Bab 31

4.3K 382 0
                                    

"Terima kasih karena sudah datang kemari."

"Tidak apa."

William sepertinya ingin memberikan kata pamit lebih banyak, namun Nyonya Duchess menghampiri kami.

"Elia sudah mau pergi ya?" ucapnya.

"Oh, Bibi ...!"

 Dia datang dengan tenang dan langkah yang lambat. Tampak dia membawa bungkusan berkain biru. Dia memberikannya kepadaku.

"Ini untuk ayahmu ya..."

"Terima kasih bibi. Nanti saya akan memberikannya kepada ayah."

"Hati-hati ya. Apa perlu William mengantarmu?"

"Ah.. tidak, tidak usah. Ada pengawal saya yang menemani saya pulang."

"Baiklah. Bibi ke dalam dulu ya."

"Iya."

Nyonya duchess kembali ke dalam kediamannya dan meninggalkan kami yang berada di pintu luar.

"Jangan sampai tersandung lagi."

"Hari ini kan aku pakai rok selutut! Hal itu tidak akan terjadi kembali! huh!"

"Ppft..."

"Jangan tertawa tau!"

Kenapa dia terus mengungkit hal itu terus.

"Kalau aku sampai terjatuh, lalu aku pingsan. Kamu yang tanggung jawab ya!"

"Itu tidak akan terjadi, aku tidak akan membiarkanmu terluka. Aku pasti akan menangkapmu, jika itu terjadi lagi."

Eh? maksudnya apa itu? Tiba-tiba mataku menatap terus ke arahnya. Dia juga menatapku. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi.

"Ya sudah aku pergi dulu ya."

"Tunggu..."

"Ada apa?"

"Omong-omong ini soal pengawalmu."

Kenapa dia tiba-tiba membicarakan Xyrus? Posisinya sedikit lebih dekat denganku. Dia mulai menatapku.

"Xyrus? Memangnya kenapa?"

"Dia bukan dari Kekaisaran Baronimian kan?"

"Iya, itu benar."

"Hati-hati terhadapnya. Walaupun dia sudah dipilih tuan duke untuk menjadi pengawalmu."

"Oke..."

"Seharusnya pengawal berada di luar kereta kuda."

Dia melihat ke arah kereta kudaku. Terlihat Xyrus duduk di dalam kereta kuda.

"Biasanya juga dia di dalam kok, bersamaku."

"Perlu aku temani pulang?"

"Tidak, terima kasih. Aku pergi dulu."

"Baiklah..."

Aku pergi meninggalkan William. Aku melihat Xyrus dari kaca kereta kuda. Xyrus berada di dalam kereta kuda sambil duduknya yang tidak benar. Sebelum aku naik ke kereta kuda, Xyrus bangkit dari duduknya dan membuka pintu kereta kuda. Dia keluar dan membungkuk kepadaku.

"Kenapa kamu bertingkah laku seperti ini?"

"Sebagai pengawalmu seharusnya aku melakukan hal ini bukan?"

"Apa jangan-jangan-"

Dia mengambil tangan kananku dan menggenggamnya dengan erat.

"Naiklah dengan hati-hati, nona."

Love Starts From CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang