Bab 56

2.3K 266 2
                                    

"Bunga yang lebih indah dari sekumpulan bunga! Cuaca yang lebih indah dari segala musim! Senang bertemu dengan anda, Lady Arcarine!"

Apakah ini orangnya? Sulit dipercaya... Dia adalah penjaga kuil??? Aku dengar penjaga kuil terlihat lebih 'mencolok'. Ternyata ini maksudnya 'mencolok' itu.

Bulu mata yang lebih molek dibandingkan wanita. Berambut kuning terang panjang menjuntai sampai ke lututnya. Dengan membawa lonceng di tangan kirinya.

"Saya adalah Penjaga kuil Hierapolis," lanjutnya.

Pengurus kuil mengirimiku sebuah pucuk surat. Didalamnya tertulis bahwa hari ini Penjaga Kuil akan datang ke kuil besar kekaisaran. Karena aku tidak menanyakan kapan Penjaga Kuil itu datang, jadi aku datang ke kuil sepagi mungkin. Ternyata pertemuan ini lebih siang dari dugaanku...

Dia pasti kelelahan.. Aku dengar Penjaga Kuil ini baru datang dari Kerajaan Yeniorten. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk datang kemari. Apalagi dengan kereta kuda. Aku saja sudah tidak tahan kalau menaiki kereta kuda selama 2 jam.

"Jarang para bangsawan, seperti Lady, menemui para penjaga kuil. Saya merasa terharu..huhu..."

Apa? Sekarang dia sedang menangis? Dia menangis di depan pintu kuil seperti ini?! Walaupun aku sedikit terkejut, tetapi ya sudahlah. Tetapi.. emangnya kenapa kalau aku seorang bangsawan?

"Jadi ada alasan apa Lady kemari? Meminta berkat? Butuh doa dan harapan? Atau sesuatu yang lebih misteri?"

"Oh ya benar juga! Kita bicara di sebelah sana ya!" lanjutnya.

"I-iya..?" cetusku.

Sebelah mana? Itu sepertinya terlihat kosong..

Dia menunjuk ke arah belakangnya, tetapi aku tak melihat tempat duduk atau ruang apapun. Setelah penjaga kuil itu memberiku masuk ke dalam kuil, aku baru menyadari 'sebelah sana' yang dia maksudkan.

Aku belum pernah ke dalam kuil sebelumnya. Dia memberiku arah ke ruang belakang kuil. Hawa dingin yang sedikit menyeramkan. Lorong dengan sedikit pencahayaan dari luar dan lantai yang berbatu. Berderet pintu kayu tebal. Aku merasa jarak antar langit-langit dan lantai pendek. Apakah karena aku terbiasa di rumah yang luas?

Creettt...

Pintu yang menyeramkan itu mengeluarkan suara berdecit saat dibuka.

"Nah masuklah," sambutnya.

Apakah aku harus masuk ke sana? Gelap dan agak pengap. Ugh!

"Tirainya sudah dibuka! Maaf ya, memang ruangan ini jarang dipakai," tuturnya.

"Tidak apa," jawabku.

Walaupun ruangan ini jarang dipakai, ruangan ini tetap bersih. Pertama kali sebelum tirainya dibuka, ruangan gelap dan tampak sesak. Saat tirai dibuka, barang di ruangan ini terlihat cantik. Sofanya juga empuk saat kududuki.

"Jadi.. Ada apa Lady Arcarine?" tanya Penjaga Kuil Hierapolis.

"Saya ingin bertanya tentang dunia lain."

"Dunia lain? Menarik. Belum pernah ada yang bertanya ini sebelumnya."

Saat aku mendengar perkataannya, hatiku terasa ciut. Apa sekarang dia menganggapku orang aneh? Haa.. Apakah memang tidak ada jalan pulang kembali?

"Dunia lain? Apakah itu seperti dunia dewa?"

"Bu-.. Bukan seperti itu..."

"Hmm? Ini sulit dideskripsikan.."

Penjaga kuil itu tidak menganggap remeh ucapan aku. Mungkin dia adalah seorang penjaga kuil. Jadi sudah seharusnya mendengar perkataan orang lain. Dia berfikir keras untuk membantuku.

Love Starts From CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang