Akhirnya Sisi pulang ke rumah juga setelah dua hari dipaksa menginap di rumah sakit oleh Digo. Ia menghempaskan tubuhnya di tempat tidurnya sendiri. Di kamarnya sendiri.
Nayla sudah balik ke cafe setelah menjemputnya pulang dari rumah sakit. Digo pun sudah kembali ke kantornya. Dia bilang tadi mau ada meeting dengan seluruh kepala bagian di kantornya.
Tiba-tiba Sisi mendengar ketukan pintu. Ia bergegas keluar dari kamarnya membuka pintu. Begitu melihat siapa yang di depan pintu, Sisi tersenyum lebar.
"Ferro?!" pekiknya senang, lalu Ferro memeluknya dan mengacak rambutnya dengan sayang.
"Kamu tuh lain kali kalo masuk rumah sakit, ngabarin dong! Bikin cemas aja," Ferro menggeleng-gelengkan kepala.
"Tau darimana?" tanya Sisi menautkan alisnya.
"Tadi ketemu Nayla. Dia bilang lo ada dirumah, baru pulang dari rumah sakit."
"Mmm.... Jangan bilang Tante Lita yaaa...."
"Iya, nggak bilang. Tapi lain kali ngabarin gue ya!'
Sisi mengangguk tertawa kecil, mengajak Ferro duduk.
"Si, gue mau minta tolong sama lo."
"Minta tolong apa?"
"Lo bisa kan jadi pendamping pengantin buat Cilla?"
"Gue?" Sisi menunjuk ke dadanya.
Ferro mengangguk. Matanya menyorotkan permohonan.
"Okey... Kapan?" Sisi tersenyum lebar mengangguk.
"Bulan depan! Besok gue, mama sama Cilla jemput lo. Tapi.... Lo udah gak pa pa kan?" tanya Ferro memperhatikan raut muka Sisi, memastikan Sisi baik-baik saja.
Sisi tersenyum mengacungkan jempolnya, menyatakan dia baik-baik saja.
.....,..
Digo mengutak atik ponselnya berusaha menghubungi Sisi, tapi tidak juga tersambung. Digo pun sudah kerumah Sisi, tapi gadis itu tidak ada. Ia sudah menghubungi Nayla di cafe, Sisi juga tidak ada di sana. Ini seperti dejavu buat Digo.
Ia mondar mandir di ruang kerjanya tidak tenang. Sudah puluhan kali ia mencoba menghubungi Sisi, tapi tidak diangkat.
Digo membuka bbm-nya. Ia sudah mengirimkan puluhan pesan yang tak satupun dibaca oleh Sisi. Ia merasa frustasi tidak tau akan melakukan apa.
Tiba-tiba Digo mendengar notifikasi bbm nya menjawab puluhan pertanyaan dan puluhan ping yang dikirimnya.
Sisi. : Aku baik-baik saja. Sedang bersama Tante Lita dan Ferro. By the way, kurang banyak kirim bbm nya.
Digo mengernyit sejenak, lalu mengetikkan balasan.
Digo. : Dimana?
Sisi. : Fitting baju.
Digo : Fitting baju? Baju apa? Untuk apa? Kita harus ketemu.
Digo. : Sisi...
Digo. : Sisi... Jawaaaaaaab....
Digo. : Sisi sayaaaaang.... Kamu dimana???????
Digo. : Sisiiiiiiiiiiiiiiii.......

KAMU SEDANG MEMBACA
Sebuah Cerita Cinta
FanfictionKata orang cinta itu buta, tapi tidak buatku. Karena cinta itu mampu melihat apa yang orang lain tidak melihat. Kata orang cinta itu tidak harus memiliki, tapi tidak bagiku. Karena cinta itu pantang menyerah untuk menyatukan perbedaan. Dan.... Kata...