Bab 26

4.5K 437 1
                                    

Srupp....

Gelas transparan membuat tehnya berwarna coklat kemerahan terang. Gelasnya pun lebar, tapi ringan. Aromanya tercium harum, tidak berharum bunga, lebih mirip seperti manisnya kue. Diminum bersamaan dengan berbagai macam biskuit. Sepertinya ini adalah sesuatu yang harus dihindari ketika tua. Lidahku sudah terasa mati rasa karena manisnya.

Aku datang ke kediaman Phyrey sesuai ajakan Sebastian. Aku datang bersamaan dengan William. William sempat mengejekku tentang aku tersandung di kemarin hari. Kenapa dia masih mengingatnya?! Aku masih kesal. Tetapi ikatan antara aku dengannya semakin dekat.

Mungkin jika aku tidak masuk ke tubuh Elia. Saat ini, Elia tidak mungkin belum berbaikan dengan saudaranya. Mungkin dia tidak berteman dengan Sebastian dan Celica. Mungkin juga dia menjadi tunangan putra mahkota yang menjengkelkan itu.

Di ruangan minum teh itu tidak ada pelayan ataupun penjaga. Sepertinya Sebastian sudah menyuruh mereka untuk pergi.

"Besok adalah ulang tahun putra mahkota," Sebastian mulai membuka pembicaraan.

"Iya.. Terus terang saja, aku sampai lupa akan hal itu. Hehe," jawabku.

"Hee?" Celica terlihat bingung.

"Wah.. ternyata ada juga wanita yang melupakan pesta hari besar."

William menanggapi pertanyaanku dengan ekspresi yang polos. Namun mungkin itu terdengar seperti ejekan bagiku.

"Apakah Elia sudah mengetahuinya, William?"

Sebastian bertanya pada William. Aku mendengarnya sambil memakan biskuit coklat.

"Tentu saja, bahkan dia sudah lebih tahu duluan dari pada aku. Dia juga sudah mengambil tindakan. Dia menyuruh pengawalnya untuk menyelidikinya."

"Wah hebat sekali Elia!" seperti biasa Celica selalu memujiku.

"Jadi bagaimana hasilnya?"

Sebastian bertanya padaku. William dan Celica melihat ke arahku dengan tatapan penasaran yang besar. Cangkir teh diletakan di bibirku dan minum seteguk. Setelah itu, aku mulai berbicara.

"Xyrus melaporkan padaku bahwa ada penggunaan sihir hitam berskala besar. Banyak bekas penggunaan sihir hitam, terutama banyak terdapat di gang kecil. Xyrus menduga bahwa orang-orang yang menghilang dijadikan pengorbanan untuk mendapatkan sihir hitam."

"Pengorbanan?!" muka Wlliam begitu tersentak.

Celica menutup mulutnya dan mulai berekspresi sedih. Sebastian hanya diam sambil memunculkan muka, seakan tidak percaya akan kejadian yang kuceritakan.

"Ka- katanya! katanya mereka semua hanya diculik bukan?" Celica berteriak dengan kata-kata yang terputus. Badannya pun terlihat bergetar.

"Banyak orang yang mengatakan seperti itu. Tapi perkataan Xyrus mirip seperti di buku sihir yang pernah kubaca. Bahwa sihir hitam didapat dari pengorbanan seseorang."

"Apa kamu tahu pelakunya siapa?!"

Nadanya, suaranya, bahkan ekspresi saat ini, Sebastian terlihat ingin tahu dan segera menghukum orang itu. William terlihat mencerna perkataanku dan mulai melihat ekspresi Sebastian. Seakan-akan William juga ingin tahu tentang hal itu.

"Belum..."

Mereka terlihat lesu dan sedikit kecewa. Mereka memalingkan pandangannya terhadapku. Celica terlihat menenangkan dirinya dengan meminum teh.

"Tapi..."

Mereka mulai melihat ke arahku lagi.

"Xyrus mengatakan ada sihir hitam di gudang kediaman bangsawan di wilayah pinggiran bekas kerajaan Leir."

Love Starts From CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang