Bab 51

2.6K 271 1
                                    

Aku sedang membersihkan meja dapur. Saat itu Xyrus melihatku menjatuhkan sebuah gelas cantik berukiran bunga. Tidak sadar aku berusaha mengambil serpihan kaca itu. Dengan langkahnya yang cepat dia mendahuluiku mengambil serpihan kaca di tanganku.

"Bukankah ini pekerjaan seorang pelayan?"

Aku melihat tangannya yang tergores karena mengambil serpihan kaca itu dari tanganku.

Ah! Apa yang harus aku lakukan?

Tanpa berpikir panjang lagi, aku secepatnya mengambil cangkir kopiku dan mendorong Xyrus untuk cepat meminumnya.

"Hei! Apa yang kau lakukan?"

"Sudahlah minum saja!"

Sringg...

Sinar kecil cahaya berwarna kuning mengitari jarinya dan luka itu seketika menutup. Darahnya berhenti mengalir, hanya ada sisa-sisa darah yang menempel pada serpihan kaca yang bekas dipegangnya.

"Sejak kapan kamu bisa sihir?"

Apakah dia sedang terkejut sekarang? Wajahnya terlihat biasa saja, tetapi sekilas dia terlihat senang. Pertama kali aku mengira itu adalah sihir, tetapi sepertinya itu bukanlah sihir.

"Itu bukan sihir! Aku juga tidak tahu kenapa aku bisa seperti itu."

Dia terlihat sedikit sedih saat itu bukan sihir. Terlihat dari matanya yang melihat kebawah.

Mungkin ini terlihat aneh.

Tidak...

Yang paling aneh adalah saat seseorang masuk ke tubuh orang lain! Seperti diriku ini!

"Pantas saja."

Apa? Tadi dia mengatakan apa?

Sepertinya wajahku terlihat bingung. Dengan cepat dia menatap cangkir kopinya kembali dan menghabiskannya dalam satu ronde.

Hei?! Bukankah itu berlebihan? Dia langsung menuangkan kopi ke gelasnya lagi. Meminumnya dengan cepat. Minum 2 cangkir sekaligus dan tidak menyisakan setetes pun.

"Pantas saya ada yang aneh ketika aku meminumnya. Oh..."

"Kenapa?"

Suasana di dapur hening seketika. Melihatnya yang sedang minum kopi dengan matanya yang sedikit dipicingkan. Merah di matanya sangat pekat, seperti sinar yang bercahaya. Padahal ini masih siang hari.

"Kamu pergi 3 kali ke perpustakaan itu untuk mencari tahu soal ini."

Hah? Maksudnya Perpustakaan Enthelimdeco?

Aku tidak tahu ekspresi apa yang ada di wajahku saat ini. Sudah pasti aku melihatnya dengan kebingungan di wajahnya.

"I..ya..?"

Saat aku bilang iya mungkin yang dipikirannya hanyalah 'oh, ya sudah' sambil menatap diam kepadaku. Entah mengapa sifatnya kadang berubah drastis. Terkadang cerewet, terkadang diam, terkadang menjadi orang yang serius dan bisa diandalkan. Tetapi aku jarang melihatnya tersenyum. Atau pernah ya? Aku lupa. Kenapa aku malah memikirkannya? Saat ini yang kubutuhkan adalah cara kembali ke duniaku!

Saat itu aku mencari tahu tentang sihir yang bisa mengembalikan ke dunia asalku. Aku tidak pernah terpikir untuk mencari tahu soal 'kekuatan penyembuh' dari kopiku. Saat itu aku berpikir bahwa mungkin karena aku adalah seseorang dari dunia lain, memiliki kekuatan seperti itu adalah hal wajar. Lagipula aku akan kembali ke duniaku lagi, jadi tidak perlu mencari tahu soal kekuatan ini.

***

"Saat ini Penjaga Kuil sedang tidak berada di sini. Saya juga tidak tahu kapan dia akan kembali."

Love Starts From CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang