan."

Sesaat aku memberhentikan kata-kataku. Memberitahukan apa yang sedang terjadi di dalam Olivia sendiri. Aku juga tidak sanggup untuk mengatakannya. Tapi mau bagaimana lagi?

"Lalu saat ini, di tubuh Olivia masih terdapat sihir hitam."

Love Starts From CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang