Saat itu Celica dan aku mengatakan segalanya tentang berawalnya kejadian ini. Dari mulai kejadian aneh itu hingga tuduhan kepada Keluarga Ronah. Wajah Olivia terlihat pucat saat mendengar hal ini. Menurut perkataan Xyrus, jika masih ada sihir hitam di tubuhnya, mungkin tubuhnya akan bisa dikendalikan lagi oleh sihir hitam. Tangannya yang sedang memegang cangkir itu bergetar. Dia menghela nafas dan terlihat pasrah.
"Ya... Kurasa apa yang telah kulakukan sebanding dengan adanya sihir hitam di tubuhku ini."
"Olivia! Saat itu kamu dikendalikan oleh sihir hitam. Kamu tidak melakukan hal yang buruk!"
Setelah mendengar perkataannya itu, Celica meninggikan suaranya. Aku saja yang mendengar perkataan itu, ingin marah dan mengungkapkan pelaku sebenarnya kepada orang-orang. Berbeda dari kami berdua, wajah Abigail yang terlihat tegas nampaknya mulai menyeimbangkan suasana.
"Itu benar Olivia, kamu tidak bersalah, baik pun kamu maupun keluargamu. Tapi aneh mengapa Keluarga Soloma melakukan hal ini?"
"Aku tiba-tiba saja ingat akan kejadian itu. Aku pernah mendengar Erika berbicara kepada ayahnya saat aku sedang berada di kediamannya."
"Kapan kamu mendengarnya?"
Seperti biasa, kepribadian Celica yang memiliki keingintahuan yang besar menanyakan sebuah pertanyaan kepada Olivia. Dibandingkan denganku Celica lebih tanggap terhadap sesuatu.
"Sehari setelah aku menemui Putra Mahkota."
--------------------
Namaku adalah Olivia Rycca Ronah. Aku datang ke Kediaman Soloma, karena sahabatku, Erika, mengundangku dengan hangat. Aku diantar oleh para pelayan ke ruang tamu disana. Berbeda dengan di rumahku, Erika memperbolehkan aku untuk mengelilingi tiap ruangan di Kediaman Soloma dengan bebas. Meskipun itu tidak sopan, tetapi Erika selalu mengatakan bahwa aku diterima di Kediaman Soloma.
Aku hampir mengenal seluruh pelayan di Kediaman itu. Aku yang bosan karena menunggu Erika, akhirnya pergi mengelilingi kediaman itu. Di lantai kedua, tepatnya ruangan kerja Marquis Soloma, ayahnya Erika. Kebetulan Erika sedang berbicara dengan ayahnya.
"Erika, putriku. Kamu sudah berusaha keras telah mendekati anak itu. Pergunakan dia terus. Lalu sampai saatnya tiba, taruh jam saku itu di kediamannya."
"Baik ayah."
"Tinggal sedikit lagi, kita harus menunggunya dengan sabar. Para keluarga duke itu akan merasakan sengsara. Apakah anak itu sudah melakukan tugasnya?"
"Sudah ayah, dia ada di sini."
"Bagus, lanjutkanlah. Dengan nanti statusmu sebagai tunangan putra mahkota, kita akan menjadikan putra mahkota sebagai boneka kita. Baginda raja tidak akan menyadari kejadian ini, kesehatannya juga sudah menjadi ancamannya sendiri. Pergilah Erika."
"Baik ayah."
Aku hanya diam dan tidak mengatakan apa-apa. Saat itu aku langsung kembali ke ruang tamu kembali. Entah mengapa kejadian saat aku melihat percakapan itu tidak teringat lagi. Baru sekarang aku mengingatnya kembali.
--------------------
Saat mendengar cerita dari Olivia, dadaku terasa sesak. Seperti ada yang ingin keluar dari hatiku ini. Entah apa yang membuatku seperti ini.
Deg...
Kenapa? Kenapa suara jantungku keras sekali? Tidak ingin berhenti.
Perkataan Marquis Soloma yang dikatakan Olivia terus mengiang-ngiang di kepalaku. Para keluarga Duke itu akan merasakan sengsara?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Starts From Coffee
FantasyAku terbangun di dunia lain dan menjadi seorang putri duke yang kaya?!! Pada awalnya, Rani adalah seorang siswi yang baru lulus SMA. Dia terpaksa harus bekerja dan meninggalkan kampung halamannya. Neneknya yang merupakan satu-satunya keluarga yang...